Rasa Kebaikan
Bukankah berulangkali sudah kukatakan; "Kita boleh mencintai, akan tetapi jangan berharap dicintai secara pasti. Kita boleh menebar banyak kebaikan, namun jangan berharap mendapat kebaikan dari orang yang kita beri. Kita boleh apa saja yang berguna, asalkan jangan bermimpi mendapatkan hal yang sama. Tetapi... Jika kita menebar ancaman, ketakutan dan berlaku zalim, maka yakini saja hal sama akan kita dapati".
Tak ayal, ternyata begitu sulit bagi kita menerima kenyataan ketika kebaikan yang kita lakukan "tertolak" ^___^. Butuh waktu dan kata-kata yang berulang-ulang untuk meyakinkan hati bahwa semua yang kita lakukan hanya karena-Nya, dan benar-benar hanya untuk-Nya.
Good luck n success
Kita akan merasa lebih nyaman ketika kebaikan yang kita tebarkan berbasis keikhlasan. Karena kita akan tetap bisa tersenyum walaupun satu kebaikan yang kita tebarkan balasan yqng kita terima dari orang lain adalah seribu keburukan
mf''bno lon pgah yue sdia guni beu raya krn le urg upvote mgkn,,tp meu sboh sagoe guni hn penoh,,pue keuh gara gara lon coment lagenyan smpe hntroh target? mmg rzki tak tntu ,,tp ban dit roh eungkot lm bubee awai,bgah bgah neu theun bubee baro laen,,dua boh
sigo ji tren bubee baro krn le engkot ji riwang ulikot bnoe gara gara lon pkacho ie..mf beu rayek syara beh??hai nyn katroh chetah lgoe pue ji coment
nyn bek ji kap teuh le chetah:
nyo di miyup kon haba lon beh,,tp kopi paste yg chetah coment
Namun, bagaimanapun, begitu sulit bagiku menerima kenyataan ketika kebaikan yang kulakukan "tertolak" ^___^. Butuh waktu dan kata-kata yang berulang-ulang untuk meyakinkan hatiku bahwa semua yang kulakukan hanya untuk-Nya, dan benar-benar hanya untuk-Nya.
Terima kasih kawan, atas sebuah "penolakkan" yang mencerdaskan, atas sebuah "penolakan" yang membuat ku berfikir tentang cara, atas sebuah "penolakan" yang membuatku bertanya tentang ikhlas, sebuah "penolakan" yang membuatku sadar bahwa aku bukan malaikat. Dan terima kasih, atas "penolakan" yang membuatku bisa menulis pagi ini.
Allah, terima kasih telah mengingatkan ku dari "penolakan" itu.
Love u more, and more... ALLAH.
04 Radjab 1433 H
Nini Wahyuni at Friday, May 25, 2012 No comments: