My Home | One Object, Different Results ( Bilingual )
Apa kabar steemians, semoga sudah bersiap-siap dalam mengisi waktu libur esok hari bersama keluarga dan kerabat dekat Anda, semoga liburan Anda menyenangkan dan dapat melepas rasa jenuh setelah menjalani rutinitas.
How are you steemians, hopefully get ready to fill the time tomorrow with your family and close relatives, hopefully your is fun and can release the saturation after a routine.
Steemians yang super, rumah atau tempat tinggal sudah merupakan kebutuhan utama dalam hidup, dan merupakan impian utama dari setiap individu, berdasarkan Abraham Maslow rumah termasuk kedalam kebutuhan dasar manusia, oleh sebab itu segala daya dan upaya dilakukan untuk memiliki sebuah rumah, ukuran, bentuk dan gaya yang diinginkan tentunya sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Rumah idaman sudah menjadi keinginan besar dari setiap individu, walau terkadang dalam mencapainya tidak sesuai dengan yang di inginkan, namun hendaknya janganlah kita merasa kecewa dengan hal tersebut.
Super Steemians, homes or dwellings are already a major necessity in life, and are the primary dreams of every individual, based on Abraham Maslow the home belongs to the basic human needs, therefore all the power and effort is made to own a house, desired shape and style of course in accordance with our respective capabilities. Ideal house has become a big desire of every individual, though sometimes in achieving it not in accordance with the desired, but we should not feel disappointed with it.
Steemians yang berbahagia, tulisan saya kali ini sebenarnya bukan membahas tentang rumah seutuhnya, namun saya hanya membandingkan hasil photo yang saya ambil dengan kamera handphone SPC S11, dan yang menjadi objek saya kali ini adalah sebuah rumah, dimana rumah ini adalah rumah saya sendiri, yang terletak di jalan lintas Bireun-Takengon, rumah sederhana ini saya bangun pada tahun 2013 yang lalu, walau masih jauh dari kesan mewah rumah jaman sekarang, tapi kami sekeluarga sangat bersyukur memiliki rumah ini, karena tidak lagi memikirkan sewa rumah setiap tahunnya.
Tidak ada kesan mewah yang patut ditampilkan dari kediaman saya ini, didepan rumah terpasang satu bola lampu, pepohonan mengelilingi rumah yang jauh dari keramaian, tarian dedaunan menghantarkan udara sejuk sebagai pengganti kipas angin di kala panasnya matahari siang, dan terkadang rasa mencekam tatkala hujan dan angin kencang, seolah pepohonan akan tumbang menimpa kediaman sederhana ini.
Steemians are happy, my writing this time is actually not about the whole house, but I just compare the results of the photo I took with the SPC S11 mobile phone camera, and that became my object this time is a house, where this house is my own home, which located on the border of Bireun-Takengon, this modest house I built in 2013 ago, although still far from the impression of luxury nowadays house, but we are very grateful family owning this house, because no longer think of rent a house every year.
There is no luxury to be shown from my residence, in front of the house attached one light bulb, the trees surround the house away from the crowd, the dance leaves deliver cool air instead of the fan in the afternoon sun, and sometimes the sense of gripping when the rain and wind fast, as if trees would fall upon this simple residence.
Ada sedikit keanehan yang saya rasa ketika melihat hasil photo dari kamera saya, dimana ada perbedaan yang tidak begitu nyata dalam objek, pada gambar rumah saya yang pertama, dipintu tidak tampak objek putih dibagian tengah, sedangkan di gambar yang kedua terdapat objek putih di bagian tengah pintu, ini menjadi tanda tanya bagi saya, apakah ini efek cahaya lampu yang berada di atas pintu ? Atau ada objek lain yang tak kasat mata ?.
Diawal saya hanya bermaksud untuk mengabadikan pesona cahaya dibalik pepohonan belakang rumah pada saat matahari akan tenggelam, namun saya tidak berhasil, sebagai gantinya saya mengabadikan rumah ini, posisi saya dari seberang jalan saat mengambil, jam 18.57.57 Wib, dengan jarak fokus kamera 3,5 mm, tanpa menggunakan lampu dari kamera, demikian juga dengan photo yang kedua masih dari tempat yang sama, hanya berselang 49 detik dari photo yang pertama, tetapi dengan hasil yang berbeda.
Semoga tulisan tentang hasil photography ini mendapat masukan, terutama dari ahli dalam bidang photography, karena saya tidak mempunyai keahlian dalam seni photography, dan peralatan yang saya gunakan dalam photography hanya mengandalkan kamera handphone.
Demikian tulisan saya @najmifajar, semoga dengan adanya tulisan ini, saya mendapatkan jawaban dan ilmu tentang photography dari para steemians, dan atas kunjungannya di blog @najmifajar, saya ucapkan terima kasih.
There is a bit of an oddity that I feel when I see a photo from my camera, where there is a not so obvious difference in the object, in my first house picture, the door does not look white in the middle, while in the second picture there is a white object in the middle door, this becomes a question mark for me, is this the effect of the light above the door? Or is there something else that is invisible ?.
At first I just meant to capture the light behind the trees behind the house at sunset, but I did not succeed, instead I immortalize this house, my position from across the street while taking, at 18.57.57 Wib, with camera focus distance 3, 5 mm, without the use of light from the camera, as well as the second photo still from the same place, only 49 seconds from the first photo, but with different results.
Hopefully the writing about this photography result gets input, especially from the expert in photography, because I do not have any expertise in photography art, and the equipment that I use in photography just rely on camera phone.
So my writing @najmifajar, hopefully with this paper, I get answers and knowledge about photography from the steemians, and on his visit at blog @najmifajar, I say thank you.
Salam hangat
Warm regads
Follow & Vote
@najmifajar
Gere ke ton penuke pintue ya bg, atau bisa jadi betul pantulan cahaya lampu a..
Ike penuke ni pintu lagu si kol di, kerah wan gambar pertama gete ara.
Itu tergantung pandamgan orang bang najmi, ya kalau menurut saya sekilas di perhatika, itu bisa jadi seperti pernyataan bang jami di atas tadi, yaitu pengaruh efek cahaya. Namun jika di lihat dari sisi lain, bisa jadi itu seperti halnya orang bilang, bentuk makhluk astral yang tertangkap dengan kamera, jadi tertngkapnya hanya sekilas cahaya saja.
Tetapi ini hanya pendapat lemah ja bang ya he he he .. Sangat perfect bang, suasana malam horor 😂😂.
Senyap dan sunyi :) pasti sangat tenang tuh bang :D
Resteemed your article. This article was resteemed because you are part of the New Steemians project. You can learn more about it here: https://steemit.com/introduceyourself/@gaman/new-steemians-project-launch . If your post has more upvotes, your post will appear in the trending page. To get more upvotes, you can bid for @steembidbot vote. please check it out here: https://steembottracker.com/
Pada saat maghrib atau menjelang maghrib di situlah pertukaran waktu di dua dimensi, ada baik nya saat itu kita berada di dlm rumah..
Salam hangat @myhope
👍👍👍