Menghalau Kalau-kalau |7

in #indonesia6 years ago

unimal.jpeg

Rangkaian pemeriksaan berkas dan wawancara serta peninjauan lokasi oleh tim akreditasi akhirnya selesai. Sore menjelang magrib itu menjadi detik-detik menegangkan bagi seluruh manajemen kampus itu.

Tim akreditasi tak akan mengumumkan hasilnya. Namun, salah satu kelebihan Apridar dia mampu membaca pemilihan kosa kata.

Ketika ketua tim akreditasi Prof Kirbani dari Universitas Gajah Mada berpamitan, dia menyebutkan hasilnya akan maksimal/

Dalam hati Apridar memprediksi bahwa akan tercapai targetnya, bahwa akreditasi institusi kampus itu berada pada peringkat B. Ini loncatan yang luar biasa, institusi kampus yang baru pertama kali mengurus akreditasi langsung memperoleh B.

Lazimnya harus melewati huruf-C-terlebih dahulu.

Prediksi itu menjadi kenyataan dua bulan kemudian, ketika Wahyu Albra dan Mohd Heikal menyampaikan bahwa akreditasi institusi sudah keluar. Sertifikatnya segera dijemput ke Jakarta. Nilainya B.

Rasa senang itu tentu bukan hanya dirasakan Apridar. Bahkan oleh semua manajemen kampus yang tak bisa disebutkan satu persatu. Kerjasama timnya begitu solid.

Di saat seperti itulah Apridar kembali mengenang ibunya. Sosok Dawiyah yang dua tahun lalu telah meninggalkan dirinya untuk selamanya, setelah berjuang melawan kanker.

Apridar teringat ketika hendak berkunjung ke Jerman, sang ibu dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta. Saat itu, kondisi ibunya mulai melemah. Namun, terkadang kondisinya pulih dan bisa berbicara lancar sekali.

Kondisi yang pasang surut itu membuat Apridar ingin membatalkan janjinya dengan rektor Marburg University Jerman.

Mereka akan menandatangani kerjasama antar kedua kampus itu.


MASRIADI.gif

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63396.80
ETH 2615.51
USDT 1.00
SBD 2.86