Setelah Meet-Up Tiada

Saya yakin postingan ini akan dikomentari @cheetah pukimak itu. Karena akun @marxause yang sudah menghasilkan banyak sbd, masuk dalam daftar hitam sebagai plagiator. Tahu apa @cheetah dengan aktifitas menulis saya sebelum ada steemit yang terhimpun dalam blog "menolak jawai" (https://idrusbinharun.blogspot.com/). @cheetah hanya tahu saya mengambil tulisan dari blog itu dan beberapa tulisan dari akun facebok saya Idrus bin Harun.

Robot bebal macam @cheetah itu memang kerjanya birokratis dan mirip-mirip 'Bui Seugot'.

Setelah masuk daftar hitam, saya 'puasa'dari memosting di @steemit. Untuk menghindari salah paham dan kontak fisik kekerasan dengan @cheetah dan kawan-kawannya yang tak lebih bebal itu. Dan saya yakin, gairah memosting steemian akhir-akhir ini juga sedang lesu. Lemah letih lesu karena harga SBD sedang menuju titik nadir.bahkan blogger berpengaruh macam @acehpungo memprediksi steemit menuju senja kala dan mati perlahan-lahan. Bayangkan, yang sudah menulis belasan tahun saja, hilang semangat menulis. Apalagi yang menulis karena 'kaget' dibayar oleh steemit dan pura-pura gila dalam memosting konten.

Steemian yang lemahletihlesu mungkin juga sudah banyak yang insaf dan taubat dari buang waktu memikirkan ide postingan di steemit. Taubatnya mereka dari 'buang waktu', adalah sebijak-bijaknya pilihan. Steemit sebetulnya tak diciptakan untuk steemian yang dimana meet-up dibuat, ia setia hadir bahkan hingga ke tanah Jawa.

Meet-up steemian akhir tahun lalu mengingatkan saya masa 'bangun tidur' Gerakan Aceh Merdeka sesaat setelah Soeharto jatuh di Jakarta. 'meet-up' ala gerilyawan kala itu disebut "dakwah Gam". Meet-up memperkenalkan GAM kala itu dibuat malam hari dan pasti sesak pengunjung. Walau tak ada sesi tanya jawab dan ngopi-ngopi syantik. GAM kemudian hadir kembali setelah lama diproklamir. Masyarakat menerima kehadiran GAM dengan suka cita. Persis saat kita sekarang tersangak-sangak mendengar steem-ambassador menjelaskan cara kerja blockchain dan ganjaran uang setelah tujuh hari posting. Orang berlomba-lomba menulis dan memotret. Bahkan ada yang berlomba-lomba jadi steem-ambassador. Bahkan beberapa teman saya di USSR (USAHA SEMPENA STEEMIAN REAKSIONER) cerita, ada beberapa seniornya yang bercita-cita jadi penasihat kurator. Mirip-mirip dewan pembina di golkar orde baru. Sayangnya, lesunya pasar SBD, semua perangkat kerja 'syiar' @steemit, terbengkalai macam wisma atlet di Hambalang peninggalan rezim SBY.

Akhir kata, semoga @cheetah ikut insaf dan bertaubat dari membuat daftar hitam asal-asalan. Dan steemian terus menghadirkan konten secara rutin yang lucu, bikin ngakak plus menggemaskan. Walau, motivator steemian makin jarang up date.

Salam
@marxause