Catatan Tanah Kota
Pada tahun 1989, seorang paman saya yang bekerja di sebuah perkebunan di wilayah Sumatera Utara memilih pensiun dini. Ia pun pulang ke Aceh membuka sebuah usaha, menyewa toko di kawasan Merduati, Banda Aceh. Ia membentuk koperasi untuk memberdayakan pembuat dan pedagang tahu-tempe di Banda Aceh.
Foto: Pixabay.com
Di toko, yang sekaligus menjadi sekretariat koperasi, ia menjual kebutuhan para pengrajin tahu tempe. Tapi, semua tidak mudah seperti dibayangkan. Usahanya rontok. Toko tutup. Koperasi berhenti. Dan ia kembali ke Langkat, Sumatera Utara, tempat ia punya rumah dan beberapa anaknya masih tinggal di sana.
Saya trenyuh melihatnya. Maka lahirlah puisi berikut ini.
CATATAN TANAH KOTA
-- kenangan buat pamanda Nourdin Aly
segitu sulit berkebun di sini. udara panas
melayukan daun-daun. entah di mana musim sejuk
yang dihembuskan angin, yang diidamkan
para perantau
oh, mari terms saga orang-orang signal
berkebun dan bikin rumah. di atas tanah kering
yang kulitnya basah. lalu mimpi pun
satu-satu gugur bersimbah darah!
bna,
jan/agustus 1991
MUSTAFA ISMAIL | IG: MOESISMAIL | @MUSISMAIL | MUSISMAIL.COM
Posted from my blog with SteemPress : http://musismail.com/catatan-tanah-kota/
As a follower of @followforupvotes this post has been randomly selected and upvoted! Enjoy your upvote and have a great day!
Congratulations @musismail! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard: