Review Bab 19 Volume 2 Acehnologi

Assalamu'alaikum Wr, Wb..
pada kesempatan kali ini saya kembali mereview buku acehnologi volume 2 yaitu pada Bab 19 tentang Sastra Aceh, Karya-karya sastra aceh dan sastra di aceh merupakan dua hal yang harus dijelaskan, karena hal ini disebakan oleh bahasa yang di gunakan adalah bahasa aceh dan bahasa melayu. Tidak sedikit kalangan yang menganggap bahwa sastra melayu juga dimulai dari aceh, karena itu sastra melayu juga dapat dikatakan sebagai Satra di Aceh. Berbicara mengenai Sastra Aceh tentu saja didalam nya terdapat bahasa, hikayat-hikayat, puisi, prosa dan lain sebagainya dan tentu saja semua itu mengandung arti dan maknanya tersendiri.
Adapun ekspresi seni sastra di Aceh di tampilkan melalui berbagai media hiburan, mulai dari drama hingga tarian sebagai bentuk bahasa jiwa. Berbagai tarian aceh selalu mengundang decak kagum dari berbagai penikmat seni, seni ca’e dan balas panton merupakan ekspresi seni kebudayaan yang masih di minati. Seni musik dan tarian yang di hasilkan oleh orang aceh telah mengantarkan aceh tidak hanya pada level nasional tetapi juga level internasional. Tidak mudah bagi generasi muda untuk memahami karya-karya sastra, terlebih lagi bagi generasi tua yang kering akan perhatian terhadap karya-karya sastra.
Sejauh ini minat terhadap sastra aceh sudah mulai bangkit, hal ini terlihat dari munculnya karya-karya atau kajian sastra di perguruan tinggi, tidak terkecuali munculnya salah satu institute budaya di Aceh Besar. Di bandingkan sub-bidang acehnologi lainnya, kajian sastra aceh memiliki peluang yang cerah bagi pengembangan keilmuan dalam studi Aceh
Sastra merupakan salah satu ekspresi kebatinan yang akan memperkokoh fondasi meta-teori dan metafisika di dalam studi acehnologi. Sastra merupakan bumbu utama, karena tingkatan budaya yang dihasilkan sangat menentukan kemajuan peradaban suatu kaum.