Menjemput Hari
Suara shalawat masih terdengar dari masjid melalui pengeras suara yang terbawa udara hingga tiba di kampung saya, terdengar di telinga saya.
Sungguh syahdu, semuanya terasa lebih indah karena berpadu padan dengan suasana pagi yang sejuk dan asri. Semuanya menjadi lebih istimewa dan penuh warna juga aroma karena sang mentari mulai menampakkan ronanya.
Pagi itu, sembari menikmati hawa sejuk pagi dan juga melihat mentari muncul untuk menyinari hari, saya berjalan menyusuri jalanan kampung.
Hal ini bukan kebiasaan saya, sebab jarang-jarang saya melakukan aktivitas seperti ini, bukan karena bangun kesiangan tapi karena memang biasanya saya lebih suka menonton televisi seraya menikmati secangkir teh.
Memutuskan untuk melihat suasana pagi hari di antara hijaunya padi yang mulai berisi, membuat diri saya menjadi lebih segar dan bersemangat. Terlebih ada nyanyian alam yang menemani, suara serangga di sela-sela batang padi yang berembun, dan juga burung-burung yang bernyanyi berhasil memukau dan memesona diri saya.