Asset Rakyat [Bilingual]

---

---

INDONESIA
MENARIK mengikuti pemberitaan beberapa media dalam dua tiga hari ini tentang pengelolaan minyak tradisional di Kabupaten Bireuen. Penyulingan minyak secara tradisional tersebut mendapatkan respons dari pemerintah melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman. Tanggapan langsung disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bireuen seperti yang termuat dalam portal online harian Serambi Indonesia.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen berinisiatif untuk mengevaluasi pengelolaan penyulingan minyak mentah secara tradisional tersebut. Salah-satu hal yang melatarbelakangi lahirnya wacana tersebut karena kekhawatiran Pemkab akan keselamatan jiwa pekerja di tempat penyulingan minyak secara tradisional tersebut. Wacana ini tentu sangat penting untuk di apresiasi oleh masyarakat. Terkhusus bagi masyarakat setempat yang bekerja secara aktif dalam proses penyulingan minyak secara tradisional.

Namun ada cacatan penting yang harus dipahami secara keseluruhan, wacana apa pun boleh digulirkan sebagai upaya untuk menyikapi setiap persoalan keumatan (masyarakat). Akan tetapi, setiap wacana tersebut harus menjadi bagian dari upaya untuk penyelamatan masyarakat. Dalam konteks penyulingan minyak mentah di Bireuen, kebijakan yang perlu dilahirkan harus untuk penyelamatan mata pencaharian masyarakat setempat dari hasil perminyakan. Bukan kemudian melahirkan kebijakan yang termarginal masyarakat.

Sebagai ilustrasi, bila hasil analisa Pemkab bahwa salah-satu persoalan yang terjadi akibat penyulingan minyak mentah tersebut akan berdampak terhadap keselamatan jiwa masyarakat. Maka kebijakan yang harus dikeluarkan Pemkab adalah memperkuat kapasitas pekerja, melalui pelatihan-pelatihan tertentu. Jangan kemudian Pemkab melahirkan kebijakan yang berpotensi memarginalkan masyarakat setempat.

Begitu juga misalnya, Pemkab Bireuen berasumsi harus melibatkan pihak-pihak tertentu dalam pelaksanaan pelatihan, maka keterlibatan mereka sebagai upaya untuk memperkuat kapasitas masyarakat, katakanlah seperti Pertamina atau lainnya sebagainya. Keterlibatan pihak ketiga sebagai langkah dan upaya dari Pemkab untuk memaksimalkan pelatihan pengamanan bagi masyarakat yang mengelola penyulingan minyak.

Ini penting untuk disikapi dengan baik, sehingga potensi alam yang ada dapat meningkat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Bukan yang terjadi sebaliknya, hasil alam dikeruk. Sedangkan masyarakat menjadi penonton.[]

---

INGGRIS
INTERESTING to follow several media reports in two or three days about the management of traditional oil in Bireuen District. Oil refiners traditionally get responses from the government through the Office of Public Housing and Settlement Areas. Direct response submitted by the Head of the Environment Agency (BLH) of Bireuen District as contained in the daily online portal Serambi Indonesia.

Bireuen District Government (Pemkab) took the initiative to evaluate the traditional crude oil refining management. One of the things behind the birth of the discourse is because of concern Pemkab akan safety soul workers in the traditional oil refinery. This discourse is certainly very important for the appreciation by the community. Especially for local people who work actively in the traditional oil refining process. However, there is an important record that must be understood in its entirety, any discourse may be presented as an attempt to address every issue of public (community).

However, any such discourse should be part of the effort to save the people. In the context of crude oil refining in Bireuen, policies that need to be born must be for the rescue of local people's livelihoods from oil products. Not then gave birth to the society's marginalized policies. As an illustration, if the results of analysis Pemkab that one of the problems that occur due to crude oil refining will have an impact on the safety of people's lives. So the policy that should be issued by Regency Government is to strengthen the capacity of workers, through certain trainings.

Do not then Pemkab gave birth to policies that have the potential to marginalize the local community. Likewise for example, Bireuen District Government assumes to involve certain parties in the implementation of training, then their involvement as an effort to strengthen the capacity of the community, say like Pertamina or other forth.

Third party involvement as a step and effort from Regency Government to maximize security training for society that manage oil refining. It is important to be addressed properly, so that the existing natural potentials can increase the economic growth of local communities. Not the opposite happens, the natural produce is dredged. While the public became spectators.[]

---

---

---