Asa Mengharu-biru | 5

in #indonesia6 years ago

_DSC0057.JPG

Dawiyah pula yang rutin mengingatkan betapa hidup harus diisi dengan ibadah dan ilmu. Jika melawan kantuk untuk shalat subuh saja tak mampu, bagaimana mungkin, mampu menaklukan dunia. Mampu berbagi antar sesama, dan mampu bersaing dengan masyarakat dunia.

Ilustrasi sederhana itu kerap disampaikan sang ibu. Karena itu pula, Dawiyah kerap membangunkan seluruh putra-putrinya. Termasuk sang suami kerap menjadi sasaran suaranya yang melengking. Jika belum bangun, maka dari luar kamar suara melengking itu akan terus terdengar. Lengkap dengan segala nasehatnya.

Ritual pagi dengan lengkingan suara itu terkadang membuat para remaja di rumah itu kesal. Menahan kantuk di satu sisi, di sisi lain, merasa terganggu karena lengkingan suara ibu. Namun, lambat laun, suara itu bak musik, seperti jam weker penanda waktu.

Jika waktu subuh telah tiba, tak perlu dibangunkan, mata akan terjaga dengan sendirinya. Bagaimana pun keras usaha memejamkan mata, rasa kantuk itu tak kan datang juga.

Ditambah suara lengkingan, maka tak ada pilihan,satu-satunya segera turun dari ranjang kayu yang kerap berderit menahan beban itu, menuju sumur, berwudhu seterusnya menuju meunasah untuk shalat berjamaah.

Setelah itu, sang ibu membiarkan putra-putrinya tidur kembali. Sedangkan dia melanjutkan pengabdian lainnya, memasak nasi goreng, telur dadar dan menyiapkan teh hangat buat sarapan.

Ketika jarum jam menunjukan pukul 07.00 WIB, maka lengkingan berikutnya akan terdengar. Dawiyah membangunkan seluruh isi rumah untuk sekolah. Termasuk sang suami untuk pergi ke kantor.

Irwandar tersenyum sendiri melihat ritus itu pagi ini. Sudah setahun dia tak melewati ritus itu. Di rantau dia harus serba sendiri, mulai bangun pagi, memasak buat sarapan, hingga mengatur waktu tidur dan belajar.


MASRIADI.gif

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64513.89
ETH 3155.04
USDT 1.00
SBD 4.00