Menari Bersama Angin
Ia pejamkan matanya,
Ia benamkan diri dalam kubangan sunyi
Ia lambungkan hayalnya
Menyentuh langit
Menggengam awan
Duduk bersama bintang-bintang
Memeluk erat malam yang pekat
Melepas gundah ke ruang pengap
Ruang tak tembus bahagia
Entah kemana,
Yang penting ia lega
Pengap di dada
Semakin menyesakkan saja
Ia raba denyut cintanya
Ada rindu yang berdegup
Tapi tak ada cinta yang hidup
Kemana ia harus melayang?
Berombak, bergemuruh
Rindu itu menggulung-gulung batinnya
Merinaikan gerimis di matanya
Menghujankan segala cerita tawa
Menertawakan segala
Semua seperti telah tiada
Ingin ia memecah angin
Berharap mampu menyentuhnya secara nyata
Ingin ia menghempas sunyi
Sunyi yang meretakkan tulang, mengigilkan semesta
Ingin ia berkelana ke ujung dunia
Hingga peluh duka dan sengsara sirna
Menarilah ia bersama angin
Tarian tanpa alunan suara dan nada-nada
Membiarkan hembusannya menarikan semua angannya
Dalam musik-musik pengharapan
Dalam melodi kekeluan, kebekuan
Dalam cinta, yang kehilangan cinta
Dalam rindu, tanpa cinta
Ia beranjak,
Entah kemana,
Melipat semua mimpi yang telah ia bentang
Hingga ia terlelap bersama lembutnya dekapan cahaya bulan
Bintang terus datang bermunculan,
Setiap malam, membawa terang
Namun dirinya?
Selalu, tanpa cahaya.
Langit Malam Aceh Utara, Januari 2018
gak seru, Aceh Utara lagi Banjir @nandaferiana
Iya juga yaa, apa harus diganti Langit Malam Aceh Timur aja ya bg... Hehehe
udah pas kali lah.. malam minggu gak kemana2 baca2 puisi nanda
Hahaha, puisi galau. Malam minggu dah mulai keluar galau. Untung ada kawan nih.
ho..oh...
Intip di @teukurahmatakbar ada puisi bertus2 juga disana. Jiwa @nandaferiana masih semangat nie kan. 😁
waaah, oke siaap bang. Pasti mampir nanti ke @teukurahmatakbar
Hhhn yach gk apa-apa Abg sudah baca.. Mantap
Keren kak @nandaferiana. Salam literasi. Folback me ya kak
fotonya kereen kak @nandaferiana