#Orcheva Setahun di Pulau Teunom

Ya...setahun di Pulau Teunom, Aceh Besar. Cerita ini terjadi sekitar delapan bulan lalu, aku bersama beberapa teman pergi berkemah di sebuah pulau yang bisa dibilang itu pulau tanpa penghuni. Pulau Teunom namanya, pulau yang masih termasuk dalam kawasan Kecamatan Aceh Besar ini merupakan sebuah pulau yang terbilang cukup indah untuk dikunjungi. Letak pulau itu tepat berada di 5°38'14.2"N 95°03'51.2"E (ketik angka itu di google maps, dan kamu langsung diarahkan ke Pulau Teunom), dan Pulau Teunom ini masih berada dalam gugusan Pulau Aceh. Untuk menempuh pulau ini kita harus menggunakan perahu dengan ukuran agak kecil karena kalau menggunakan perahu besar kita akan menghantam karang yang banyak menghalangi jalan masuk ke dermaga pulau tersebut.
Saat itu kami tiba di pulau tanpa penghuni itu sekitar pukul 4 sore. Setibanya di pulau itu, kami langsung mengumpulkan seluruh bawaan dalam satu tempat. Kemudian ada beberapa teman yang mencari lokasi untuk memasang tenda, ada juga yang memasak untuk persiapan makan karena kami semua belum makan siang pada waktu itu. Setelah makan siang dan menentukan tempat memasang tenda, kami pergi memancing di sebelah kanan pulau tersebut dan tepatnya di bebatuan karang yang cukup besar. Hasil pancingan pun cukup lumayan untuk disantap beramai-ramai pada saat makan malam nanti. Selagi beberapa teman asik memancing, aku dan beberapa orang lainnya pergi mencari beberapa jenis kerang yang bisa dimakan.

Senja pun tiba, dan kami pun bergegas kembali ke lokasi tenda untuk bersiap menghadapi malam. Tugasku waktu itu adalah mencari kayu bakar untuk api unggun dan untuk bakar ikan hasil pancingan sore tadi. Beberapa teman sibuk membersihkan ikan di tepi pantai sambil bercanda ria menikmati pemandangan yang memang sangat indah untuk dinikmati. Kayu bakarpun berhasil aku kumpulkan dan langsung kubakar sebagai api unggun.

Setelah selesai menyiapkan makan malam dari ikan hasil pancingan dan mie rebus, kami pun makan malam beramai-ramai sambil bercanda ria berteman kegelapan malam dan cahaya api unggun yang telah padam karena hujan, saat itu kami berteduh disebuah pondok yang cukup besar. Sambil menanti kantuk datang, aku dan seluruh temanku membuat beberapa candaan yang cukup membuat kami tertawa terbahak sampai kami merasa ngantuk telah datang untuk mengajak kami tidur.

Keesokan paginya saat terbangun, aku langsung menuju laut untuk melihat-lihat sekeliling sambil menikmati pagi. Kembali dari berkeliling, ternyata teman-teman lain sudah siap dengan kopi pagi untuk diseruput. Rezeki ga kemana ya kan..hhahahhahaa
Setelah menikmati kopi pagi, perahu penjemput pun tiba. Kami harus kembali ke Peradaban.

kami setahun di Pulau Teunom, dari 31 Desember 2016 sampai 1 Januari 2017. Malam tahun baru yang sangat indah bagi kami