Sampai Kapanpun, Mengeluh Itu Tak Akan Pernah Bisa Membantu Hidup Kita

in #indonesia6 years ago (edited)

image
#source

Dalam hidup, kita pernah mengalami kebingungan yang tampak tak terarah dan tak berkesudahan. Bisa jadi bingung dengan taraf hidup yang tidak kunjung berubah setelah mati- matian berusaha, bingung dengan anak istri dirumah makan apa setelah dipecat, bahkan bingung bisa dengan sang pacar yang belum memberi sinyal hijau sabagai tanda siap kepelaminan.

Dimana akhirnya kebingungan ini, menyeret kita bisa mencapai pada titik jenuh terendah. Selain komplain sendiri di linimasa, update status di media sosial, dsb. Akibat parahnya mungkin sampai dengan membenci diri sendiri, orang lain, atau bahkan mengakibatkan kita protes pada keadaan yang menurut kita, "tak pernah adil".

Bukankah jika Tuhan megizinkan susah, maka yakinlah ada hal senang/indah sebagai penyeimbang nya. Tuhan itu maha adil. Maka tak semestinya kita menetapkan standar keadilan Tuhan. Apa yang menurut kita adil, belum tentu baik bagi Tuhan. Begitupun sebaliknya. Dengan demikian, kaya raya, rumah mewah, jabatan hebat. Belum tentu juga baik dihadapan Tuhan.

image
#source

Komplain dengan mengeluh pada dasarnya itu sama. Letak perbedaan nya, jika komplain merasa diri paling benar. Sedangkan mengeluh, mengharap simpati orang secara berlebihan. Yang pada kenyataan nya, keduanya bukan sesuatu yang dapat dibanggakan didunia ini. Sebab, keduanya itu bukan sebagai jalan keluar dari suatu masalah yang kita hadapi disini.

Bahkan, kita akan sangat berdosa jika hanya mengeluh dan tak pernah mau berusaha. Sebab, ini sama halnya saja dengan putus asa dari rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dikarenakan Tuhan tidak menyukai hambanya yang mengeluh dan menyerah pada suatu masalah. Bukankan pertolongan Tuhan itu amat dekat dengan kita. Setelah berdoa, kita berusaha. Yakinlah, masalah yang dihadapi itu, adalah cara Tuhan, menambah kedewasaan seseorang.

Semakin dewasa seseorang, maka semakin rumit masalah yang dijalani. Dewasa disini bukan berarti dewasa umur, tapi dewasa dalam bersikap. Jika masalah ini bisa kita atasi kita akan keluar sebagai pemenang dan berhasil dikehidupan yang membuat kita pasti nantinya berbeda dengan pecundang yang terusan merengek, mengeluh dan komplain disana sini hanya dengan sedikit terjal masalah. Bukankah kita sering mendengar, " pohon yang menjulang tinggi, semakin kencang angin menerpanya"

image
#source

Hari ini tanpa mufakat kita setuju, mereka akan bisa disebut berhasil sebab, dia pejabat, punya rumah mewah, anaknya hebat-hebat, ataupun istrinya lumayan banyak. Disinilah kekeliruan kita selama ini dan benar-benar lupa, bahwa bukan itu sebenarnya makna keberhasilan itu.

Terus apa hakekat keberhasilan sebenarnya ?

banyak versinya, tergantung orangnya. Ada orang yang merumuskan berhasil itu sederhana, seperti air yang tenang mengalir begitu saja. Tanpa berbuat apapun sudah berhasil katanya.

Ada yang merumuskan berhasil itu berat. Akhirnya dia pun sulit melewatinya, singkatnya dia pasrah, ya sudah kehendak Tuhan katanya.

Keberhasilan itu sejatinya, Berhasil menurut kapasitas diri sendiri, tidak harus sama dengan orang lain. Karena Tuhan lebih tahu daripada kita, masing-masing kita sudah ada jalur keberhasilan sesuai dengan kemampuan. itulah keberhasilan yang hakiki. Jika kamu seorang petani, bisa memanen padi tahun ini dengan hasil yang lumayan. Itu sudah berhasil. Ternak kalian bisa selamat dan terjual pada meugang itupun sudah berhasil, dan masih diberikan tubuh yang utuh, menghirup udara-Nya, dll.

Sebab dari itu, perbanyak lah syukur kita untuk menambah nikmat Tuhan. Karena sesungguhnya, Allah menambah rezeki kepada hamba yang tahu cara bersyukur.

Caranya bagaimana?
Melihat keatas itu perlu, sebagai pemicu/ motivasi, agar kita tidak vakum, dan mau berusaha, jika orang lain bisa berhasil kenapa saya tidak!, Tapi jangan lupa untuk menengok kebawah juga lebih perlu. maksudnya disini, agar kita mensyukuri apa yang telah kita dapatkan. Misalnya; semiskin kita hari ini, kita masih bisa makan nasi, tidur masih dirumah beratap. sedangkan diluar sana saudara kita, jangankan buat makan. Tidur saja dijalanan, kolom jembatan, tanpa tahu besok harus makan apa

image
#source

Dengan terlalu sibuk komplain dan mengeluh, secara tidak sadar ada beberapa hal yang sudah kita lewatkan dalam hidup ini. Seperti :

Kita masih punya Keluarga, kawan-kawanmu. Dan jika pun kita tidak mempunyai mereka, paling tidak kita masih punya diri sendiri. Otak, tangan dan kaki yang lengkap yang bisa kita pergunakan sebagai penyokong untuk bekerja. Nah, bayangkan dengan mereka yang yang kehilangan salah satunya. Bagaimana cara mereka menjalani kehidupan ini.

Melewatkan waktu yang semestinya dapat kita jadikan peluang
Sebab apa? Tidak mungkin rasanya tidak ada peluang sama sekali dalam hidup. Sekecil apapun itu pasti ada untuk kita bangkit. Kita hanya perlu mencarinya dengan sepenuh hati, jangan hanya sibuk mengeluh dan komplain.

Ingatlah hal-hal baik sebelum ini terjadi
Ini perlu, bahkan lebih. Dikarenakan, hal ini bisa membuat kita tegar dan kuat, setidaknya ini antisipasi supaya tidak berakhir gila. Paling tidak disaat hidup dalam kebingungan, hidup itu belum berakhir. Dan pikiran masih sehat berfikir, dan masih banyak hal yang dilakukan.

Akhir kata. Salam, literasi buat Steemian semuanya. semoga postingan ini kiranya bermanfaat. Dan ingatlah; kesulitan yang membuat kita kuat, sedangkan kebahagiaan tidak akan bisa melakukannya

Sekian dan terimakasih
@musliwadi

Sort:  

Terimakasih @musliwadi, artikelnya sangat berguna untuk kehidupan kita semua.

Terimakasih dan semoga sukses juga buat anda

Sungguh......
Luar biasa.....
Salam sukses saudarakuu....

Terimakasih juga saudaraku. Semoga anda pun sukses.

@musliwadi you were flagged by a worthless gang of trolls, so, I gave you an upvote to counteract it! Enjoy!!

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.16
JST 0.028
BTC 67814.21
ETH 2401.94
USDT 1.00
SBD 2.34