Statemen ini sangat inspiratif:
Menjadi bos bukan soal jabatan. Namun soal bagaimana kita mampu membuat orang lain juga “bos” dimata keluarganya. Agar keluarganya harmonis, makmur dan sejahtera.
Kadang orang tidak memahami, sesungguhnya semua orang adalah bos. Ada yang menjadi bos di kantor, bos di lingkungan (ketua RT), bos di kelompoknya, bos di kecamatan (camat). Tapi pada saat lain ia mejadi orang biasa. Seorang kepala kantor, misalnya ketika dia kembali ke lingkungan tempat tinggalnya ia adalah warga biasa yang harus tunduk pada keputusan Ketua RT. Seorang bos di sebuah organisasi, ketika ia beraktivitas di luar organisasi itu ia bukan lagi bos, tapi menjadi orang biasa. Maka itu semua orang perlu sadar tempat dan waktu. Jabatan kita dibatasi oleh ruang dan waktu. Salam