Kata, Karya dan Alam Semesta
Kata, Karya dan Alam Semesta
Image by google
“Kata adalah Kebenaran!”. Ungkapan yang padat makna ini, merupakan petikan konsep kepenyairan Chairil Anwar. Maksudnya, bahwa pemaknaan kata yang dihasilkan penyair, kemudian termaktub di dalam karya sungguh telah terlebih dahulu mengalami dialektika tersendiri atas kenyataan kehidupan.
Lahirnya keinginan, impian dan harapan, yang merupakan kandungan karya, pada dasarnya, juga telah terlebih dahulu mengalami proses harmonisasi dari rasa dan lakuan penyairnya. Spirit patriotik yang diwariskan Chairil Anwar -- tokoh 'Angkatan 1945' dalam periodisasi Sastra Indonesia – ini, bahwa sajak ‘Aku’-nya itu telah berubah makna menjadi ‘kita’ sebagai pembaca.
Kata ditulis menjadi puisi, menjadi cerpen, menjadi catatan kebudayaan, menjadi karya yang berarti dan bisa dibaca oleh banyak orang. Semuanya akan menjadi kekuatan tersendiri di dalam karya, di dalam buku, sebagai monumen yang akan dikenang sepanjang masa.
Lain halnya dengan panggung-panggung sastra. Ia hadir sebagai pengungkap, yang diharapkan mampu untuk mempertegas makna: menciptakan nuansa filosofis serta mengantarkan komunikasi artistik kepada penonton melalui singgasana pertunjukan.
Budayawan, penyair, masyarakat dan tokoh intelektual lainnya hendaknya membaur dan saling bekerjasama. Kata dan kita, serta alam raya dan seisinya pada dasarnya adalah kesatuan bahasa yang luar biasa dan tak berkira yang merupakan wujud nyata dari ciptaan Penguasa Alam Semesta.
Jakarta 17/4/2018
Irman Syah || @mpugondrong
Menyimak Bang @mpugondrong ....
Terimakasih sudah berbagi wawasan...
Tabik...😍😍
Hahai..
Selemat gini hari @zaimrofiqi. :)
Kata adalah keabadian bang, takzem
YoA @andsatria
Terimakasih telah singgah.
Salam @mpugondrong
Bang, cara membuat gambar yang bawah sih gimana?
Saya juga ngambil dari kawan. Kalau mau pakai download aja.. Silahkan digunakan.
Salam @mpugondrong
Terima kasih kawan
ko ga bisa di download
bisa kok.
Jadi ingat puisinya Subagio Sastrawardoyo
Lahir Sajak
Malam yang hamil oleh benihku
.........
hihi.
Ah. Yang bener.. Mana pula. Intertektualnya di mana?
:)