Kenangan saat konflik dulusteemCreated with Sketch.

in #indonesia6 years ago

Karena menyakitkan, jadi kubatasi agar ia tdk terlampau dalam menceritakannya. Ditembak dari jarak dekat, mengenai kaki dan tangan, perlurunya tembus. Kemudian dilempar ke dalam truk, lalu dijahit lukanya dengan jarum jahit baju sobek tanpa bius. Saat diintrtogasi, tangan kanannya disayat dengan pisau. Tangan kirinya yang sudah dijahit, diinjak hingga putus benangnya. Namun ia bisa melarikan diri. Perang itu memang membuat trauma, namun tanpa perang kita juga akan mati. Satu waktu sebua mobil pick-up Chevrolet yang mengangkut pasukan Ahmad Kandang singgah di Bulbeurgh dengan senjata lengkap, banyak yang membawa bazooka. Ayah membawa kami ke kampung tetangga, ia takut jika tiba-tiba pada saat bersamaan darang tentara, baku tembak bisa pecah. Di lain waktu Kepala Besi datang ke rumahku, bercakap-cakap dengan ayah mengenai pajak nanggroë. Sebutir peluru pistol diletakkan di atas meja oleh Kepala Besi sebelum mereka mulai bercakap-cakap. Di lain harinya lagi, seseorang lari ketakutan di samping ayah ketika ia melihat satu regu tentara. Ayah tidak melihat orang yang lari itu. Tak lama kemudian regu tentara itu bertanya kepada ayah kemana orang itu lari, ayah menjawab bahwa ia tidak melihatnya. Gagang SS-1 mendarat di dagunya, dua biji gigi depan bagian bawah tanggal. Sejak saat itu ayah pakai gigi palsu untuk menutupi celah konflik yang rumit, ketika ayah senyum seakan ia berkata situasi Aceh cukup aman dan terkendali. Biasanya ayah selalu bisa melepaskan diri dengan kelakarnyanya manakala berhadapan dengan tentara, modalnya hanya bahasa Jawa yang fasih.

Tapi saat itu tentera dari regu yang bertanya kepada ayah adalah Batak.
Pada mulanya ayah bertugas di daerah perbukitan pedalaman, saat menuju sekolah itu siapa saja orang-orang yang bersenjata, baik dari gung atau pun seberang lawur sana, saat mereka berjumpa dengan ayah, mereka sering memanggil ayah dengan sebutan "bos". Bos itu terkadang bermakna uang kopi, terkadang bermakna uang pulsa, padahal tak satu pun ada tower Telkomsel di sana saat itu. Ayah bilang "kita hidup seperti berada di dalam dua huruf Lam; Lam mata kail(matakawe) dan Lam Rampagoe(alat pengupas buah pinang). Salah bicara, kita bisa termakan umpan di ujung kail maka nasib kita seperti ikan. Di sisi lain langkah juga terjepit dan sangat terbatas, berdiam di rumah, hijrah atau mengungsi. Itulah alasan Ayah jarang mengajar di sekolah.

Aku memahaminya sebagai Lampapma, mungkin saja Arafat Nur menyebutnya Lampuki. Seminggu yang lalu aku mengunjungi kampung Kampuki di dekat desa Kandang, rupanya memang benar bukit yang dilukiskan oleh Arafat seperti selangkangan. Lalu aku pergi melihat tempat dimana ayah mengajar dulu. Aku melihat bukit-bukit, bukit-bukit itu dalam sudut pandangku lebih mirip pantat, di tengah-tengah ada seluk panjang yang dilewati ayah setiap kali ke sekolah, dulu jalan itu beripa kerikil bebatuan, berdebu, banyak lubang, banyak lembu telanjang yang berak sembarangan, pos-pos tentara hingga babi stres yang berlari menyeberangi jalan sambil menundukkan kepalanya tanpa lihat kiri-kanan. Babi memang begitu, dasar babi. Pernah juga aku lihat ayah mengluh dulu seperti ini "jalannya seperti tahi." Bibi mudaku yang janda pernah ditubruk oleh babi yang menyeberangi jalan di suatu malam ketika ia mengendarai sepeda motor, dua biji depannya patah. Ia ahli gigi, gigi patahnya itu disambung dengan gigi palsu. Kepada kami ia mengada-ngada dengar berkata "operasi gigi sinar leser." Sebulan kemudian kemudian dengan senyuman memikat gigi lasernya, bibi berhasil menarik hati seorang teungku yang baik hati. Tengku itu sudah setahun menduda ditanggal masti oelh istrinya. Sebelumnya suami bibi adalah seorang pemain debus, setelah itu ia menikah dengan seoran pria yang memiliki sebuah bengkel sepeda, namun pria ini sedikit mengalami gangguan batin. Kabar terkahir dari bibi muda sekitar dua bulan yang lalu di rumah sakit Cut Meutia Lhokseumawe. Ketika aku datang ke sana, Tengku itu sedang mengazankan anaknya yang baru lahir.

<center )
source

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 68168.17
ETH 3256.43
USDT 1.00
SBD 2.67