Rektor |1
Gedung ACC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh penuh sesak, Jumat, 15 Oktober 2010. Ratusan undangan hadir di gedung serbaguna itu.
Mereka menyaksikan pelantikan dua rektor universitas negeri di Aceh oleh Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh. Keduanya yaitu Rektor Universitas Syiah Kuala, Darni Dawood, dan Rektor Universitas Malikussaleh, Apridar.
Apridar bersiap-siap ditemani istrinya, Tia, ibunya Dawiyah, dan kerabatnya yang lain.
Terlihat juga sejumlah koleganya di kampus hadir menyaksikan prosesi pelantikan itu.
Karena waktu pemilihan rektor berdekatan dengan Universitas Syiah Kuala, maka menteri memutuskan dilakukan pelantikan secara bersamaan di kampus tertua di Aceh tersebut. Termasuk, pelantikan rektor Universitas Malikussaleh.
Dipeluknya sang ibu. Air matanya luruh perlahan dalam balutan jilbab ibundanya. Tak pernah terpikirkan olehnya, jalan hidup akan menghantarkannya memimpin kampus negeri kedua terbesar di Aceh itu.
Seorang anak pegawai rendahan, lahir dari keluarga tak mapan, mantan karyawan perusahaan rokok bisa menduduki orang nomor satu di kampus itu.
Sang ibu menepuk-nepuk pundaknya. “Amanah ini harus kau jaga dengan baik Yin. Jangan kecewakan ibu. Ribuan orang bergantung di tanganmu sekarang,” bisik sang Ibu pelan.
Apridar mengangguk pelan. Suasana haru memenuhi ruangan bercat putih yang disiapkan panitia untuk tamu khusus rektor Unimal.
Di sana, Tia, sang istri berkaca-kaca. Tangis haru, melihat suaminya mengenakan toga kebesaran kampus dengan status sebagai rektor.
