Gasing daun kelapa: Kreatifitas para leluhur yang hampir hilang

in #indonesia6 years ago

image

Ini adalah sebuah bukti diantara banyak bukti-bukti yang lain bahwa orang jaman dulu itu unik dan kreatif. Mereka dipaksa oleh alam untuk berimajinasi. Mengasah segala kemampuan untuk membuat berbagai keperluan hidup. Baik itu rumah, tempat memasak, tempat penampung padi (krong: Aceh) bahkan berbagai jenis mainan yang terbuat dari ragam hasil alam. Sejenis kayu, pelepah Rumbia, gasing dan sebagainya.

Saat saya berusia belasan tahun. Saya tidak pernah melihat bahkan tidak pernah memiliki sebuah mainan yang canggih. Saya tidak pernah sekalipun orang tua saya memberikan saya sebuah mainan elektronik seperti gamebot, mobil-mobilan, kapal-kapalan atau sejenisnya. Pernah sekali seingat saya, saya dihadiahi orang tua saya sebuah perahu atau bot kecil yang terbuat dari seng dan beragam warna.

Katanya perahu itu dibeli dari sebuah pameran rakyat. Saya tidak tahu apa nama jenis game yang harus terlebih dahulu dibakar dan ditiup diatas air itu. Yang saya tahu, itu adalah sebuah jenis mainan yang paling canggih yang pernah saya memiliki saat usia kecil. Selebihnya kami harus berusaha membuat sendiri. Berfikir dan belajar berimajinasi sendiri dengan berbagai fasilitas yang ada di hutan.

Misalnya diantara kami berkeinginan ingin memiliki mobil. Ya kami terpaksa mengambil pelepah Rumbia yang sudah agak tua. Dan dibentuk menjadi sebuah mobil-mobilan. Atau hanya sekedar membuatnya dengan sepotong bambu.
Intinya, kami tidak pernah merengek pada orang tua untuk mendapatkan sebuah mobil eloktronik. Hanya anak-anak orang kaya saja yang memiliki jenis mobil itu.

Saat anak-anak melenial penuh dengan berbagai game berteknologi tinggi. Bahkan hanya berupa sebuah aplikasi yang dapat membuat seorang anak lupa untuk membagi waktu. Jam belajar seolah untuk bermain gadget, jam makan juga demikian. Bahkan sama sekali tidak ada pembagian waktu yang tepat untuk mereka. Inilah ironisme bagi anak-anak melenial.

image

Tadi sore, saya mencoba membuat sebuah jenis game klasik. Yaitu gasing yang saya buat dari sehelai daun kelapa. Ternyata, sepupu perempuan saya tak kalah menyukainya. Tapi mainan jenis ini tidak akan membuat mereka kecanduan. Sehingga menyebabkan terkurasnya waktu bakar diantara waktu bermain anak.

image

Saya kembali memperkenalkan pada anak-anak melenial masa kini tentang jenis game yang terbuat dari hasil alam dan imajinasi leluhur bukan hanya dengan sebuah aplikasi. Meski beberapa anak mungkin tidak menyukainya lagi. Tapi beberapa juga sangat menyukainya. Bahkan diantara beberapa anak-anak, datang kembali menyuruh saya untuk membuatkan beberapa jenis permainan klasik. Seperti layang-layang dan perangkap burung Pipit.

Sejak kecil kita mesti menjaga budaya leluhur kita sendiri. Bagaimana kita dapat bangga dengan negara kita. Jika yang kita gunakan dan perhatikan adalah ide-ide kolonial Belanda dan Jepang. Sementara budaya dan pemikiran-pemikiran para leluhur terus saja hilang satu persatu.

Bahkan beberapa hal yang menjadi budaya sakral kita telah hilang secara pelan-pelan. Tapi kita sama sekali tidak menyadarinya. Karena menganggap ide dari leluhur adalah biasa-biasa saja. Kita sama sekali tidak pandai menjaga dan menghargai leluhur kita sendiri. Lantas kita bertanya, kapan majunya negeri ini?

image

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.032
BTC 63517.53
ETH 3062.83
USDT 1.00
SBD 3.81