Tidak Tahu nama Tuhan yang ke 100

Yang lain juga tidak ada, tapi kopi ini enak juga. Kopi Arasco cap dua merpati, namanya mirip produk Spanyol, padahal buatan Bireun. Seharusnya namanya jangan Arasco, tapi Dos Palomas(dua merpati). Seringkali kekeliruan memberi nama akan mengubah fakta sejarah. Dulu di Bireun ada kerajaan Jeumpa, tapi hancur diserang oleh tentara patih Gajah Mada. Prajurit Majapahit kesulitan mengucapkan kata 'jeumpa' sehingga mereka menyebutnya sebagai Champa, lidah asam jawa versus lidah asam sunti membelokkan fakta sejarah, islam dan walisongo di Indonesia disebutkan berasal dari kerajaan Champa(aku agak lupa, kerajaan Champa itu entah di kamboja atau Vietnam), padahal saat itu agama resmi di Champa adalah Budha.

Sekiranya dulu Aceh gagal mengusir Portugis di Lamno, Portugis pasti akan menjajah Aceh, maka nama gubernur Aceh(dokter hewan itu) 2017 bukanlah Irwandi Yusuf, tapi Jose Irwandinho.

Dalam suatu keributan tawar-menawar barang di Lamno antara orang Arab dan Portugis, Orang Portugis hendak bermain curang, "la" kata orang Arab. "No," jawab saudagar Portugis. Manisnya buah kurma di lidah orang Arab dan merdunya petikan dawai sasando saudagar Portugis rupanya kurang sesuai dengan aroma fonetik lidah asam sunti prajurit kerajaan Aceh, "Lamno" kata panglima laut Admiral Aceh, diiusirlah orang-orang Portugis itu. Kelak yang tak sempat melarikan diri akhirnya berbaur dengan penduduk lokal, mereka dikenal dengan sebutan matabiru yang selepas tsunami menerjang pesisir itu, jumlah mereka yang tersisa bisa dihitung dengan jari, demikianlah asal-asul penamaan Lamno.

6 Juni nanti aku genap berusia 33 tahun, masih berwajah melankolis dengan berpura-pura mengaku lajang di FB(pengakuan yang sangat jujur, demi Allah aku jujur dalam hal ini) dan rabun jauh yang akut. Pada tanggal dan bulan ini pula insinyur Soekarno Lahir, tidak bermaksud mensejajarkan pundak dengan perintis republik ini, melainkan untuk mengetahui perbedaan yang paling mencolok diantara kami, yakni: beliau pernah menikah 9 kali, sementara aku masih sering melamun kala melihat botol minyak angin di dalam etalase Apotik Bintang Timur di Lhokseumawe. Pada tahun yang sama di bulan Juni ini juga, ketika usiaku baru sepanjang delapan hari, Jorge Luis Borges tutup usia pada angka 86(di Aceh, kelahiran tahun 87 disebut gila). Ia tutup usia dengan 800.000 buah buku dan kegelapan, maksudnya ia meninggal dalam kebutaan gara-gara terlalu rajin baca buku. Sebenarnya yang paling kutakutkan adalah mati dalam keadaan buta, namun kenyataannya masih hidup aku telah buta; tidak tahu nama Tuhan yang ke seratus.

Siapakah nama-Nya yang ke seratus itu? Rini, Rina, Retno, Aminah, Rabiah, Masyitah, Michelle, Adelle, Jasmine? Telah bersyair seorang sufi agung "seandainya aku tahu bahwa ajalku tiba esok pagi, maka maalam ini aku akan segera menikah, karena aku malu menghadap Tuhanku, dalam keadaan lajang."