Bangkit
“Saya percaya, esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok.”
Namun, Manusia cenderung galau dan putus asa jika melakukan kesalahan ataupun kegagalan. Mungkin mereka berpikir kalau esok matahari sudah tidak bersinar lagi.
Rekomendasi kita
Apakah kita memilih menjadi batu yang hanya diam dan berharap ada orang yang pengertian untuk memindahkan batu ini?
Apakah kita memilih menjadi air yang terus mengalir walaupun banyak bendungan yang menghalanginya?
Hari ini harus lebih baik dari kemarin, jadikan hidup ini bermanfaat utk diri sendiri maupun utk org lain. Manusia yg hakiki ketika ada kerisauan ktika hari ini belum ada sesuatu kegiatan yg bermanfaat
Dan pada dasar nya jika hari ini mau pun esok ia tidak memberikan sesuatu yang bermanfaat. Maka ia hanya menyia-nyiakan waktu saja.
Bukankah begitu bg?