Cinta Dunia Akhirat

Sepasang kekasih pada saat sedang berbung-bunga, tentu akan mendambakan agar cintanya kekal abadi dari dunia sampai akhirat.

Untuk mengambarkan cinta dunia akhirat. alias cinta yang Islami, biasanya orang-orang akan mengambarkannya dalam bentuk potretan sang imam sedang mengimami pasangannya. Lantas bagaimana dengan gambar diatas? apa itu masih bisa disebut "cinta dunia akhirat" atau "cinta dunia dan cinta akhirat". karena jika kalimat tersebut dipisahkan, maka akan memberikan pemaknaan yang berbeda pula.

Sang perempuan sibuk dengan akhiratnya, sementara lelaki malah sibuk dengan dunianya.

Sepintas itu akan terlihat buruk ketika orang terbiasa memaknai sesuatu secara negatif, namun jika kita mau tau kondisi yang sebenarnya, sesungguhnya lelaki yang terlihat sedang asik main HP tersebut, padahal juga sedang menunaikan kewajibannya selaku pasangan, dan yang ditunaikan oleh sang lelaki juga bernilai ibadah.

Karena lokasinya yang tidak memungkinkan, ditambah lagi dengan barang bawaan yang harus dijaga dan juga sajadah yang tersedia cuma satu, maka ibadah sholat tersebut tidak bisa ditunaikan secara berjamaah.

Supaya tidak membosankan dalam menunggu, sang lelaki memilih mengisi waktunya untuk membaca dan menulis lewat HP.

Yang ingin saya katakan disini adalah, sebuah objek yang sama bisa melahirkan sudut pandang yang berbeda, dan itu sangat dipengaruhi oleh cara pandang sesorang terhadap sesuatu.

Orang yang terbiasa berfikir negatif, hal positif sekalipun akan dimaknainya secara negatif, sementara orang yang terbiasa melatih diri dengan berfikir positif, meski awalnya objek tersebut terlihat negatif, namun ia akan mencari dari sisi mana yang dapat dipositifkannya.

Mari membiasakan diri berfikir positif thingking!