Pesan Moral Bagi Generasi Jaman Now
Ketika aku sekolah dulu, berawal dari Sekolah Dasar (SD) karena aku tidak ingat apakah aku pernah mengenyam pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK).
Aku ingin sedikit membandingkan antara anak-anak jaman now dengan anak-anak jaman old dalam mengenyam pendidikan.
Tidak berbicara masa-masa orang tuaku mengecap pendidikan. Karena itu berat kawan.
Pendidikan dahulu, seorang guru benar-benar menjadi pendidik. Dalam arti kata mendidik siswanya menjadi siswa yang taat dan patuh.
Nah fenomena sekarang bagaimana ? Guru sebagai pengajar. Tapi bukan tidak ada lagi guru sebagai pendidik. Mengenai istilah pendidik dengan pengajar, bisa sahabat browsing.
Semasa aku di Sekolah Dasar dulu, setiap akan memulai pelajaran semua siswa yang dipandu oleh guru mengucapkan kata-kata syukur dan selanjutnya berdoa.
Seorang guru selalu memberikan motivasi-motivasi bagi siswa-siswinya. Agar tertanam rasa saling menyayangi dan menghormati orang lain dalam kehidupan.
Jaman now, sangat jarang kita melihat fenomena seperti itu lagi. Seorang murid sudah tidak menghormati gurunya lagi. Bahkan ada yang memukul gurunya, juga pernah terjadi pembunuhan terhadap guru yang dilakukan oleh siswanya sendiri.
Jaman dulu, guru memukul murid dengan pertimbangan layak tidaknya untuk diberikan sanksi. Dan ketika simurid mengadukan terhadap orang tuanya, responpun ditunjukkan oleh orang tua adalah dengan mendatangi rumah guru dan berucap terima kasih.
Apa yang terjadi sekarang ? Jangankan dipukul oleh guru, dibentak saja akan menjadikan guru tersebut sebagai pesakitan dalam penjara. Dengan Undang-undang kekerasan.
Apakah dulu tidak ada Undang-undang tersebut ? 30 tahun silam aku mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar, dan aku rasa undang-undang tersebut telah ada dan berlaku.
Tapi pernahkah seorang guru berkasus tentang kekerasan dalam pendidikan ? Jawabannya tidak ada. Karena dulu memang pihak orang tua pun sadar.
Jadi, sekarang yang harus diingat adalah pendidikan itu tidak semata-mata di Sekolah. Keluarga adalah pendidikan pertama dan terbaik yang didapat sianak.
Wassalam
Regard @ojaatjeh
Don't understand the language but i upvoted.
This is our native language. Indonesian.
Menjadi pendidik memang butuh banyak kesabaran
Makanya guru di kenang sebagai pahlawan tanpa tanda jasa .
Bukan begitu? Bg @ojaatjeh 😁
Benar dan betul sekali @boy801