APBA vs Steemit, apa hubungannya?

in #indonesia7 years ago (edited)

Sampai hari ini nasib Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) belum kunjung disahkan oleh Pemerintah Aceh. Selain menjadi catatan buruk Pemerintahan Aceh, juga telah mempertontonkan kepada Publik ketidakmampuan negosiasi politik dalam kepentingan anggaran tahun 2018. Bagi sebagian kalangan, pengesahan APBA dianggap penting dengan alasan pembangunan kemakmuran rakyat. Pertanyaan, sejak Indonesia merdeka atau sejak Aceh Damai, sudahkan rakyat Aceh sejahtera?

Bagi seorang petani yang saban hari tugasnya pergi ke sawah, atau mereka yang berprofesi sebagai buruh bongkar muat, sejauh mana punya kepentingan mereka terhadap Anggaran. Besaran anggaran dalam APBA tidak mempengaruhi nasib mereka. Kalau sehari mereka menerima upah 50 ribu, maka tetap 50 ribu meskipun APBA tepat waktu disahkan atau ada kenaikan anggaran pendapatan. Intinya mereka tidak mempersoalkan kondisi tersebut, mungkin tahupun tidak tentang istilah APBA.

Sama halnya dengan para Steemian murni di Steemit, paling - paling kisruh APBA hanya dijadikan ide untuk tulisan. Steemian sibuk memikirkan dollar di Steemit, diskusi warung kopi sibuk mendiskusikan tentang Steemit, tidak lagi masalah politik.

Mereka tidak memikirkan seberapa besar dana aspirasi DPRA, berapa besaran dana pembangunan, dan berapa fee yang akan didapatkan dari setiap paket pekerjaan. Mereka sibuk memikirkan ide apa yang harus mereka posting hari ini, berapa jumlah vote yang harus didapatkan, berapa jumlah SBD yang masuk hari ini, dan berapa jumlah tulisan yang harus di baca.

Apakah bentuk kemajuan atau kemunduran dengan kondisi di atas? tergantung kita melihat dari sisi yang mana, positif dan negatif. Sisi positifnya, masyarakat Aceh (Steemian) telah menemukan cara baru dan meninggalkan cara lama dalam penggunaan media sosial, yang sibuk dengan fitnah, caci maki, dan sibuk dengan berita hoax. Sisi negatifnya, semakin kurang generasi kritis untuk mengkritisi kondisi politik dan kebijakan pemerintah yang dianggap dapat merugikan rakyat. Tapi tidak juga, steemian tetap memiliki ruang mengkritisi pemerintah dengan memberikan ide - ide melalui media Steemit.

Warga Aceh yang telah bergabung dengan Steemit memiliki "kehidupan" baru dalam proses pendewasaan dan kemandirian berpikir kearah positif.

Sebagai catatan sejarah, penduduk Aceh belum ada yang lapar akibat keterlambatan pengesahan APBA. Yang ada sebagian kelompok memiliki ketergantungan hidup pada APBA, tapi tidak lapar juga.

Dalam kontek lain, keterlambatan pengesahan APBA sebagai rapor buruk bagi Pemerintah Aceh, akibat tarik ulur kepentingan politik dan golongan. Pengesahan APBA yang direncanakan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) memiliki kosekuensi terhadap program pembangunan, karena harus berpedoman pada anggaran 2017. Dengan demikian akan rugi besar bagi sebagian partai politik untuk mempengaruhi anggaran kepentingan politik tahun 2019. Apa yang dilakukan oleh Mendagri dalam proses pembahasan Pergub dengan mengundang DPRA, ini strategi lain pemerintah pusat dalam kepentingan politik Nasional terhadap Aceh. Yang lucunya nanti, Pergub yang dihasilkan merupakan Pergub rasa Qanun, karena ikut dibahas bersama di Mendagri. Jika bersedia duduk bersama untuk membahas APBA kenapa harus dihadapan Mendagri, lebih bagusnya pembahasan di Aceh dan APBA dijadikan Qanun dengan mengakomodir semua kepentingan di Aceh.
Nasir Membaca Icon.jpg

Sort:  

Nah, bru dapat postingan yg yinggung politik.. Para steemian juga harusnya tdak apatis dengan kondisi negeri. Satu segi pisitif sudah didapat dgn bermedsos positif, tpi hrus ada segi kritik terhdap pemerintah maupun kritik sosial yg juga hrus dipertajam.. Keren postingannya..

Belum cukup rupanya dagelan politik yang dipertontonkan kepada rakyat. Sebenarnya mereka pemimpin atau pemain akrobat? Mual perut ini melihat kelakuan pemimpin negeri.

Bereh that postingan Nyoe @nasir83, APBA tanyo berbanding lurus dgon dolar Steem 😅

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 62750.78
ETH 2444.79
USDT 1.00
SBD 2.66