Jalan-Jalan Ke Bandungan, Pastikan Singgah Ke Panti Asuhan Santo Thomas

in #indonesia6 years ago

Bandungan adalah salah satu kawasan di Kabupaten Semarang yang mampu menarik wisatawan untuk berdatangan kemari. Tak hanya menawarkan panorama alam yang memukau, letaknya yang berada di dataran tinggi otomatis menjadikan tempat ini sejuk dan cocok sekali dijadikan tempat untuk berlibur.

Berbicara tentang Bandungan pasti tak jauh-jauh dari kawasan wisata. Pondok Kopi, Umbul Sidomukti, Taman Bunga, Gedong Songo, adalah beberapa tempat wisata yang kerap menjadi tujuan wisata saat berkunjung ke Bandungan.
Pada postingan kali ini aku bukan ingin bercerita tentang tempat wisata tersebut, karena beberapa kali aku sudah menceritakan menceritakannya. Kalo pengen baca lagi sih bisa buka artikel dengan judul Mengintip Keindahan Taman Bunga Celosia Bandungan, atau yang baru saja posting beberapa waktu lalu Ngopi Asik Di Lereng Gunung.

Buatku sendiri berkunjung ke Bandungan terasa ada yang kurang jika tidak menyempatkan singgah sebentar di tempat ini. Bukan kawasan wisata, bukan pula tempat yang sering menjadi perburuan wisatawan. Karena tempat ini jauh dari itu semua.
Sebuah tempat yang begitu sederhana, tapi di sana ada banyak nilai-nilai kehidupan dan pelajaran yang begitu berharga.

Panti Asuhan Santo Thomas

Panti Asuhan_1.jpg

Ini bukan kali pertama aku mengunjungi Panti Asuhan, apalagi tempat ini. Entah sudah ke berapa kalinya aku kembali untuk sekedar bersilaturahmi mengunjungi adik-adik di sini. Apalagi beberapa pengurus di sini sudah kukenal dengan baik sehingga tak ada alasan untuk tidak kembali.

Panti Asuhan Santo Thomas sendiri merupakan satu panti asuhan khusus putra yang berada di bawah Yayasan Katolik Abdi Kristus. Berada di sebuah desa yang merupakan salah satu tujuan wisata tak membuat tempat ini lantas mudah di kenal. Karena nyatanya banyak yang belum tahu jika ada panti asuhan yang letaknya sangat dekat dengan kawasan wisata di sini.

Panti Asuhan Santo Thomas terletak di belakang Pasar Jimbaran, bangunan yang tak terlalu luas ini dihuni dua orang suster, satu orang pendamping anak, seorang juru masak, serta lima puluh anak-anak yang berkisar usia TK sampai SMA.
(FYI: Suster di sini bukan perawat seperti yang biasa kita temui di rumah sakit ya, suster dalam Katolik adalah panggilan untuk biarawati yang mengabdikan hidupnya untuk melayani sesama)

Panti Asuhan_2.jpg

Suster Florent dan Suster Yoani, selalu menyambut kedatanganku dengan senyuman khas mereka. Dari mereka aku mendapat banyak informasi tentang anak-anak di sini yang mayoritas berasal dari luar jawa. Ada yang dari NTT, Sumatera, Kalimantan, serta beberapa dari Jakarta, dan Jawa Timur.

Dulu aku mengira jika anak-anak yang berada di Panti Asuhan adalah mereka yang sudah tidak memiliki orang tua, padahal faktanya tak selalu anak-anak penghuni Panti adalah mereka yang berada dalam keadaan demikian.
Seperti halnya anak-anak di Panti Asuhan Santo Thomas ini, tidak semua anak-anak ini yatim piatu. Ada yang masih punya keluarga lengkap, karena keterbatasan ekonomi dengan terpaksa mereka menitipkan anak-anaknya di Panti Asuhan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak.

Panti Asuhan_5.jpg

Tak hanya aneka cerita yang unik dan beragam, dari Suster Yoani aku juga mendapat informasi seputar aktivitas keseharian anak-anak di sini yang semuanya masih menempuh pendidikan di sekolah formal yang letaknya cukup jauh dari Panti.

Pagi sampai siang sekolah, sepulang sekolah sudah ada jadwal yang berbeda tiap harinya. Mulai dari belajar aneka ketrampilan, kerajinan, bermain musik, olahraga sampai kerja bakti. Jika sabtu minggu ada jadwal anak-anak bisa nonton tv. Begitu penuturan Suster Yoani dengan semangat.

Panti Asuhan ini bukanlah panti yang besar, bangungan yang terbagi menjadi beberapa ruang ini tumbuh dengan uluran tangan dari para donatur yang dengan kerelaan hati mendermakan sedikit rejekinya untuk kelangsungan hidup di sini.

Berada di tempat ini membuatku belajar mensyukuri atas kehidupan yang aku miliki. Kehidupan yang mungkin tak dirasakan adik-adik di Panti Asuhan Santo Thomas ini. Inilah yang selalu membuatku ingin dan selalu merindukan kembali ke tempat ini.

Panti Asuhan_6.jpg

Kehidupan yang begitu sederhana dan jauh dari kemewahan. Di saat banyak diantara kita yang masih sering membuang-buang makanan dengan cara tak menghabiskannya atau menyisakannya, saudara-saudara kita di Panti Asuhan ini untuk makan saja ada jadwalnya. Bahkan untuk sekedar makan dengan menu ayam saja harus menunggu tiap hari minggu.

Lebih dari sebuah kesederhanaan, dari dua orang Suster di sini aku belajar bagaimana mencintai dengan kata dan perbuatan. Kita selalu menganggap mencintai itu harus selalu dengan pasangan, padahal mencintai sendiri memiliki arti yang sangat luas, termasuk mencintai sesama manusia.

Meski Panti Asuhan ini bernaung di bawah Yayasan Katholik, tidak semua anak-anak di sini beragama Nasrani. Mereka bebas memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Kendati demikian mereka semua tak mengalami kendala sedikitpun, toleransi begitu terjaga di sini.

Nah buat kalian yang mungkin saja merencanakan atau sedang berwisata di Bandungan, bolehlah sesekali singgah ke Panti Asuhan ini untuk sekedar berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara kita di sini. Percayalah berbagi tidak akan membuat kita kekurangan.

Berikanlah hatimu untuk mencintai, ulurkanlah tanganmu untuk melayani

Panti Asuhan_3.jpg

Sekian dulu ya postingan kali ini, sampai jumpa postingan selanjutnya...

Terima kasih kepada Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore, kepada teman-teman Komunitas Steemit Indonesia, mari saling berbagi, mari saling menguatkan.

PP Steemit_1.jpeg

Sort:  

Semoga adik-adik di sana selalu dalam keadaan sehat Mba @patriciadian. Tumbuh cerdas, berbakti bagi nusa dan bangsa.

Amin, semoga Mbak Etty.

Postingan yang mantap dan artikel yang menarik

Terima kasih kak

Ceritanta menyentuh banget, mengingatkan kita untuk bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini... Thanks telah berbagi cerita ini👍😊

Iya kak, berada di sana saya juga banyak belajar tentang bagaimana bersyukur, bagaimana berbagi yang tak melulu tentang materi.

Terima kasih untuk terus rela mengurusi anak-anak bangsa ini, semoga adik-adik di sana bisa berhasil dan berguna untuk bangsa dan negara.

Amin, semoga saja kita bisa meniru teladan yang mereka berikan. Untuk terus berbagi tak hanya dengan materi melainkan dengan kata dan perbuatan.

Congratulations @patriciadian! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.

To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!

Different travelling 😁😂

hihihi luar biasa kak

Hi @patriciadian, saya ada di Semarang neh. Sampai tanggal 6 April.

Haii Bang @ayujufridar, nanti malam meet up yah. Saya sudah di info sama @doyanphotography kalo Bang Ayi lagi di Semarang.

Sudah jumpa semalam sama @doyaphotography dan Agung (lupa nama akunnya) di Hotel Ciputra. Ngobrol mesra sambil ngopi di Buckstar.

Wah asiknya, oh Agung @agungpriambodo.
Untuk nanti malam saya nunggu infonya mau ketemuan di mana ya. Langsung meluncur ke TKP deh,hihihi

Sudah terlalu malam jumpa Agung dan Nanda, Dian. Soalnya terlambat saya balik dari Magelang.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 61651.16
ETH 2369.36
USDT 1.00
SBD 2.50