Sukses di Steemit Bukan Cuma Karena Dolar

in #indonesia6 years ago

Tulisan ini ini menjadi semacam lanjutan tulisan saya sebeluimnya berjudul Buka Lapak Gorengan atau Bikin Akun Steemit?. Bagi yang tak membaca secara utuh maksud tulisan sebelumnya barangkali akan "terkecoh" dan mengira tulisan itu bermaksud membuat nyali para Steemian baru menjadi ciut. Tapi sesungguhnya yang ingin saya sampaikan bukan itu.

Saya hanya ingin mengatakan bahwa untuk menjadi Steemian sukses tak mudah. Sukses dari segi apa? Ini pasti juga menimbulkan pertmanyaan. Saya paling tidak merumuskan tiga kesuksesan dalam Steemit. Pertama, sukses secara finansial. Kedau, sukses berjejaring. Ketiga, sukses dalam hal pengetahuan. Kita akan coba dalami satu persatu kesuksean itu.

STEMIT dolar --foto -Bloomberg.jpg
Ilustrasi foto: Bloomberg

Sukses Finansial

Kata "finansial" tentu saja paling populer. Tak hanya dalam dunia Steemit, juga dalam berbagai bidang kehidupan. Seringkali kesuksesan seorang diukur dari "kebebasan finansial". Artinya, ketika orang tidak perlu lagi memikirkan dari mana uang untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan primer, skunder hingga kebutuhan-kebutuhan yang menyangkut hiburan dan gaya hidup. Makin besar pendapatan dan kekayaan seseorang makin dianggap sukses.

Begitu pula dalam dunia Steemit. Sebagian orang berpandangan bahwa sukses dalam dunia Steemit ketika seorang Steemian berhasil mendapatkan banyak dolar dari kegiatan ini. Bahkan, saya pernah membaca sebuah hitungan-hitungan yang mengatakan dengan bersteemit kita bisa mendapatkan tambahan pendapatan di atas upah minimum regional (UMR). Tentu saja jika itu bisa menjadi nyata akan banyak pegawai golongan kecil berpindah ke Steemit, entah belajar menulis, bikin video atau menekuni hobi fotografi.

Namun sesungguhnya hitungan-hitungan semacam itu tak lebih dari simulasi di atas kertas. Sebab, faktanya tidak semudah itu. Untuk sukses secara finansial, butuh waktu panjang dan "berdarah-darah". Jika dalam tiga hingga enam bulan bergabung kita berhadap dapat pendapatan bulanan dari Steemit setara atau di atas upah minium regional itu sama saja kita sedang bermimpi. Mungkin saja ada yang bisa mencapainya, namun itu hanya beberapa Steemian saja.

Kita bisa bikin simulasi seperti ini. Bagi pemula, jika satu tulisan rata-rata mendapatkan 1 SBD, maka nilai yang bisa dicairkan adalah sekitar 0,35 SBD. Jika sehari ia memposting dua karya, maka ia mendapatkan pendapatan liquit dalam bentuk Steem Dollars perhari 0,70 SBD. Jika dikalikan 30 hari, maka jumlah pendapatannya 21 SBD per bulan. Dengan rata-rata nilai SBD 3 dolar AS, maka nilai pendapatan perbulannya 63 dollar atau Rp 819.000.

Nilai itu lumayan sih. Tapi banyak Steemian pemula hanya mendapatkan 0,0 sekian. Sebagai bagian dari Steemian pemula, saya sering mendapatkan 0,0 sekian itu, antara lain 0,03, 0,07, bahkan ada yang 0,00. Buat saya, itu biasa saja. Sebab, saya anggap itu bagian dari proses. Tidak ada toh baru lahir seseoang langsung bisa lari, apalagi menjadi Pak Camat. Perlu perjuangan panjang untuk memetik hasil yang maksimal. Nah, inilah point penting tulisan saya ini dan sebelumnya.

Dengan kata lain, tidak ada kesuksesan yang instan. Maka itu, saya menyarankan kepada teman-teman sastrawan dan seniman: perlakukan Steemit itu sebagai murni sebagai media sosial. Bukan tambang uang. Kecuali Anda punya duit banyak untuk investasi membeli SBD atau Steem Power, itu lain lagi. Jika demikian Anda sudah masuk dalam kategori pebisnis di Steemit, bukan sekedar kreator konten. Tapi jika modalnya cuma karya, tahan dulu mimpi Anda.

Lebih baik kita tetap tekun menulis puisi, cerpen, dan esai lalu mengirimnya ke media. Satu cerpen di Kompas, nilai honornya Rp1,5 juta. Di koran-koran nasional lainnya, satu cerpen yang dimuat nilainya Rp 500.000 hingga 1.000.000. Untuk puisi, satu kali muat rata-rata Rp 400.000 hingga 750.000, tergantung media. Adapun esai (termasuk opini) di koran-koran nasional honornya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta.

Sementara untuk koran-koran daerah nilainya bervariasi, mulai Rp 100.000 hingga 1 juta. Untuk lebih lengkap soal honor ini bisa membaca tulisan ini: Alamat Email Koran yang Memuat Karya Sastra. Di tulisan ini, selain alamat email, di tulisan ini juga bisa dirinci nilai honor untuk tulisan sastra yang dimuat di media. Tentu saja penulis harus bersaing lebih ketat dan belajar terus menerus agar karyanya sering dimuat di sejumlah media.

Tapi teman-teman Steemian jangan salah paham. Saya bukan ingin melemahkan mental Anda dalam bersteemit dengan mengatakan jangan bermimpi kaya di media sosial berbasis blockhain ini. Saya hanya menyajikan fakta agar kita semua paham situasinya. Saya lagi-lagi harus mengutip kata-kata sejumah Steemian senior, salah satunya @aiqabrago yang mengatakan: "Jangan mempromosikan Steemit dengan iming-iming dolar." Hal ini pernah saya tulis dalam tulisan: Dari Chairil Anwar Sampai Aiqabrago, Levycore dan Risman A Rachman.

Sekali lagi, jangan berorientasi dolar di Steemit. Tapi orientasinya adalah berkreasi menciptakan konten-konten menarik. Dolar adalah bonus. Kalau mau cepat uang, seperti saya tulisan dalam tulisan sebelumnya lebih baik buka lapak gorengan, warung bakso, atau mie Aceh. Lebih jelas.

STEEEMIT - jejaring.jpg
Foto: Internet

Sukses Berjejaring

Saya kira semua kita tahu arti penting berjejaring. Ada ungkapan, banyak teman banyak rezeki. Dalam agama (Islam) disebutkan silaturahmi memperpanjang umur dan memudahkan rezeki. Dalam bisnis ada "teori" bahwa kesuksesan Anda ditentukan oleh seberapa besar pergaulan Anda. Makin luas pergaulan, makin besar potensi sukses Anda. Makin luas pergaulan Anda, makin potensial pergaulan itu dijadikan target untuk memasarkan produk Anda.

Saya pernah pengalaman luar biasa yang menunjukkan betapa jejaring sangat penting dalam kesuksesan. Saya pertama sekali ke Jakarta pada November 1996. Dulu, tak satu pun saya kenal di kota metropolitan ini. Saya adalah penyair kampung yang diundang Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) untuk menghadiri pertemuan sastra nasional di Taman Ismail Marzuki, yakni Mimbar Penyair Abad 21. Kegiatan itu menghadirkan 62 penyair muda dari seluruh Indonesia.

Saya mengikuti acara itu bersama sejumlah tempat seperti Wiratmadinata, @rahmadsanjaya dan Nurdin Supi. Kami difasilitasi oleh Dewan Kesenian Aceh serta beberapa sponsor personal yang kami datangi masing-masing. Setelah acara, karena sebuah alasan, saya memutuskan tinggal di Jakarta. Saya satu indekost dengan seorang mahasiswa dari Makassar, yang kini dekat dengan sejumlah pejabat penting Indonesia.

Suatu kali, saya diajak main ke Tempointeraktif di Jalan Proklamasi. Ini adalah online pertama di Indonesia, yang merupakan situs perjuangan awak Tempo setelah bredel. Saya diperkenalkan dengan salah seorang pimpinan Tempo Interaktif, yakni Toriq Hadad (kini Direktur Utama Tempo). Dari pertemuan itulah saya bergabung dengan Tempo Interaktif, yang dimulai sebagai penulis profil Apa & Siapa, lalu menjadi reporter magang di Tempo Interaktif.

Prosesnya terasa lancar tak lain karena ada teman (jejaring) yang membawa saya ke Proklamasi 72. Tentu saja kemampuan menulis menjadi penilaian utama saya diterima. Tanpa kemampuan menulis, seberapa hebat pun jejaring tidak akan "nyantol". Lalu, ketika Majalah Tempo terbit kembali pada 1998 pasca reformasi, saya pun bergabung dengan Tempo. Sungguh, saya tidak pernah membayangkan tinggal di Jakarta dan bekerja di media nasional.

Seandainya saya dulu saya tidak mengirim karya ke koran-koran di Aceh, Medan dan Jakarta (ini juga berjejaring) mungkin kurator acara itu tidak akan mengundang saya untuk tampil baca puisi di TIM, sebuah pusat kesenian penting di Indonesia. Seandainya saya tidak punya teman yang mengajak saya main ke Tempo Interaktif mungkin saya pun tidak berkesempatan bekerja di sana.

Mari kita ingat-ingat pengalaman masing-masing: seberapa kuat jejaring mengubah hidup kita.
STEEMIT - kemampuan - flickerleap dot com.jpg
Foto: flickerleap.com

Kesuksesan dalam Kemampuan

Selain sudah "suratan takdir", dan jejaring, kemudahan-kemudahan yang kita dapatkan tidak lepas dari kemampuan personal. Nah, dalam bagian ini kita coba jelajah bagaimana kemampuan bisa membuat kita sukses. Saya kira semua kita akan setuju orang cakap (bukan cakep) akan mudah dalam meniti hidupnya. Pengetahuan dan pengalaman akan membuat seseorang menjadi berkesempatan lebar untuk meraih kesuksesan.

Begitu pula di Steemit. Saya lebih suka menyebut, selain ruang berkreasi, Steemit adalah ruang belajar. Ada banyak orang yang tadinya tidak akrab dengan tulis-menulis, namun setelah bergabung di Steemit ia menjadi belajar menulis dan terus belajar menulis dengan baik. Ada sastrawan yang tadinya hanya menulis puisi, ketika bergabung di Steemit ia jadi belajar menulis artikel. Beberapa Steemian di Steemit Budaya @steemitbudaya yang murni penyair, antara lain @imansembada dan @willyana. Mereka jarang menulis esai dan artikel.

Sejumlah Steemian dari berbagai latar belakang pada dasarnya mereka juga bukan penulis. Mereka baru belajar menulis ketika bergabung dengan Steemit. Adapun bagi penulis, Steemit adalah ruang untuk makin mengasah gagasan, keterampilan dan pisau analisisnya, termasuk bernegosiasi dengan waktu agar mereka bisa menghasilkan minimal satu tulisan setiap hari.

Di Steemit pula, saya baru tahu beberapa teman adalah penyuka fotografi, salah satunya @blogiwank. Tadinya saya lihat ia jarang memposting foto di Facebook. Namun di Steemit ia menemukan kegemaran baruya yakni memotret apa saja yang bisa dijadikan objek untuk dibekukan dalam karya foto. Dengan demikian, ini akan terus mengasah kemampuannya dalam fotografi.

Begitu pula dengan teman-teman lain. Sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda, misalnya, di Steemit selain memposting artikel dan cerpen, ia banyak menulis puisi-puisi sosial, yang menurut saya keluar dari "khittah" estetik Ahmadun. Tapi ia menikmatinya dan serasa mendapatkan dunia baru. Ia bisa bebas mengungkapkan gagasan tanpa rambu-rambu editorial seperti halnya ketika kita mengirim karya ke media massa.

Dan saya yakin bentul mas @ahmadunyh tidak sedang menambang dollar di Steemit. Ia termasuk orang yang sudah mempunyai kebebasan finansial. Dari kafenya saja, pendapatan keluarganya sudah lebih dari cukup. Bahkan, ia membiayai portal sastra litera.co.id dari kantongnya sendiri, bukan dari iklan. Ia juga rajin mengajak kawan-kawan sastrawan di wilayah Tangsel diskusi atau sekedar ngobrol dan nongkrong di kafenya -- tentu saja ia yang traktir.

Kembali ke point penting ketiga ini, bahwa sesungguhnya sukses yang tak kalah penting di Steemit adalah sukses dalam meningkatkan kapasitas diri, apakah itu kemampuan menulis, fotografi, videografi, termasuk kemampuan berbahasa Inggris. Dengan membuat tulisan dalam dua bahasa, meskipun lewat bantuan Google Translate, sedikit banyak itu akan menambah kemampuan kita dalam penguasaan kosa kata dan grammar.

STEEMIT - foto Bitcoin News.jpg
Foto: Bitcoin News

Penutup

Saya ingin mengatakan satu hal: hidup itu pilihan. Begitu pula dalam berstemit, itu adalah pilihan kita. Mari kita jalani pilihan itu dengan santai dan riang gembira.

DEPOK, 16 Maret 2018
MUSTAFA ISMAIL | @musismail

STEEMT - kartu nama mus.jpg

Jika Anda merasa tulisan ini penting, silakan Anda berbagi dengan kawan lain dengan cara Resteem atau membagi link di medsos lainnya.

Sort:  

Ada hubungan yang kuat antara aspek finansial dan kereatif. Agak panjang penjelasannya. Nanti saja kubikin tulisannya.

ya memang ada kaitannya antar keativitas dengan finansial. cuma dalam steemit itu tidak mudah diwujudkan. perlu perjuangan lebih. faktor subjektif masih begitu kental

Mantap bang. Terima kasih telah mengingatkan. Perjuangan berjejaring nanti akan terasa setelah enam bulan. Menurutku sih begitu.

Ini betul sekali. Ini buah dari banyak membaca.

terima kasih apresiasinya pak @rismanrachman. salam sukses

selalu ada manfaat setiap sikap dan tindakan positif yang kita lakukan. Insya Allah

Bersteemit dengan riang gembira dan tetap semangat berjuang atau tetap semangat berjuang dan riang gembira bersteemit......

nah itulah point yang kita harus terus kedepankan. bersteemit untuk bersenang-senang

Benar sekali. Di platform mana pun yang iming-imingnya materi besar, mendapatkan harus berdarah darah. Sekelas Kompas, misalnya.
Materi besar itu adalah harga perjuangan kita, bukan hanya harga karya kita.

Belum sebelum di Steemit tapi saya sudah merasakan manfaat positif di sini. Salah satunya bisa kenal orang baru setiap saat dan saya menyukai itu.

yap benar. saya mengirim cerpen ke kompas sejak tahun 1990-an, baru bertahun-tahun kemudian cerpen saya dimuat beberapa di Kompas. Memang tidak ada pendakian dan perjalanan yang mudah. Semua butuh proses dan perjuangan

Setujuuuuu...... Semua butuh proses, dan harus setia dengan proses...

nah yes. yes.

ya silakan, terima kasih sebelumnya.

Ambil positifnya. Dan simpulkan sendiri manfaatnya di diri kita masing-masing. Kalau bagi Ana pribadi, steemit berhasil menjadikan Ana seorang penulis. Bang Mus tau sendiri, tadinya Ana hanya menulis puisi. Kalau bukan mendaftar steemit, mungkin sampai sekarang Ana belum bisa menulis seperti menulis di steemit ini

pasti banyak manfaat. setiap hal positif yang kita lakukan pasti berguna. termasuk di steemit

Jika bisa kita bisa aktivitas lainnya atau dagang, sejalan steemit itu lebih baik. Hanya konsisten tinggi dan niat untuk terus berkarya, butuh energi tinggi untuk itu pastinya

pointnya-- jika mau dapat uang yang pasti bikinlah usaha. steemit adalah ruang untuk bekreasi sekaligus belajar. reward adalah bonus

Berangkat sebagai penulis puisi pesbuk, saya adalah orang yang paling terlambat mulai menulis.

Jadi 'lokasi' manapun yang menyediakan lapak buat menulis, saya manfaatkan betul untuk belajar.

Menerbitkan antologi puisi juga hanya setahun sekali untuk setor muka di Hari Puisi.

Tapi baru steemit yang benar-benar memaksa saya untuk menulis dalam bahasa inggreh...

Mumang ulee... meunyoe jadeh 100 puisi inggreh, peu jeut dibukukan? Pat ta peuduek? UK (Ulee Kareng)? Hahahaha

Saleum.

Saya menemukan banyak hal tak terkira di jejaring ini meski baru mulai. Pengetahuan baru dan pemahaman baru. Terima kasih, tulisan di atas sangat menginspirasi.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.12
JST 0.029
BTC 61533.72
ETH 3447.25
USDT 1.00
SBD 2.51