The Meaning of a Responsibility

Lagi asyik duduk ngopi dengan kawan-kawan di sebuah coffee di kota Lhokseumawe, tiba-tiba hp saya bergetar, menandakan sebuah notifikasi masuk. Langsung saya buka private keynya, ternyata sebuah pesan messenger dari aplikasi grup WhatsApp masuk dari si "bos". Saya lihat dan saya baca pesan tersebut, "rekan-rekan Manager dimanapun kalian berada saat ini, tolong pantau kondisi daerah kerja masing-masing, pastikan kondisi sistim dalam keadaan aman, tidak ada alasan pemadaman kecuali sangat urgent, pantau semua aktifitas team dilapangan, jangan ada kesalahan prosedur sedikitpun terhadap anggota dilapangan. Selamat menikmati hari libur, tks". Saya langsung merespon perintah tersebut, "Siap pak, saya stand by".

Hari ini saya akan coba menjelaskan arti dari percakapan diatas, ini adalah riil yang terjadi dan bukan sebuah cerita fiksi yang saya karang dengan maksud untuk pencritaan dan bukan untuk menarik simpati dari masyarakat terutama para steemians.

Apa makna cerita diatas ?
Pertama, PLN tidak pernah menginginkan adanya pemadaman baik disengaja maupun tidak. Karena setiap pemadaman yang terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja maka PLN akan menderita kerugian yang luar biasa. Kerugian yang dirasakan oleh PLN bisa berupa materi maupun inmaterial. Kerugian material berupa kWh tidak tersalur sehingga pendapatan rupiahpun tidak bisa didapatkan karena tidak ada arus yang digunakan oleh pelanggan sehingga kWh meter mati dan tidak tercatat sehingga pemakaian kWh nol. Kerugian inmaterial adalah cacian dan makian yang diterima oleh PLN dari semua kalangan, ini membuat PLN tidak baik dimata masyarakat. Muaranya pasti kepada kehilangan kepercayaan kepada perusahaan BUMN ini dan pelanggan pun pastinya akan mencari alternative lain untuk mendapatkan listrik selain PLN.

Kedua, kami sebagai salah seorang Manajemen di lingkungan PLN Aceh dituntut untuk selalu memantau keadaan sistim dan SDM dimanapun sedang berada, tidak ada alasan apapun untuk tidak memonitor keadaan di unit kerja masing-masing, apalagi di era digitalisasi ini, semuanya bisa dipantau hanya dengan sebuah smartphone dunia bisa dalam genggaman.

Ketiga, ini adalah rumor yang paling sering dan paling tren di masyarakat luas, yaitu setiap listrik padam, para pekerja PLN sangat senang karena bisa menghemat bahan bakar, dan bahan bakarnya bisa dijual untuk dijadikan jajan para pekerja di PLN .... what ??? Ada-ada saja .... ini adalah pemikiran paling konyol dan sangat tidak berdasar. Analoginya begini, sebuah truk pengangkut barang yang setiap harinya membawa muatan dari Lhokseumawe ke Banda Aceh, biasanya muatan yang mereka bawa selalu penuh, untuk bahan bakarnya pun mereka isi cukup untuk perjalanan Lhokseumawe Banda Aceh dan bayaran yang mereka terima tentunya sepadan dengan muatan truk. Namun satu waktu mereka hanya membawa muatan spertiga dari biasanya, bbm dan biaya yang mereka keluarkan sama dengan saat mereka membawa muatan penuh, apakah pemilik kendaraan mendapatkan keuntungan seperti saat mereka membawa muatan penuh ? Tentu saja tidak bukan ? Itulah perumpamaannya.

Kesimpulannya, Tidak ada seorangpun insan PLN yang ingin listrik padam. Pekerja PLN juga manusia, mereka juga butuh waktu untuk istirahat dan waktu untuk kelurga, saat listrik padam, mereka semua sibuk mencari penyebab, mereka tinggalkan keluarga, mereka tinggalkan teman, mereka tidak akan pulang sebelum listrik menyala (PANTANG PULANG SEBELUM NYALA), diterik matahari, ditengah gelapnya malam, ditengah guyuran hujan, diterpa angin malam, ditengah banjir dan bencana, mereka bekerja siang malam demi untuk listrik tetap menyala.

Salam Komunitas steemit Indonesia
@mukhtar.juned

AYO BERGABUNG DENGAN Komunitas Steemit Indonesia