"Tan malaka" initiated the concept of republic in Indonesia - pengagas konsep republik di Indonesia

in #indonesia6 years ago (edited)

PSX_20171110_115224.jpg

With the real name Ibrahim Tan Malaka was born in Suliki, West Sumatra on June 02, 1897. Tan Malaka is the son of Rasad Caniago and Sinah Sinabur couples. Tan Malaka, a Kweekschool Bukit Tinggi graduate at the age of 16 years in 1913. To be able to study at Kweekschool, this is where the beginning of the title "Tan Malaka" in get by Ibrahim. By having a traditional title, Ibrahim can be made easier to taste education at Kweekschool (the king's school) Bukittinggi. After his education at Kweekschool, Tan Malaka continued his Rijks Kweekschool education in Haarlem, the Netherlands due to his cleverness.

Dengan nama asli Ibrahim Tan Malaka lahir di Suliki, Sumatra Barat pada tanggal 02 Juni 1897. Tan Malaka adalah anak dari pasangan Rasad Caniago dan Sinah Sinabur. Tan Malaka, merupakan tamatan Kweekschool Bukit Tinggi pada umur 16 tahun di tahun 1913. Untuk bisa bersekolah di Kweekschool, disinilah awal gelar "Tan Malaka" di dapatkan oleh Ibrahim. Dengan memiliki gelar adat, Ibrahim bisa dipermudah untuk mengecap pendidikan di Kweekschool (sekolah raja) Bukittinggi. Setelah menempuh pendidikan di Kweekschool, Tan Malaka melanjutkan pendidikan Rijks Kweekschool di Haarlem, Belanda disebabkan kepintarannya.

PSX_20171110_120401.jpg

After graduating from Rijks Kweekschool, Tan Malaka returned to Indonesia to teach at a plantation in Deli Sumatera Utara. Here, Tan Malaka finds many social imbalances in the neighborhood and begins the struggle of Tan Malaka.

Setelah lulus dari Rijks Kweekschool, Tan Malaka kembali ke Indonesia untuk mengajar di sebuah perkebunan Di Deli Sumatera Utara. Disini, Tan Malaka banyak menemukan ketimpangan sosial di lingkungan sekitar dan mulailah perjuangan Tan Malaka.

PSX_20171110_115733.jpg

Tan Malaka became someone who has the wildness of thinking, until he was the one who sparked the concept of Republic for the nation of Indonesia. Understanding is written through his book "Naar the republic". Political life becomes something that can not be separated from the life of a Tan Malaka. Tan Malaka became a socialist and political figure. In 1921 he went to Semarang to begin to pursue the political world. His work in politics is very impressive.

Tan Malaka menjadi seseorang yang memiliki keliaran berfikir, hingga beliau lah yang mencetuskan konsep Republik untuk bangsa Indonesia. Pemahaman tersebut dituliskan melalui bukunya "Naar the republic". Kehidupan politik pun menjadi sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari hidup seorang Tan Malaka. Tan malaka menjadi sosok yang memiliki sifat sosialis dan politis. Pada tahun 1921 dia pergi ke Semarang untuk mulai menerjuni dunia politik. Kiprahnya dalam dunia politik sangat mengesankan.

PSX_20171110_120154.jpg

Tan Malaka plays a major role in the history of the struggle for Indonesian independence, through his great ideas. Many important roles are achieved by Tan Malaka, including leadership in various organizations and parties. Had founded the PARI party in 1927. up to establish schools and teach in China in 1936 and high school of Singapore. There was a very important point in the independence of Indonesia in 1945, in which Tan Malaka's role in encouraging youth working underground during the Japanese occupation to spark the "Revolution" precisely on 17 August.

Tan Malaka berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, melalui pemikiran-pemikiran hebatnya. Banyak peran pentingpun diraih Tan Malaka, diantaranya kepemimpinan dalam berbagai organisasi dan partai. Sempat mendirikan partai PARI pada tahun 1927. hingga mendirikan sekolah serta mengajar di China pada tahun 1936 dan sekolah tinggi Singapura. Ada hal yang sangat penting dalam kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945,dimana peranan Tan Malaka dalam mendorong para pemuda yang bekerja di bawah tanah masa pendudukan Jepang agar mencetuskan “Revolusi” yang tepatnya pada tanggal 17 Agustus.

PSX_20171110_115904.jpg

The obstacles and obstacles facing Tan Malaka in the struggle for Indonesian independence, ranging from capture and exile in Kupang, the expulsion from the Indonesian state, the frequent conflict with the Indonesian Communist Party (PKI) until once allegedly the mastermind behind the abduction of Sutan Sjahrir in June 1946. Much of his life in expulsion and exile outside Indonesia. Until Tan Malaka was killed in Kediri East Java on February 19, 1949.

Berbagai halangan dan rintangan yang dihadapi Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, mulai dari penangkapan dan pembuangan di Kupang, pengusiran dari negara Indonesia, seringnya konflik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga pernah diduga kuat sebagai dalang dibalik penculikan Sutan Sjahrir pada bulan Juni 1946. Sebagian besar hidupnya dalam pengusiran dan pembuangan di luar Indonesia. Hingga Tan Malaka terbunuh di Kediri Jawa Timur pada tanggal 19 Februari 1949.

PSX_20171110_120613.jpg

The photos in this post I took in his homeland, in the house of his people who made mesuem.

Foto-foto di postingan ini saya ambil di tanah kelahitan beliau, di rumah kaum beliau yang dijadikan mesuem.

PSX_20171110_115443.jpg

PSX_20171110_120804.jpg

PSX_20171110_115642.jpg

note: original photo and report by: @mevro

catatan : foto dan laporan original by : @mevro

Sort:  

Hehe baru nampak ..upvote

ahahah makasi pak woo.. hahah

Tapi seolah hilang dari sejarah Indonesia, Tak ada buku sejarah yang menceritakan perjuangannya....

heheh sengaja di hilangkan mbak,,, @irmasuriani95 hhehe

Tapi walau bagaimana pun dia adalah pahlawan Indonesia yang tak pernah dikenang perjuangannya,

Benar mbak.. sebab beliau lah yang meletakkan dasar konsep "republik" di Negara kita ini.

mantap dave ...heheh selamat join.. hhehehh

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58974.49
ETH 2666.08
USDT 1.00
SBD 2.45