Catatan Kelam Sang Penghasil Devisa

in #indonesia7 years ago (edited)

MALANG nian nasib Zainuddin Ibrahim, (40 tahun). Warga Desa Pange, Kecamatan Pirak Timue, Aceh Utara itu divonis hukuman gantung. Dia dituduh sebagai pemakai dan pengedar narkotik dan obat terlarang (narkoba) jenis ganja.


tk.jpg

Foto Bersatoe.com

Hijrah ke negeri jiran, Malaysia, menjadi pilihan hidup bagi Zainuddin. Pria ini akrab disapa Bang Din. Hidupnya di Desa Pange, pas-pasan. Dia berpikir untuk kemajuan, memperkuat pondasi ekonomi di hari tua.

Bang Din, meninggalkan Aceh 24 tahun silam. Selama 18 tahun, dia bekerja sebagai buruh pengangkut ikan di Pasar Borong, Seulayang, Kuala Lumpur. Zainuddin berangkat ke Malaysia bersama adiknya, Sabri. Tahun 1993, pria ini pernah ditangkap Polisi Diraja Malaysia. Namun, dibebaskan, karena tidak terbukti bersalah. ”Kami ditangkap, 2 tahun empat bulan waktu itu. Dipenjara juga. Lalu, terakhir dibebaskan. Dipulangkan melalui Batam,” kata sang adik, Sabri.

Dia tau persis pekerjaan abangnya di Malaysia. Sabri menyebutkan, abangnya anti dengan barang haram itu. Jangankan mengkonsumsi, melihat orang mengisap ganja saja, Zainuddin sangat marah. Usai dipulangkan, Zainuddin sempat pulang ke Aceh. Namun, himpitan ekonomi keluarga, membuatnya kembali hijrah ke Malaysia.

Mencari penghidupan yang layak. Setiap bulan pula dia mengirimkan uang untuk istri dan ibunya di Desa Pange. Tahun 1998, Zainuddin kembali ditangkap. Kali ini, dia ditangkap karena tidak memiliki pasport dan surat-surat lainnya. Dia dipenjara sepuluh hari. Lalu, dipulangkan oleh Polisi Diraja Malaysia.

Bahkan, disela kesibukannya bekerja, Bang Din, kerap menelepon ibu kandungnya, Safiah (70 tahun). Namun, enam tahun lalu, dia mulai jarang menelpon. Keluarga tidak tau, apa yang terjadi pada Zainuddin. Terakhir, awal November 2008, seorang saudara mengabarkan Zainuddin ditahan dan divonis hukuman gantung.

Sontak, seluruh keluarga terkejut. Sabri tidak percaya abang kandungnya, yang dikenal alim mengedarkan ganja di negeri jiran. Begitu pula dengan Safiah. ”Dia itu anak yang berbakti. Saya sangat bangga padanya. Saya yakin, itu fitnah,” kata Safiah tersedu.

Zainuddin ditangkap enam tahun lalu. Dia dituduh terbukti membawa ganja seberat 5,7 kilogram. Dia mengaku, barang itu bukan miliknya. Ketika menelpon ibunya, 19 November lalu, Zainuddin menceritakan kronologinya. Telepon itu tidak berlangsung lama. Dia menyebutkan, ganja itu milik Tengku Yan, yang dititipkan padanya. Namun, ketika ditahan, dia tak berhasil menghubungi Tengku Yan, dan menghadirkannya di depan majelis pengadilan.

Ini pula membuat Pengadilan Kuala Lumpur, menjatuhkan hukuman gantung pada Zainuddin. Selama enam tahun dipenjara Malaysia, panggilan akrab Bang Din pun berubah. Sipir dan tahanan lainnya memanggil dalam nomor tahanan. Bang Din dipanggil dengan nomor 111b1. Ini menjadi panggilan akrabnya selama di tahanan.

Namun, Zainuddin menyebutkan masih ada upaya hukum yang bisa ditempuh. Awalnya, dia menyebutkan tidak ada upaya hukum lagi, untuk meringankan hukumannya. ”Dalam telepon itu, anak saya mengatakan bisa meminta bantu pada salah seorang warga Malaysia. Tapi, harus bayar 3.000 Ringgit atau Rp 9.660.000. Kami tidak punya uang. Kami sedang mencari pembeli tanah,” ujar Safiah. Wanita renta itu tidak ingin nasib anaknya berakhir ditiang gantungan.

Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana nasib Zainuddin. Saiful berharap, Pemerintah Malaysia, bisa meringankan hukuman Zainuddin dan warga Aceh lainnya di Malaysia. Saat ini, tercatat 24 warga Aceh divonis hukuman gantung di Malaysia. 10 orang diantaranya di tahan di Penjara Kajang, 15 orang ditahan di Penjara Sungai Baloh, Seulangor, Malaysia. Umumnya, kasus mereka dijerat dengan undang-undang anti narkotika negeri itu.

Kini, Zainuddin tak bisa lagi mengirmkan uang setiap bulan pada keluarganya. Dia juga tak bisa menelpon ibunya saban siang hari. Zainuddin, kini menghitung detik demi detik, dibalik terali besi. Berharap, ada bantuan hukum dan materi, meringankan hukumannya. “Lon harap, Bupati geu bantu aneuk lon di Malaya (Saya harap, Bupati Aceh Utara, membantu anak saya di Malaysia),” harap Safiah.

catatan ini saya buat tahun 2009 lalu.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58635.35
ETH 3152.96
USDT 1.00
SBD 2.44