Kisah di sela-sela Kartun

in #indonesia7 years ago (edited)

image

Kartun dan karikatur bagian seni rupa yang paling jauh masuk ke dalam dunia pers. Media cetak terbitan Jakarta masih mempertahankan keberadaan rubrik kartun. Kompas bahkan punya rubrik khusus yang diisi oleh beberapa kartunis beda generasi. Di setiap tulisan yang dipandang penting akan diilustrasikan dengan cukup mewakili isi postingan. Kerja-kerja ilustrator mirip benar dengan tukang cat di sebuah bangunan. Ia akan bekerja memberi sentuhan seni di akhir sebuah proyek.
image
Cerpen-cerpen di rubrik seni Kompas dan Koran Tempo, malah secara rutin diisi oleh seniman berbeda. Kompas masih percaya peminat koran cetak masih belum hilang loyalitas. Untuk itu, menghadirkan rubrik kartun adalah suatu kewajiban.
image
Pada tahun 2012, saya bekerja pada media online paling mahsyur di Aceh saat itu, atjehpost.com. Itulah pengalaman pertama menjadi ilustrator setelah sebelumnya menjadi ilustrator paruh waktu. Menjadi ilustrator di media yang menghasilkan ilustrasi secara rutin adalah tantangan. Dari berdiskusi dengan tim hingga menggali ide untuk mengungkapkannya dalam bahasa visual. Dalam tantangan demikian, nikmat berimajinasi puas benar saya rasakan. Karean pengalaman pertama, saya bersemangat sekali mengasah kemampuan bahasa visual agar lebih tajam dalam meretas logika berpikir pembaca.
image
Di atjehpost.com, saya punya kartun harian dengan nama tokohnya Pang Onot. Nama Pang Onot direkom oleh Jauhari Samalanga. Menurutnya, di dataran tinggi Gayo, Konot adalah ikon polos dan kritis dalam masyarakat ketika merespon sebuah isu yang berkembang. Saya setuju dengan pendapat itu. Karena, saat itu tokoh kartun yang beredar di Aceh seakan bersandar selalu pada kelucuan yang remeh. Tokohnya mengingatkan kita pada laku Apa Lambak dan Bang Joni. Lucu karena slapstick.

Kemudian, setelah pingsannya atjehpost.com, saya setelah beberapa lama pindah bergabung dengan atjehlink.com. Sebuah media online lokal Aceh yang diinisiasi oleh pegiat lingkungan hidup. Di sana saya juga membuat kartun dua hari sekali. Di sana, nama untuk tokoh karakter kartun diambil dari judul lagu Amroe and Pane Band "Agam Kleuet" yang berarti lelaki liar. Agam Kleuet tampil bertelanjang dada dengan topi hijau berbintang merah. Beliau seakan-akan lelaki Asia tenggara yang sedang berada di zaman revolusi budaya China di bawah kamerad Mao.
image
Agam Kleuet tampil bersama rekan tak bernama menggunakan topi a la seniman. Lelaki tak bernama itu selalu tampil kontra atau pro Agam Kleuet. Tergantung kepentingan politik dan arah 'moncong' kartun hendak saya arahkan. Agam Kleuet tayang di atjehlink.com tak sampai setahun seingat saya. Ia hilang bersama mulai kendornya semangat kawan-kawan pengelola media online. Tapi saya cukup puas punya senjata macam Agam Kleuet dan Pang Onot.

Mereka berdua tak mewakili fisik saya kecuali dua-duanya buncit sedang. Tapi secara nalar dan logika humor, mereka adalah saya dalam bentuk lain.

Sebagai informasi, Aceh punya kartunis paling dikenal hingga pelosok Gayo dan kota Medan yaitu Gam Cantoi. Serambi Indonesia adalah rumah tempat Gam Cantoi dilahirkan. M Sampe Edward adalah bidan di balik lahirnya tokoh Gam Cantoi. Gam Cantoi hampir setara tugas anggota dewan dalam mewakili aspirasi masyarakat Aceh kala itu. Hanya saja, Gam Cantoi punya kelebihan menghibur. Sementara anggota dewan sampai sejauh ini masih terus menyakiti dengan perilaku politik ekonomis dan kepentingannya.

Hiburan dengan humor ala Gam Cantoi adalah persis seperti yang dinyatakan olej Henri Bergson, "tawa kita adalah selalu tawa suatu kelompok". Pernyataan ini saya comot dalam buku antara tawa dan bahaya yang ditulis Seno Gumira Ajidarma. Seorang pencerita paling mahsyur di Indonesia.

Tertawa bersama dengan humor yang mengolok-olok adalah bahagia yang mendadak dan tak terbeli bahkan oleh adegan kampanye musim pilegda yang penuh janji-janji.

Dalam olok-olok itu ada korban yang direndahkan atau ditertawai, pada titik ini, humor menjadi sasaran bahaya atas serangan balik. Baik melalui serangan fisik dan UU ITE yang gawat itu.

Di era steemit dengan persepsi seakan-akan steemian menjadi pemilik media online dimana punya kuasa untuk mengapdet artikel harian atau mingguan, saya berjanji pada diri sendiri untuk membuat daily Steem-Cartoon. Saya memberi nama untuk tokoh kartun itu STEEMENENTEN. Saya ambil dari istilah untuk minuman keras. Orang Aceh menyebutnya Esmenenten. Nama itu agar mudah diingat saja. Tidak ada maksud lain di luar itu.
image
Semoga saya konsisten membuat kartun harian di Steemit.

Salam
@marxause

Sort:  

Baru tau sekarang, siapa tokoh dibalik Pang Onot, hehe

Semoga. Bereh that ide lage nyan..

Thankiu adi punk

STEEMENENTEN karakter tokoh kiban bg? peu oek keu (rambut depan) jingkrak?

Gamba paleng miyub nyan STEEMENENTEN, @fujia

Ngak gampang ya mencari ide, lalu menurunkannya dalam bentuk gambar. Salut dan tabik buat alm m.sampe edward yg mampu membuat orang tertawa dalam tiga part gambar (kalau ngak salah ingat).
Bahkan karena bgt populernya gam cantoi,saat sekolah dulu kami diminta untuk bikin kliping gam cantoi..

Ini yang langka dari kartunis paska m sampe edward. Semoga beuluwah kubu beliau nyan, @arielogis

Semoga saya konsisten menikmati kartun2 kanda marxause di steemit ini.

Semoga, dinda @silvira. Cemungudh

Agam Kleuet mengingatkanku pada orang itu, benarkah dia orangnya?

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 62912.13
ETH 2544.21
USDT 1.00
SBD 2.84