Asa Mengharu-biru | 3

in #indonesia6 years ago

Dibacanya sekali lagi tulisan tangan mirip stenograf itu. Namun, tak tersebut masalah apa yang terjadi di keluarganya.

“Ah, ibu selalu berbicara ringkas, padat dan jelas.”

Lalu si dara ayu mengajak ketiga pria di depannya menuju kantin.

“Tak usahlah dipikirkan kali itu Dar. Nanti malam naik bus, pulanglah. Ibumu pasti ada hal penting yang akan dibicarakan,” timpal sang dara bermata sebaris itu sambil menarik tangannya. Berjalan pelan menuju pojok bangunan berwarna kream yang nyaris menjadi putih. Sedikit kusam.


business-3365363__340.jpg
Malam masih panjang ketika Irwandar naik ke bus PMTOH menuju Aceh. Ini untuk kali pertama dia pulang ke kampung halamannya setelah setahun lalu berangkat dengan susah payah.

Tidak mudah bagi kedua orang tuanya mengumpulkan uang untuk membayar ongkosnya ke tanah Batak ini. Mereka harus menabung bertahun-tahun untuk mengumpulkan lembaran rupiah buat dibawa ke Medan. Membiayai sekolahnya.

Masih teringat jelas janjinya pada sang ibu, bahwa dia akan menamatkan kuliah dengan cara sembari bekerja. Apa pun pekerjaan terpenting halal.

Janji itu pula yang harus ditunaikannya. Dan, malam ini setumpuk pertanyaan menggumpal di kepala. Apakah ibunya sakit, atau ayahnya yang sakit. Akhir-akhir ini kondisi sang ayah memang kerap terlihat letih. Keriput dikeningnya menandakan beban pikiran yang menumpuk.

Karcis di tangannya tertulis di nomor dua,tepat di belakang sopir bus itu. Lalu sang sopir memastikan seluruh penumpang telah naik, tak ada yang tertinggal. Suara merdu Ratih Purwasih mengiri tekanan gas pertama sopir. Di langit bulan tampak separuh, menyinari seadanya bus yang membelah malam pelan-pelan.


telor.gif

Sort:  

Semoga cepat sampai tujuan yaa bang @masriadi

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63207.55
ETH 2571.17
USDT 1.00
SBD 2.82