Berdebat Dengan Filsuf

in #indonesia6 years ago (edited)

Hampir tiap hari saya membaca tulisan-tulisan hasil postingan dari seseorang yang sudah dinobatkan bergelar sebagai filsuf, ia dikenal sangat gencar menulis tentang betapa pentingnya menyuarakan perdapat dengan cara menulis lewat berbagai media yang ada.

Dengan maksud ingin berdebat dan memancing emosi sang filsuf, saya mencoba mengomentari postingan darinya;

DCO0999.jpg

sumberfoto

Bunyi komentar dari saya: Tuan, Anda adalah pembual yang penuh dengan omong-kosong!

Balasan filsuf: Itu sepenuhnya saya sadari, Tuan. Tapi itulah jalan terakhir yang menyelamatkan saya dari perhambaan diri pada kebisuan.

Komentar: Apa maksud dari jawaban anda tuan, apa tuan beranggapan kalau yang tidak pernah menulis orang itu tuan anggap menghambakan diri pada kebisuan?

Balasan: Katakan sesuatu meski hanya sekedar "Huuuff", agar kami tau bahwa tuan ada diantara kami. Abaikan nasehat diam itu emas, karena diam adalah miliknya orang-orang yang sudah mati".

Komentar: Jawaban anda sangat ngaur tuan. Anda keliru memahami makna dari sebuah nasehat yang mengatakan bahwa diam itu adalah emas!

Balasan: Dan karena tak selamanya diam itu emas, adakalanya diam itu adalah batu".

Komentar: Bicara nilai, batu terkadang lebih berharga dari pada emas tuan!

Tak ada lagi pesan balasan, tiap kali saya buka akun selalu mengecek balasan komentar darinya, namun tak jua dapat balasan. Dan akhirnya saya sendiri yang merasa jengkel.

Betapa diam itu benar-benar tidak mengenakkan, bagi saya yang mengharapkan sebuah jawaban. Atau saya sendiri yang keliru memahami maksud balasan darinya!

DCO1 imam.png

sumber foto

Tapi.. tunggu dulu, jangan-jangan sang filsuf diam justru karena ingin membenarkan pernyataan saya bahwa batu terkadang lebih berharga dari pada emas. Atau barangkali sang filsuf baru menyadari bahwa diam itu ternyata sangat diperlukan saat menghadapi orang seperti saya (dangkal ilmu) tapi merasa berilmu.

Atau……aahh entahlah.

Sort:  

Setiap pertanyaan pasti ada jawaban, diam bukan pula bisu. Seperti orang berdoa di tengah malam dengan kesungguhan hatinya berdoa dan meminta ampunan dari hati yang paling lubuk. Hati berkata walaupun dirinya dengan diam. Terimakasih Bg @munawar87 telah membagikan pos ini dan saya akan meresteemnya.

Setiap pertanyaan pasti ada jawaban.

Penegasan yang tak terbantahkan. Hanya saja proses pencarian sebuah jawabanlah yang menjemukan setiap orang. Rasa ingin tau itulah salah satu sisi kemanusian kita.
Terimakasih atas apresiasi, atensi, dan komentar cerdasnya bg@munazirpuwan.

Sama sama bg @munawar87 semoga saling membantu demi bertambahnya pengetahuan saya

Insya Allah

Mantaaapp bang

makasih banyak bg @batman31

Menimbulkan tanda tanya.
Diam atau sebaliknya.???

Coba saja kalau Sang Filsuf mau membalas sekali lagi.

Yaaahhh.. mungkin filsuf @afzal-dlima bisa membantu saya memberikan jawaban..hehe

Mantap rakan...

Teurimong geunaseh rakan

Teurimong geunaseh rakan @emsyawall.

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 67334.64
ETH 3519.34
USDT 1.00
SBD 3.10