Writing in Steemit is inspired by Professor | Menulis di Steemit terinspirasi dari Professor (bilingual)
Hi stemian friends
On this occasion, I would like to share my experience with you all. Four years ago when I was still in Little Town, there was a Professor who daily wrote on his blog and institute website, and he was awarded a MURI RECORD from Indonesian government for writing every day consistently for 3 years. If I'm not mistaken, every morning after Shubuh Prayer took a moment in front of the Laptop to write for 60 minutes. This writing activity continues to do until now.
Mursalin with Professor Imam Suprayogo and Dwi Candra Pranata
The essay he wrote was his daily experience. The essay is nice to read and digest. The language used is the narrative language, as he is explaining to the layman. Although he is a Professor, the style of language he uses in writing is easily understood by ordinary people, not much use of foreign terms, like most other professors in Indonesia.
Mursalin with Professor Imam Suprayogo
In my opinion, most highly educated people often write in high-level language styles, making it difficult for readers to understand by low education people like junior high school or elementary school. But unlike this professor who uses writing habits to teach the general public through his writings.
I was one of those who admired him, during my Master's studies at the State University of Malang there were several visits to his house. On the occasion, my friend and I were given advice on how to become a great writer. He taught that to be a great writer write what you can write. Anything as long as it can benefit the people. In writing start from your experience, write flow as you are speaking.
Dwi Candra Pranata with Professor Imam Suprayogo
Make the reader as if listening to your explanation, so that by itself you will get used to writing. Based on that advice, I then thought that this steemit was a place for me to start learning to write anything I had experienced in past experiences so that I would later become a habit for me. Wassalam.
-------Indonesian Version-------
Menulis di Steemit terinspirasi dari Professor
Hai sobat-sobat stemian dimana pun Anda berada
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman kepada sobat-sobat semua. 4 tahun yang lalu saat saya masih berada disebuh Kota Kecil, ada seorang Professor yang setiap harinya menulis di blog dan website lembaga sampai-sampai beliau mendapatkan rekor muri dengan menulis setiap hari konsisten selama 3 tahun. Kalau tidak salah saya, setiap pagi sehabis Shalat Shubuh menyempatkan waktu sejenak di depan Laptop untuk menulis.
Mursalin dengan Profesor Imam Suprayogo dan Dwi Candra Pranata
Karangan yang beliau tuliskan itu berupa kegiatan atau aktivitasnya sehari-hari. Karangannya enak dibaca, dan dicerna. Bahasa yang digunakan adalah bahasa naratif, seperti seakan-akan sedang menjelaskan kepada orang awam. Meskipun beliau seorang Professor, gaya bahasa yang beliau gunakan dalam menulis mudah dipahami oleh masyarakat awam, tidak banyak menggunakan istilah-istilah asing, seperti kebanyakan professor lain di Indonesia.
Mursalin dengan Profesor Imam Suprayogo
Dalam hemat saya, kebanyakan orang yang sudah berpendidikan tinggi seringkali dalam menulis menggunakan gaya bahasa tingkat tinggi, sehingga pembaca sulit memahami oleh orang pendidikan rendah seperti SMP, atau SD. Akan tetapi berbeda dengan professor yang satu ini yang menggunakan kebiasaan menulis untuk mengajari masyarakat awam lewat tulisan-tulisannya.
Saya termasuk salah seorang yang kagum terhadap beliau, dimana selama studi Master saya di Universitas Negeri Malang ada beberapa kali berkunjung ke rumahnya. Dalam kesempatan tersebut, saya dan teman saya banyak dikasih nasihat tentang bagaimana cara menjadi seorang penulis hebat. Beliau mengajarkan bahwa untuk menjadi penulis hebat, tulislah apa yang bisa anda tuliskan. Apa saja asalkan dapat memberi manfaat bagi orang banyak. Dalam menulis mulailah dari pengalaman anda, tuliskan mengalir selayaknya anda sedang berbicara.
Dwi Candra Pranata dengan Profesor Imam Suprayogo
Buatlah pembaca itu seakan-akan sedang mendengarkan penjelasan anda, sehingga dengan sendirinya anda akan terbiasa dalam menulis. Berdasarkan nasihat tersebut, maka saya kemudian memikirkan bahwa steemit ini merupakan tempat bagi saya untuk memulai belajar menulis apa saja yang pernah saya alami berupa pengalaman-pengalaman masa lalu sehingga saya nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan bagi saya. Wassalam.
Lhokseumawe, 03 Januari 2018
by @pakmur
UPVOTE | FOLLOW | RESTEEM | COMMENT
semoga kita bisa mengikuti jejak Profesor Imam Suprayogo. Lanjutkan kawan perjuangan masih panjang dan pencerahan bagi ummat tidak ada never stoop.
terima kasih pak @mukhtarilyas sudah berkunjung ke rumah baca saya. semoga menjadi teman-sahabat lewat media steemit ini.