L I L I N

Lilin, gadis cantik dengan sinaran mata yang mampu menerangi gelap. Gadis Lilin menjadi rebutan jutaan tangan dikala malam tanpa sinar. Sedangkan siang hari, Lilin tak terlihat seakan tidak pernah ada gadis cantik secantik Lilin, dia hilang dan tidak dibutuhkan.

Lilin memiliki hati yang rapuh, lemah, dan hatinya cepat meleleh disaat terbakar hatinya terbakar untuk menerangi kehidupan manusia. Lilin rela berkorban untuk menerangi gelap, meskipun Lilin akan lenyap bersama kegelapan. Terus berganti dengan Lilin - Lilin lain.

Lilin menjadi pelengkap sebuah pesta kehidupan, menjadi cahaya remang sebuah keromantisan, dan menjadi penerang bagi pengetahuan. Lilin media kritikan sosial, menjadi agenda peringatan, dan me jadi alat persembahan. Dimana pun Lilin berada, apapun warnanya, dan apapun ukurannya, dia tetap konsisten pada namanya, Lilin.

Kehidupan Lilin menjadi pelajaran penting bagi manusia, bagaimana pengorbanannya dan bagaimana kokoh pendiriannya dalam mempertahankan identitas diri. Meskipun dia terbakar, meleleh, tapi identitasnya tidak hilang meskipun jejaknya hanya tersisa dipotongan kayu, di batu, atau kemudian menjadi mainan daur ulang sebagai proses pengetahuan, dia tetap bernama Lilin.