Perubahan dalam mengawali tahun baru kali

Ada banyak perubahan dalam menyambut tahun baru Masehi kali ini. Jika dulu biar berbagai daerah cukup banyak kita temukan penjual terompet, kembang api, dan sebagainya. Bahkan di semua titik kota hanya beberapa saja yang kita temukan merayakannya dengan cara hura-hura. Tetapi kita sangat bersyukur.

Akhirnya setelah berbagai rentetan peristiwa musibah maha dahsyat yang terjadi, akhirnya masyarakat kita menyambut tahun baru dengan cara yang lebih positif seperti mengadakan ceramah agama, zikir Akbar, dan mengadakan santunan anak yatim. Ini adalah hilang yang luar biasa dibalik musibah yang telah menelan banyak korban jiwa itu.

Kita tentu semua berharap, dengan sambutan yang begitu indah di awal tahun ini, semoga juga memberikan keindahan bagi kehidupan masyarakat kita di 2019 dan seterusnya. Agar Tuhan yang maha Esa senantiasa menjauhkan kita dari segala bentuk mara bahaya yang dapat membuat kehidupan kita jauh dari kata tentram.

Bahkan tidak hanya di kota-kota kecil saja acara zikir bersama dilakukan, di kota-kota besar juga, yang dulunya pemerintah sengaja mengalokasikan anggaran khusus untuk proses penyambutan pergantian tahun, kini anggaran itu beralih untuk gealr zikir Akbar yang di hadiri oleh ribuan masyarakat seperti yang dilakukan gubernur Sumatra Utara.

Musibah adalah ujian bagi semua orang. Bukan hanya bagi setiap merek yang terkena dampak dari musibah saja yang sedang diperingatkan oleh Tuhan. Tetapi untuk siapa saja yang dapat menyaksikannya. Berbuatlah baik, meski orang lain mengkhianatimu, tetaplah berbagi kebaikan meski hanya sedikit yang dapat kita berikan.

Semoga Indonesia yang kita cintai ini, dapat hidup tenang di 2019 mendatang. Berkat zikir yang kita baca saat menyambut 2019 ini, semoga Allah senantiasa menjauhkan kita dari siksa-siksa dunia, dan dari seluruh malapetaka yang sudah cukup kita rasakan bersama.