Tulisan Sejarah Itu Tuntas Sudah...

in #indonesia6 years ago

Akhirnya...


masriadi pjm 2.jpg

SYUKUR alhamdulillah akhirnya saya tuntas sudah menulis buku soal sejarah pers Aceh era revolusi kemerdekaan Indonesia. Saya menguploadnya ke platform steemit juga ratusan halaman.

Tulisan ini dilatarbelakangi minimnya referensi sejarah pers dan kontribusinya dalam perjuangan merebut kemerdekaan maupun era revolusi kemerdekaan.

Padahal, menjadi keniscayaan setiap pergerakan selalu dibarengi dengan propaganda, dimana media massa merupakan bagian tak terpisahkan. Ibarat koin mata uang, gerakan perjuangan kemerdekaan dan kampanye, agitasi maupun promosi kekuatan suatu bangsa dilakukan lewat media massa. Tentu diera lampau, hanya media radio dan media cetak menjadi sumber referensi publik.


kORAN.jpg

Berangkat dari pemikiran tersebut, maka tulisan buku ini diharapkan menjadi salah satu referensi sumbangsih media dalam pergerakan bangsa Indonesia.

Penulisan buku ini merujuk pada pengumpulan literatur tertulis (library research) dan wawancara pada sejumlah tokoh pers senior di Aceh. Buku ini tentu, memiliki kekurangan di beberapa bagian, sehingga diharapkan dapat dilengkapi pada penulisan buku lainnya.

Rasanya, buku di tangan pembaca ini tak akan terdistribusi tanpa sokongan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Untuk itu, terima kasih atas dukungan sepenuhnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhajir Effendi, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI, Hilmar Farid dan Direktur Sejarah Kemendikbud RI, serta tim Kemendikbud Nina Wonsela, yang telah memprogramkan penulisan sejumlah buku sejarah tahun 2017. Tulisan saya itu masuk dalam buku yang didanai Kemendikbud RI. Mbak Nina pula yang rajin menagih laporan keuangan dari saya.


Kapten Jhon Lie dan awak kapal Dispenal TNI.jpg

Saya juga mengucapkan terima kasih pada orang tua saya, ibunda Siti Rahimah dan ayahanda almarhum Zainal Abidin yang telah bersusah payah, dengan kekuatan penuh kasih, membesarkan saya. Buat istri saya Halida Bahri, yang selalu tahu dimana letak buku di perpustakaan mini kami. Duo putra saya, Arza Arfan Sambo dan Mashalir Riza Sambo yang tersita waktu bermainnya karena kesibukan saya menulis buku ini.


Perangkat Radio Historia.JPG

Seluruh teman-teman di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) se nusantara atas dukungan dan “perdebatan” yang haru biru untuk mendorong kemerdekaan dan profesionalisme pers di tanah air.

Tentu ada banyak orang yang selalu saya ingat mengajari saya menulis, seperti @zainalbakri, @ayijufridar, beberapa lainnya @lindachristanty (saya tidak tau Mbak Linda punya akun steemit tidak?). Guru jurnalisme saya secara praktis lainnya @yarmendinamika dan pimpinan Serambi Indonesia.

Banyak nama yang mengajari saya, semua mereka guru saya. Rasanya tak mungkin saya menyebut semuanya. Takut lupa pula dan menjadi tidak enak hati di kemudian hari. Tentu, guru bukanlah matan layaknya pacar. Saya tak pernah menyebut guru saya sebagai mantan guru. Mereka guru saya selamanya.

Diawal mengupload tulisan cerita soal pers era revolusi ini saya sudah meminta mohon diberikan jika ada referensi tambahan dari para steemian. Sekarang pun saya masih berharap ada referensi tambahan. Toh, pengetahuan sejarah itu tentu penting buat kita semua.

Akhirnya, para stemians budiman, tamat sudah serial demi serial itu. Ke depan, saya akan mengupload serial tentang bagaimana Partai Komunis Indonesia (PKI) di Aceh. Namun, ini dalam bentuk fiksi. Dalam bentuk novel. Dan, jika tak ada halang melintas, akan diterbitkan tahun ini.

Tentu, silakan nikmati versi cetaknya dulu. Nanti akan saya upload setelah tiba waktunya.

Salam.

Lorong Buntu | 21 Februari 2018

Sort:  

Bereh tulisan, keren, jadi inspirasi bagi kami penulis muda.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63688.35
ETH 3125.30
USDT 1.00
SBD 3.97