Melatih Bahasa Asing Pada Anak Sejak Dini

in #indonesia4 years ago

50270000_2246600265553195_5843886627839016960_o.jpg


Belajar bahasa asing sejak dini di percaya dapat menghasilkan kemampuan berbahasa setara dengan penutur aslinya.

Namun, orang tua juga harus bijak melihat kemampuan anak dalam mempelajarai bahasa asing.

Umur 3-7 tahun merupakan masa emas bagi otak anak dalam menyerap bahasa kedua, atau selain bahasa ibunya. Jika di latih secara konsisten, kemampuan bahasanya hampir sama dengan si pemilik bahasa tersebut.

Anak setelah lancar bahasa ibu, itu sih baik sekali di ajari bahasa asing. Bahkan di penelitian di Amerika, dan Perancis, itu ada penelitiannya. Anak yang mulai di kenalkan pada bahasa asing di usia 3-7 tahun, pada saat dia besar, kemampuan bahasanya itu hampir sama dengan si pemilik yang bahasa tersebut. Misalnya dia berbahasa Jerman, atau bahasa Inggris, atau bahasa Perancis.

Namun sebelum mempelajari bahasa kedua, anak harus menguasai bahasa yang di gunakan sehari-hari, atau bahasa ibu dahulu dengan baik.

Mempelajari banyak bahasa atas kemauan sendiri, bukan berarti sang anak tidak menemukan kesulitan.

Untuk belajar multi bahasa,
Idealnya anak harus belajar satu bahasa dulu, hingga lancar penggunaannya. Baru kemudian di tambah dengan bahasa asing lainnya, begitu seterusnya.

Karena jika tidak di pelajari dengan konsisten, anak akan mengalami mudah bosan.

Lain halnya dengan Multazam, dan Aulia. Kedua anak ini awalnya belajar bahasa Perancis, karena kebutuhan. Mereka di rencanakan tinggal bersama ibunda yang sedang berkuliah di Perancis.


IMG_20200601_164138.jpg

Namun sayang, rencana itu harus tertunda. Meski begitu, Multazam dan Aulia, kini tetap bersemangat belajar bahasa tersebut.

Supaya tak bosan, cara belajarnya tak selalu menghafal, namun juga melalui permaianan.
Demi keberhasilan belajar bahasa Perancis, Multazam, dan Aulia, sering mempraktekkannya saat berkomunikasi dengan ibunda.

Peran orang tua sebagai rekan bicara sangat di butuhkan. Karena dengan cara seperti ini, anak jadi terbiasa.

Mempersiapkan sedini mungkin untuk berbahasa asing adalah langkah yang baik. Namun, orang tua juga harus bijak dalam melihat kemampuan anak.


IMG_20200601_164157.jpg

Kalau misalkan anak tidak menunjukkan minat di bahasa itu, berarti orang tua tidak boleh memaksakan. Karena biar bagaimana pun, minat dari anak itu lebih penting di bandingkan paksaan orang lain, atau dalam hal ini orang tua.

Selain itu, orang tua juga harus memastikan anak tidak memiliki kebingungan bahasa.

"Oh, ini merah, setelah ada bahasa asing, oh ini red. Terus besoknya tiba-tiba dia bingung, oh merah itu blue ya ?"

Padahal tadinya dia sudah bisa. Itu artinya bingung.

Nah, kalau misalnya bingung kayak gitu, orang tua harus stop.

Untuk menghindari resiko bingung pada anak, kuncinya adalah konsisten dalam membagi dan menyepakati dengan anak, kapan bahasa kedua di gunakan.

Syarat kedua, pemakaiannya tidak di campur aduk dengan bahasa utama yang di kuasai anak.

Lalu ketiga, gunakan tata bahasa yang benar, sehingga anak dapat mengucapkan dengan benar.

Dan ke empat, koreksi jika ada kesalahan pelafalan.

Semoga bermanfa'at, sampai jumpa lagi.

Salam Steemian Indonesia 💫

~Keep writing~

IMG_20180321_112759.jpg

Salam Sahabat Inspiratif

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63525.38
ETH 2645.15
USDT 1.00
SBD 2.76