Kontes Keindahan Angka Delapan Untuk Indonesia 2018 : Kisah Heroik "Delapan Ulama Aceh" Yang Syahid Dalam Mempertahankan Tanah Air

Assalamua'alaikum Warga Bireuen.

Saya warga Langsa yang sudah lama hijrah ke Ibukota Banda Aceh. Walau masih sering pulang ke Langsa bila seketika bosan di Ibu Kota.

Bireuen, menjadi tempat yang selalu saya singgahi bila ada perjalanan "bosan" dari Langsa ke Banda Aceh atau sebaliknya. Di Matang Geulumpang Dua masih Kabupaten Bireuen juga, ada hidangan penggugah selera, yang tidak boleh dilewatkan, Sate Matang.

Sedikit banyak, saya tau Bireuen dan sangkut pautnya dengan kisah heroik pada Angka 8. Di Bireuen ada situs sejarah panjang dan kisah heroik tentang bagaimana perjuangan para Ulama Aceh yang berjumlah Delapan orang melawan penjajahan Belanda.

---

"Intermezo"
Sebenarnya tadi saya agak kurang bersemangat mengikuti kontes menulis ini, tapi tadi setelah menyelami postingan terakhir @levycore tentang Kenapa di Steemit Rewardnya Berbeda?, saya jadi tergugah lagi - membaca paragraf tentang "Koneksi".
Dia "levycore" dengan tegas mengatakan :

Perlu saya ulangi sekali lagi, anda tidak akan berkembang di steemit ini tanpa ada koneksi. Koneksi disini adalah suatu ikatan pertemanan yang disitu terdapat knowledge exchange dan saling membantu.

Jadi, tidak ada alasan saya tidak mengikuti kontes yang di buat oleh @dokter-purnama, mengingat begitu sempitnya "koneksi" saya disteemit yang sangat luas ini. Bisa jadi keikut-sertaan saya mengikuti kontes ini, kiranya adalah sebuah usaha untuk membangun "koneksi" baru dengan @dokter-purnama dan dewan juri @bahagia-arbi, juga dengan kawan-kawan di Bireuen, karena pun kontes ini menggunakan tag #bireuen. Harapan saya, bisa tergabung dalam pertemanan yang didalamnya terdapat knowledge exchange dan saling membantu, jika mungkin nanti sekali waktu kita bisa singgah menikmati sate matang bersama.
Semoga !!!

---

Kisah Heroik Delapan Ulama Aceh Yang Syahid Dalam Mempertahankan Tanah Air

Angka 8, tergambar pada sebuah situs peninggalan sejarah bukti atas kisah heroik dan patriotisme Delapan Ulama Aceh atau Syahid Lapan. Mereka dengan gagah berani mempertahankan tanah air dari jajahan Belanda, juga semangat yang terkandung dalam semboyan “Udep sare mate syahid, sikrek gaphan saboh keureunda" selalu memberikan kekuatan lahir batin bagi para pejuang dan prajurit Aceh masa lalu.

Perang Aceh itu berkecamuk di akhir abad 19, Sultan Muhammad Dawood Syah tidak lagi memimpin perang saat itu, di gantikan oleh Para Ulama. Awal tahun 1902, di wilayah tidak jauh dari Benteng Kuta Gle, Batee Iliek, jauh lebih ke timur lagi -- tepatnya di Desa Tambue Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen. Masih terpampang jelas menyimpan situs sejarah kisah heroiknya perjuangan Syahid Lapan yang tertulis rapi pada dinding makam.

Peristiwa heroik itu terjadi ketika Depalan Ulama yang hanya bersenjatakan pedang “Peudeueng Raya”, melakukan patroli penyergapan pada tangsi Militer Belanda, juga menghadang pasukan marsose Belanda yang sedang patroli lengkap dengan senjata api, mereka pasukan marsose berjumlah puluhan orang saat itu.

Walau hanya bersenjatakan pedang, nyali mereka tidak pernah ciut. Delapan ulama dengan cepat, senyap, tepat melumpuhkan satu-persatu pasukan lawan. Juga berkat kekuatan doa dan semangat juang Syahid Lapan merebut kekuasaan, akhirnya pasukan pribumi binaan Belanda itu berhasil dilumpuhkan tanpa ada satu orang pun dari Syahid Lapan yang terluka apa lagi gugur. Alhamdulillah.

Semangat yang begitu menggebu-gebu dalam menumpas pasukan lawan, yang pada akhirnya menuai kemenangan telak - membuat mereka larut dalam kebahagian dan euphoria kemenangan. Sibuk mengumpulkan senjata pasukan marsose Belanda yang mati di ujung pedang para Syahid Lapan.

Tapi tak dikira tiba-tiba puluhan serdadu marsose lain datang dari arah belakang Jeunieb, menyerang dan merentet tembakan kearah Syahid Lapan secara brutal - geram melihat pasukan pribumi binaan Belanda telah mati bersimbah darah.

Serdadu marsose mencincang satu-persatu bagian tubuh para Syahid Lapan dengan pedang yang mereka pakai untuk membunuh pasukan serdadu marsose sebelumnya, lalu menguburkannya dalam satu liang kematian.

Delapan Ulama Aceh atau warga menyebutnya Syahid Lapan telah gugur, dan kini menjadi bagian penting dalam sejarah Perang Aceh dan Tanah Air Indonesia.
Mereka adalah :

1. Tgk Panglima Prang Rayeuk Jurong Binje
2. Tgk Muda Lem Mamplam
3. Tgk Nyak Balee Ishak Blang Man
4. Tgk Meureudu Tambue
5. Tgk Balee Tambue
6. Apa Syehk Lancok Mamplam
7. Muhammad Sabi Blang Mane, dan
8. Nyak Ben Matang Salem Blang Teumulek.

---

Allahummaghfir lahum...

Makam Syahid Lapan ini menjadi bukti nyata atas Patriotisme Delapan Ulama Aceh yang dengan gagah berani mempertahankan tanah air endatu. Semoga ini menjadi pelajaran penting bagi kita para generasi di Era Indonesia Hebat.

---

Saya kira Aceh, khususnya Bireuen memiliki history panjang dengan Angka 8. Dan pada akhirnya Bireuen di sebut dengan Kota Juang.

Sumber Foto dan Berikut Videonya yang saya ambil dari Youtube :

---

Sekian secuil kisah yang bisa saya bagikan untuk Kontes Keindahan Angka Delapan untuk indonesia 2018 : Kisah Heroik Delapan Ulama Aceh Yang Syahid Dalam Mempertahankan Tanah Air.

Semoga Bermanfaat.
Salam Manis!!!
@only.home