Episode Pertama Industri Dunia 4.0

Selamat malam sahabat steemian semuanya. Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja dan selalu menyiapkan postingan terbaiknya untuk di unggah di akunnya masing-masing.  

Sadarlah kita telah memasuki tahun 2018 yang artinya sudah 18 tahun berada dalam periode milenial sejak tahun 2000. Periode milenial ini banyak orang menganggap adalah masa transisi teknologi dari segala bidang seperti industri pangan, sandang, papan dan komunikasi. 

source

Sejauh mata memandang ke belakang, para ahli telah mengklasifikasikan perkembangan industri dari model industri memanfaatkan tenaga alam (1.0) seperti industri pada abad 19 dahulu, kemudian berubah menjadi industri tenaga mesin (2.0) yang menggunakan minyak bumi dan listrik. Beberapa lama kemudian terjadi perubahan industri tenaga robot (3.0), dan yang terakhir muncullah industri yang memanfaatkan jaringan internet dan nirkabel lainnya (4.0).

source

Sahabat steemian semua, kita patut bertanya pada diri kita sendiri. Masa apakah saya hidup sekarang ini? 

Jawaban yang pasti adalah pada zaman industri yang ke 4.0 atau era digitalisasi. Pada tahapan ini, semuanya sistem digital kecuali kita memang tidak membelinya. Mencari pekerjaan di periode ini jangan berfikiran untuk menjadi buruh, karena sistem buruh itu merupakan industri model pertama. Sejak industri model ke tiga (3.0) hadir, tenaga robot telah sedikit demi sedikit menggantikan manusia. Nah, hari ini kita telah hidup di zaman industri ke 4.0.

Sebuah artikel yang pernah di unggah oleh @rismanrachman menyebutkan bahwa kita telah mengalami transisi gaya hidup dari sistem humanisme ke sistem dataisme. Kata-kata ini menjadi menarik ketika kita lihat penerapannya di dunia nyata. Selain itu, beliau juga pernah menjelaskan tentang hadirnya robot menggantikan manusia.

source

Pengapliksian era dataisme yang paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah KTP elektronik yang teman-teman pegang. Dalam KTP itu mengandung data pemiliknya mulai dari sidik jari, iris mata, tanda tangan dan semua data-data lainnya. Bila teman hendak memverifikasikan kebenaran identitasnya, maka cukup dengan menyidik jarinya. Ketika jari teman-teman dibaca oleh sebuah robot, maka data tersebut akan dicocokkan dengan database yang ada untuk di verifikasi.

Kejadian diatas hanyalah permulaan dari episode dunia digitalisasi.

Sebuah sistem internet kemudian dirancang untuk dapat menghasilkan sebuah koin berharga oleh satoshi nakamoto (nama samaran) yang diberi nama Bitcoin. Peristiwa ini juga merupakan salah satu dari pengapliaksian industri dunia 4.0. Alasan sederhana adalah koin-koin tersebut harus diperhitungkan dengan benar menggunakan database dalam algoritma sehingga tidak akan terjadi inflasi yang bisa membuat harganya menurun.   

Pada akhirnya, banyak orang yang mulai membangun database lainya mengikuti prinsip mata uang digital seperti etherum, Steem, Steem Dolar, EOS, dan lain-lain. Kehadiran mata uang digital lainnya cukup untuk mendongkrak harga bitcoin ke puncak piramida dari semua sistem mata uang digital serta menambah ramainya ekosistem dunia digital.  

source

Bila teman-teman perhatikan terhadap kehadiran mata uang digital ini (cryptocurrency), maka akan ada pesan tersirat tentang salah satu bukti bahwa episode dunia digitalisasi dimulai. Kesiapan kita untuk menghadapi ini dimasa depan sangat dibutuhkan agar tidak ketinggalan zaman (out date). Alasan yang sederhan adalah, sekali orang berinovasi maka kejadian ini tidak akan pernah berhenti bahkan yang terjadi adalah kebalikannya. 

Generasi milenial atau generasi yang lahir di sekitaran tahun 2000-an punya potensi dan keharusan yang sangat besar untuk mempersiapkan diri terhadap fenomena ini. Hal ini menjadi penting karena bila kita berumur panjang, maka tidak bisa dibayangkan ditahun 2040 atau 2050 nanti keadaan industri dunia 4.0 ini, atau bahkan mungkin muncul lagi tahapan industri dunia ke 5.0.   

source

Persiapan-persiapan tersebut tentunya mempelajari lebih banyak hal-hal yang berkaitan dengan komputer dan dunia internet serta dunia digitalisasi lainnya. Pengetahuan yang dibutuhkan bukan hanya sebatas browsing dan menggunakan teknologi yang ada, tetapi pengetahun yang dibutuhkan adalah mengenai modifikasi-modifikasi algoritma sehingga mampu untuk ikut menciptakan, memodifikasi dan memperbaiki berbagai hal yang akan muncul di kemudian hari.  

Bersiaplah dengan tantangan kedepan!!! Generasi milenial jangan hanya melek menggunakan taknologi tetapi harus mampu berkecipung dalam penciptaannya.  

Sekian provokasi saya pada malam ini. Pada hakikatnya siapapun yang hidup di zaman ini harus mempersiapkan diri, tetapi generasi milenial harus lebih mempersiapkannya karena disanalah zaman kita yang sebenarnya. BTW saya juga generasi milenial lho '96... jadi sama-sama kita berjuang lebih banyak lagi.

Banda Aceh, 27 April 2018  

@muktaridha