Apam Sekarang Bisa Berjalan, BerLari Dan Akhirnya Ditangkap
Warung kopi hampir semuanya di Aceh menjadi tempat yang paling diminati, ini bukan tanpa sebab dan alasan. Dikarenakan," warung kopi itu selain melayani kita dengan kopi, kue basah, cemilan dan plus konek WIFI yang gratis, juga menyajikan kabar berita. Dari gosip, curahan hati, berita yang booming, berita sedih, sampai kabar hoak". inilah yang membuat warga dari semua lini betah lama-lama disini.
Tak terkecuali warung kopi langganan ditempat saya ini. Disini, mereka membicarakan mulai yang hangat, dingin dan panas. Artinya, pembicaraan itu sudah seperti minuman. Tergantung berita, siapa naratornya dan topik yang disajikan, makin panas berita itu, maka makin berapi-api sang narator mencela, mengumpat dalam meyampaikan nya.
Jika dia seorang petani, tentu konteks pembicaraan nya mengenai;" perawatan padi, pupuk, hama dan sebagainya. Dan jika pak geuchik ( kepala desa) yang stand bye disini tentu; mengenai dana desa, warga, beserta program yang bisa memajukan desa.
Dengan ini, warung kopi saat ini sudah termasuk media bagi mereka untuk menyalurkan keluh kesah, tempat curhat, dan berbagi berita, baik nasional maupun internasional, dari sayuran sampai perang Suriah. Dan warung kopi saat inipun telah mengalahkan menasah( surau) dalam hal banyaknya orang yang singgah.
Tapi dimalam ini, diwarung kopi kami kedatangan satu kuliner jenis baru; Apam. Ini disebut baru, karena biasanya meja kopi disini hanya langganan kue basah, seperti; Bada, peloet, ataupun timphan saja ( pisang goreng dan sebagainya).
Merasa beda dari biasanya menu malam ini, yang ditambahkan apam dihidangkan dimeja, ekspresi pengunjung yang ada diwarung kopi menyambutnya pun beragam termasuk judul perbincangan yang berbelok, jika biasanya mereka selalu membicarakan Real Madrid memang tak terkalahkan.
Tapi kini, apam sasaran empuk bagi mereka yang jadi bahan gurih untuk dibicarakan. Ntah apa yang salah dengan apam ini, mungkin ini namanya antusiasme cara mereka menyambut pendatang baru diwarung kopi kami dengan bermacam ekspresi.
Apam, yang mendadak jadi pusat perhatian, membuatnya jadi polemik bagi para pengunjung malam ini, maka terjadilah perbincangan hangat dingin sesama warga milenial warung ini. Meskipun terkadang pembicaraan itu menabrak etika, Pembincangan yang enak banget dibincangkan, tapi diharamkan mendengarkan. seperti kata bang haji Rhoma Irama, "mengapa yang enak-enak diharamkan?"
Tanpa terdeteksi, volume pembicaraan warga tersebut tertangkap dengan jelas oleh indera dengar saya yang kebetulan berada dalam radius paparan radiasi perbincangan tersebut, yaitu dipojok dalam warung kopi.
"Kira-kira berapa harga satu 'Apam ini' sambil menunjuk apam yang ada didepannya itu?" Tanya seorang warga membuka pembicaraan.
" Itu tergantung apa isinya!" Jawab warga satunya lagi.
"Maksudnya?"
Menghela nafas sebentar, warga inipun melanjutkan;
" Apam itu terbagi 2 broo";
"jika apam itu berisi parut kelapa otomatis apam itu mahal. Sebab, proses membuatnya itu lama, berbahan alami, dan dibuatnya oleh para ibu-ibu didesa dengan penuh cinta".
"Tapi jika apam ini hanya berisi selai, itu bisa murah broo. Karena proses cepat dan tak membutuhkan cinta dalam membuatnya".
"Maksudnya?" Tanya kawan dengan mulut menganga penasaran.
"Itu apam, yang buat mesin broo". Jawabnya sambil tersenyum
"Bukankah, semua apam itu sebenarnya sama broo?" Kawan yang satunya lagi bertanya.
"Tidak, ini masalah selera, setiap orang ada kriteria hajatan masing-masing" jawabnya.
"Terus..! apam bagaimana yang paling banyak diminati saat ini ?"
"Sekarang ini apam Banda Aceh yang banyak diminati !". Jawabnya tanpa tersenyum.
"Apa yang membuat apam Banda Aceh begitu diminati?"
"Itu karena jenis!" Jawabnya lagi.
"Apam apa ada jenisnya juga?" Ada, jawabnya.
Kembali warga ini menjelaskan, "Apam di Banda Aceh itu, disamping bentuknya yang bagus, dia bisa bergerak, berjalan dan bermedia sosial". Tambahnya lagi
"Jika begitu, dia sama dengan mahkluk hidup dong". Ya, Dia memang mahluk hidup sama seperti kita, biotik juga, jawab warga ini.
"Jika kamu tak percaya silahkan kamu cari dimedia sebelah, beritanya hampir banjir dengan semua berita apam Banda Aceh saat ini". Tegasnya lagi.
Apam disini bukan apam istilah sebenarnya. Apam konotasi makna yang sedang banyak orang perbincangkan oleh mereka sosialita di media dan dunia nyata.
Apam, pada sebenarnya adalah makanan daerah sejenis serabi, apam ini masih termasuk familinya kuliner. Dan apam dibuat saat-saat tertentu saja, seperti; 15 hari sesudah meninggalnya seseorang dibuatlah apam, kemudian diserahkan apam ini kemesjid. Tapi sekarang apam sudah bisa ditemukan di warung-warung kopi sebagai makanan ditemani hitamnya kopi.
Dari rasa penasaran yang memuncak, sayapun coba mengintip ke media sebelah, ternyata benar kata warga ini. Saya menemukan; "Apam di Banda Aceh berhasil diamankan oleh polisi" begitulah yang tertulis.
Maaf sebelumnya, apam disini bukan jenis makanan yang bisa dimakan semua lapisan masyarakat. Ini adalah jenis apam, pelesetan kata untuk mereka yang tertangkap di Banda Aceh karena berkerja sebagai PSK online, hanya hamba uang, tak beriman dan kawan setan yang bisa memakannya dengan lahap apam ini.
Sungguh sangat pilu dan memalukan rasanya dengan apa yang dilakukan apam-apam Aceh ini. Disaat kita sedang menggalakkan Aceh berbudaya islami dengan hukum syariah, bersumber pada Al'quran, sunnah, ijmak dan qiyas. Apam memberontak dengan membuat stigma negatif pada daerah kita.
Semoga apam tetaplah apam, yang hanya jenis makanan yang aman dikonsumsi semua masyarakat. Dan tidak jadi apam jadi-jadian penyaluran biologis lelaki bejat. Yang itu membuat diskriminasi kepada apam sebenarnya, dicela dan jadi bahan olokan diwarung kopi, sebab apam adalah makanan favorit saya dari dulu.
Sekian dan terimakasih
@musliwadi
Membedakan antara kenikmatan pisang goreng dan Apam😄
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by abirifqa from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.