Minangkabau Culture Information Documentation Center - Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM)

in #indonesia6 years ago (edited)

The background of the establishment of PDIKM is the assumption that the Minangkabau people do not have good written historical evidence, because the Minang people are familiar with the hereditary speech culture. In fact, the Minangkabau documentation is mostly found outside of Minangkabau, for example at the National Museum of Indonesia, Jakarta or Leiden Museum, the Dutch museum tropen.

Latar belakang pendirian PDIKM salah satunya adalah adanya asumsi bahwa masyarakat Minangkabau tidak memiliki bukti-bukti sejarah tertulis yang baik, karena orang Minang terbiasa dengan budaya tutur yang diturunkan turun temurun. Pada kenyataannya memang dokumentasi tentang Minangkabau lebih banyak ditemui di luar Minangkabau, misalnya di Museum Nasional Indonesia, Jakarta atau Museum Leiden,tropen museum Belanda.

Departing from the consciousness to preserve and closer documents about Minangkabau culture with the Minangkabau people themselves, Bustanil Arifin, Former Minister of Cooperatives of the Republic of Indonesia during the New Order period, took the initiative to establish a non-profit institution in the form of a forum to collect various documents and information about Minangkabau culture. Abdul Hamid, who spent most of his life in West Sumatra, was asked to explore the establishment of this institution, and later on January 8, 1988 the Minangkabau Culture Documentation and Information Foundation (YDIKM) was established.

Berangkat dari kesadaran untuk melestarikan dan mendekatkan dokumen tentang kebudayaan Minangkabau dengan orang Minangkabau itu sendiri, Bustanil Arifin, Mantan Menteri Koperasi Republik Indonesia pada masa Orde Baru, berinisiatif untuk mendirikan sebuah lembaga non-profit berupa wadah untuk menghimpun berbagai dokumen dan informasi tentang kebudayaan Minangkabau. Abdul Hamid, yang hampir sepanjang hidupnya pengabdi pendidikan di Sumatera Barat, dimintakan perhatiannya untuk menjajaki didirikannya lembaga ini, dan kemudian pada 8 Januari 1988 didirikanlah Yayasan Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (YDIKM).

Starting from YDIKM, then stand a container named the Center of Documentation and Information Culture Minangkabau (PDIKM). PDIKM itself aims to provide information on Minangkabau culture and collect various literature and audio and visual documentation; such as recording custom events in the form of film and video, recording traditional songs, to duplicate traditional musical instruments. On August 8, 1988, the first stone was placed as a sign of commencement of PDIKM development in Padang Sarai, Silaing Bawah Village.

Berawal dari YDIKM, kemudian berdirilah sebuah wadah yang diberi nama Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). PDIKM sendiri bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kebudayaan Minangkabau dan mengumpulkan berbagai macam literatur dan dokumentasi audio dan visual; seperti merekam berbagai peristiwa adat dalam bentuk film dan video, merekam lagu-lagu tradisional, hingga membuat duplikat alat-alat musik tradisional. Pada tanggal 8 Agustus 1988 dilakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan PDIKM di Padang Sarai, Kelurahan Silaing Bawah.

The PDIKM building was built on 2 Ha land with architecture following the form of Rumah Gadang, and it was inaugurated on 17 December 1990. Since then it has collected 3,000 more old documents about Minangkabau in the form of reproduction of books, manuscripts, newspaper clippings, photographs and microfilm, mostly published before 1945, some of them still in Dutch and Malay. Currently PDIKM has been granted to the local government of Padang city long.

Bangunan PDIKM didirikan di atas tanah seluas 2 Ha dengan arsitektur mengikuti bentuk Rumah Gadang, dan diresmikan pemakaiannya pada tanggal 17 Desember 1990. Sejak itu telah terkumpul 3.000 lebih dokumen lama tentang Minangkabau baik dalam bentuk reproduksi buku, naskah, kliping koran, foto maupun mikrofilm, kebanyakan terbitan sebelum tahun 1945, sebagian di antaranya masih berbahasa Belanda dan Arab Melayu. Saat ini PDIKM telah dihibahkan ke pemerintah daerah kota Padang panjang.

In addition to being an information center, PDKIM's location is also often used as a place to conduct Minangkabau cultural activities, such as those undertaken by MSR Foundation, organized "Alek Minangkabau Silek Retreat", an international Minangkabau silat event initiated by Edwardo Guci @edguci, attended by ten country.

Selain menjadi Pusat informasi,lokasi PDKIM juga sering digunakan sebagai tempat mengadakan aktifitas kebudayaan Minangkabau, seperti yang di lakukan oleh MSR Foundation, menyelanggarakan "Alek Minangkabau Silek Retreat, subuah acara silek Minangkabau internasional yang digagas oleh Edwardo Guci @edguci, yang dihadiri oleh sepuluh negara.

Description: Photos, reports and videos from youtube original source from @mevro

Keterangan : Foto, laporan dan video dari youtube original sumber dari @mevro

#msrfoundation
#minangkabausilekretreat
#banggapakaigalembong

Sort:  

kira-kira seperti ini kah bang @komenk81 ?

Boleh bg.
Tapi Indonesia atau KSI pilih salah satu saja.
Ganti dengan esteem

saya ga pakai aplikasi esteem buat posting bg... ga masalah pakai tag itu juga?

Ada baik nya di coba pakai aplikasi esteem bg..
Yang saya tau ESTEEM itu aplikasi yang di buat untuk mempermudah di steemit bg.
Dan biasa nya di vote oleh akun @esteem dan @good-karma

sippp makasi infonya bang, nanti saya coba

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 58269.58
ETH 3138.31
USDT 1.00
SBD 2.43