Jeritan Lewat Puisi | Screams through poetry

in #indonesia7 years ago

Puisi ini tercipta, terinsipirasi dari peristiwa gempa dan tsunami dahsyat yang melanda propinsi aceh tahun 2004 silam, semoga tertarik......


This poem is created, inspired by the earthquake and devastating tsunami that hit Aceh province on December 24, 2004 ago, Hopefully interested


=== Tarian Bumi | Dance the earth ===

Aku meringkih dalam usia
Yang berbalut senja
Deru nafas
Hentakan nadi
Gemuruh degup jantung
Menghimpit dan menghempasku
Di lorong langit
Namun, aku tak pernah tidur
Walaupun ingin kututup mata ini
Masih sempat kusaksikan
Bulan temaram mengitari malam
Lidah-lidah merah saga
merapat
Menyentuh horizon

Ketika tangan-tangan jahilmu
Mengukir jejak
Setitik darahku menetes
Aku terluka
Tetapi aku tetap bergeming
Sabar sampai waktuku
Namun kau tak pernah sadar
Telah mengusik dan membuyarkan
Diamku yang membatu

Wahai manusia biadab
Kau malah berpesta
Saat saudara-saudaramu
Meringkuk dalam riuh alam
Saat rumput kekeringan
Laut tak lagi berpenghuni
Burung tak lagi berkicau
Jerit gagak pun
Terdengar pilu
Sadarkah kau saudaraku
Belati itu menikam tepat di dadaku
Menusuk jantungku
Menguliti tubuhku
Merobek perutku
Membelah rahimku
Mengoyak
Mencabik-cabik
Hingga terburai
Tumpah ke daratan

Dengarlah !
Rentak tarianku kini mulai
Kugoyangkan di setiap negeri

Dengarlah !
Alunan nadanya jalin-menjalin
Terbang terbawa angin
Apakah telingamu begitu tuli
Tak mampu mendengar nyanyianku

Lihatlah !
Aceh berdarah
Jogja menangis
Sidoarjo mengurat bersamaku
Situgintung pun melebur

Lihatlah!
Apakah matamu begitu buta
Tak mampu melihat senyum
Dukaku yang beku
Sampai kapan kau mampu
Membaca semua tanda-tanda
Mungkin sampai tarianku berlari
Mengguncang kehidupan
Merenggut nyawamu dan
Mencampakkannya dari tubuh?

Banda Aceh, Maret 2005


I get cramped in age
Wrapped in dusk
Breath sounds
The pulse beat
A heartbeat rumbles
Choking and pounding me
In the hallway of the sky
However, I never sleep
Although I want to close this eye
I can still see it
The dim moons round the night
The red tongue saga
Docked
Touching the horizon

When your hands are ignorant
Carve traces
A drop of my blood dripped
I'm hurt
But I stayed still
Be patient until my time
But you never realized
Has disturbed and interrupted my petrified silence

O savage man
You're partying
When your brothers and sisters
Huddled in boisterous nature
When the grass is dry
The sea is no longer inhabited
Birds no longer sing

Crow's scream
Sounds pained
Do you realize my brother
The dagger stabbed right in my chest
Piercing my heart
Skinning my body
Tore my stomach
Splitting my uterus
Ripped, ripped apart
Until unraveled
Spilled into the mainland

Hear it!
As far as my dance is now starting
I wobble in every country

Hear it!
The tune is interwoven
Fly in the wind
Is your ear so deaf?
Unable to hear my singing

Take a look!
Aceh is bloody
Jogja is crying
Sidoarjo writes with me
Situgintung was melted

Take a look!
Is your eyes so blind
Can not see a smile
My frozen dust
Until when can you
Read all the signs
Maybe until my dance ran
Shake life
Take your life and..................
Dumped it from the body.............?

Banda Aceh , 2005 March


Foto-foto Sebelum - Setelah | Pictures Before - After

.FB_IMG_1449846394278.jpg

.FB_IMG_1449846388018.jpg

.FB_IMG_1449846382344.jpg

.FB_IMG_1449846402344.jpg

.FB_IMG_1449846373216.jpg

.FB_IMG_1449846397031.jpg

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 61440.52
ETH 3447.43
USDT 1.00
SBD 2.52