Indonesia Menulis #3 : Stop Plagiarism and Learn To Widen Your Imagination (Ind – Eng)
Kita semua capek dengan plagiat dan tentunya juga merasa malu. Barangkali bagi pelaku plagiat sendiri tidak demikian, namun bisa jadi juga karena tidak tahu harus bagaimana agar berhenti menjadi plagiat. Menyalahkan dan mengutuk mereka tidak salah, tetapi kita juga harus berusaha memberikan jalan keluar agar mereka tidak lagi menjadi seorang plagiat. Rasanya tidak adil saja bila hanya menyalahkan tetapi tidak membantu memberikan solusi.
We all tired of plagiarism and it is embarrassing. Perhaps for those who did plagiarism is different, but probably they do not know how to stop themselves. Blaming and accusing them will not stop them if we do not try to help them as well. We need to give them solution for them, not to become plagiator anymore. It feels unfair if we just blame them but do nothing for solution.
Saya sengaja memposting seri Indonesia Menulis dulu dan menghentikan seri posting yang lainnya, karena menurut saya sudah sangat mendesak. Bukan hanya soal plagiatnya saja, tetapi soal bagaimana membuat kualitas karya menjadi lebih baik dan tidak mati ide. Ini adalah seri yang ketiga, tetapi baru kali ini saya menulis bilingual. Tadinya saya fokus pada Steemian Indonesia tetapi setelah saya pelajari, ternyata ini diperlukan juga oleh banyak Steemian lain.
I posted Indonesian Writing (Indonesia Menulis) on purpose, I stopped writing my other series for awhile, since I think this is urgent and important. This is not only about plagiarism, but also to increase quality and to help improving ideas and creativity. This is my third series, but the first time I write it in both English and Indonesian. I was focus on Indonesian Steemian before, but then I realize that more others need this post as well.
Saya tidak akan mengajarkan teknik menulis terlebih dahulu tetapi lebih kepada soal pengembangan ide dan kreatifitas untuk dapat mengerti dan memaknai segala sesuatunya, terutama “kata” sebagai fondasi. Langkah ini sangat penting untuk diperkuat agar dapat kemudian mudah mempelajari teknik menulis yang sudah sering diuraikan oleh banyak penulis dan pendidik lainnya. Semua teknik yang saya posting adalah program belajar menulis saya, yang saya kembangkan sendiri sejak tahun 2000. Oleh karena itu, jangan heran bila tidak atau belum pernah mendapatkan metode ini di tempat lain. Semua berdasarkan riset, pengalaman, dan pendidikan serta praktek yang saya lakukan sendiri.
I am not going to teach technical writing, but I will share how to develop idea and creativity in order to understand everything subjectively, especially “words” as the foundation. This step is very important to begin, afterward it will be easier for all to learn more about technical writing which shared by a lot of other writers and teachers. All method that I shared is my writing class program that I developed since the year 2000. Hence, do not be surprised if you can not or never find it somewhere else. All I do is by my own research, experiences, educations, and implementations.
Langkah imajinasi benda kali ini adalah dengan cara:
Steps to do “Imagination of The Things”:
- Duduk tegak dan nafaslah dengan teratur.
- Sit down comfortably and breath in order.
- Bayangkan diri sedang berada di dalam sebuah ruangan teater yang gelap dengan panggung besar yang terang benderang.
- Imagine yourself in the middle of dark theater room, large and bright stage is in front of you.
- Lihatlah sebuah benda besar yang ada di atas panggung itu. Benda itu satu-satunya dan tidak ada yang lain. Benda itu bisa berupa apa saja sesuai dengan yang ada dalam imajinasi pada saat melakukan latihan ini.
- Look at a big “thing” on the stage. It is the only thing and there is no other. This “thing” could be anything, it depends on your imagination while exercising this step.
- Naiklah ke atas panggung itu dan tataplah benda tersebut. Sentuhlah untuk merasakan benda tersebut, cari tahu bagaimana teksturnya dan dari apa benda itu terbuat, dan bagaimana rasanya ketika menyentuhnya. Ciumlah bau benda tersebut dan dengarkan juga suaranya. Jilat atau coba rasa benda itu, untuk tahu bagaimana rasanya. Gunakan semua panca indera untuk memastikan bagaimana benda tersebut.
- Walk and go to that stage, look at that thing. Touch it to know how it feels, try to find out its textures and it feels. Smell and listen the thing. Lick and try to find out how it taste. Use all your senses to know and make sure you really know that thing.
- Pindahlah posisi ke belakang benda tersebut dan lakukan hal yang sama.
- Move to other position, behind that thing and do the same.
- Lakukan juga dari sisi samping kiri, kanan, atas, dan bawah, semakin banyak posisi semakin baik.
- Do it as well from the right, left, down, and up, the more positions you take the better.
- Jika sudah selesai, turunlah dari panggung dengan mata terus memandang benda tersebut.
- When you done, step down from the stage but keep your eye to that thing.
- Bayangkan kemudian lampu mati dan tidak lagi ada yang bisa dilihat.
- Imagine the light is off and nothing you can see anymore.
- Bukalah mata perlahan dan ambillah nafas panjang.
- Open your eyes slowly and take a deep breath.
- Tuliskanlah pengalaman dari apa yang dilihat, dirasakan, didengar, ya semuanya saja yang terjadi antara dirimu dan benda tersebut. Coba beranikan diri untuk menulis dari sebuah posisi yang tidak biasa tetapi membuatmu sangat nyaman, seperti misalnya posisi dari bawah. Tidak perlu juga menulis dari semua posisi, sebab yang terpenting adalah sudah mencoba melihat dan merasakan benda tersebut dari berbagai posisi sehingga memiliki kesimpulan yang lebih subjektif dan lebih tahu akan benda tersebut.
- Write down your experience with the thing you saw. Try to dare yourself writing about it from unusual position but vary comfortable for you. You do not have to write down all the positions but from that experience, you can get a more subjective conclusion and know that thing much better.
Lakukan latihan ini setiap kali hendak menuliskan sebuah benda sehingga selalu memiliki ide untuk menulis dan memiliki kemampuan menulis original. Setiap sudut pandang terlihat selalu berbeda walau benda itu sama, sehingga tidak bisa ada satu pun tulisan yang sama dari setiap orang. Ini juga yang akan sangat menentukan karakter dan kepribadian dalam berkarya, karena posisi yang dipilih bisa menjadi karakter dan kepribadian khusus dalam setiap karya yang dihasilkan. Latihan ini juga sangat baik bila mulai dilatih pada anak usia sekolah, untuk membantu mereka bisa lebih kreatif dan memiliki imajinasi yang tinggi, serta melatih subjektivitas mereka ke depan. Mereka akan sangat senang sekali mencobanya, kok!
Try to exercise these steps everytime you want to write about a thing, so you can always have idea to write and the most important is to have ability to write original. Every position or point of view will always different from one to another, eventhough you see the same thing. This exercise will also help you to find your own character and personality, each position that you choose is your character and special personality in every work you make. You can use this exercise for your children to help them more creative and have high imagination, and to train their subjectivity. They will love it!
Metode latihan ini juga sangat berguna bagi mereka yang senang mengambar, fotografi, semua hal yang berhubungan dengan seni, dan tentu saja semua yang berhubungan dengan sains dan teknologi. Semakin kita subjektif memandang dan menilai sesuatu, akan semakin kreatif dan bijaksana kita dalam berkarya dan bersikap. Enak, kan?!
This method is also usefull for you who love drawings, photography, and all which realted to art, sains, and technology. The more subjectif we saw and value things, the more creative and wise we are in working and in our behaviour. Easy, right?!
Selamat mencoba dan semoga bisa membantu! Tunggu edisi berikutnya untuk lebih kreatif lagi dalam menulis.
Have a nice try and hopefully this is helpful for you. Wait for the next post to be more creative in writing.
Bandung, 12 November 2017
Salam hangat selalu – Warm Regards,
Mariska Lubis
Wonderful post! I have upvoted you 100% because I believe this is invaluable.
I especially liked this:
I've also followed you. Keep going! Well done!
I am so happy you like my post... Thank you @michele.gent.
Saya sangat senang bisa selalu mengunjungi blog anda mbak @mariska.lubis, saya bisa belajar banyak dari mbak.
semoga berguna dan bermanfaat ya @dianclasher.
Amin mbak @mariska.lubis, semoga bermanfaat bagi saya dan bagi semua steemian.
saya bikin postingan sambil salto2 mba... 😂😂😂
ya karena kamu memang sableng @orcheva hahaha
hebaat.... tuenan... ! pasti mas @orcheva bikin gambarnya sambil jumpalitan ha..ha.. :)
Tulisan yang sangat panjang mbak @mariska.lubis
panjang pendek tergantung pada maksud dari tulisan @atika, jika tulisan ini diperpendek maka akan sulit untuk membantu mereka yang kesulitan mengerti. Tidak semua orang mampu membaca isi tulisan dan pikiran kita.
Luar bisa, terima kasih atas ilmu baru ini mbak @mariska.lubis, tulisan ini sangat membantu saya.
semoga bermanfaat @abdulhalim.
Mbakyu.. nasehat yang bagus, ini saya juga mau urun rembuk Ada seorang penulis indegenous dari New Zealand yang ngomong begini, "Do not say too much no...just write your word and read it later when you have done".
wow keras banget kata-katanya yah... yuk kita urun rembuk, sama-sama pikirkan bagaimana agar soal plagiarism ini bisa dihentikan, minimal dikurangilah yah @happyphonix... saya mau ke jatim awal bulan desember, mungkin bisa nih mampir ke semarang dulu...
wah... siip banget nih.. begini mbak itu yang ngomong guru menulis kreatif... dia ngajar muridnya...nggak perlu ngomong tidak... tulis aja apa yang dipikirkan nanti dibaca dan diedit. Itu cara dia mengajarnya :)
Hahaha iya saya juga begitu, jangan kebanyakan teori dulu... Nah nanti tahap editannya itu yg setengah mati... Utk mendorong orang menulis cukup dengan berani imajinasi dan menuliskannya saja.
Suka. pembelajaran yang bermakna bagi saya kak. Langsung saya praktekkan malah. Rasanya seru juga ya :D
Seru banget! Semakin lama akan semakin seru loh @hime.sama.
Plagiat yang tak sepenuhnya bagi seorang penulis pemula, rasanya, ada pemaafan. Karena, dalam pencarian itu seseorang menemukan dirinya pada bentuk orang lain.
Buat sy tidak @marxause spt yg sy jelaskan pada posting indonesia menulis sebelumnya, krn kata terurai berdadarkan pola pikir dan struktur dalam berpikir yang akan merugikan bila kemudian memakai milik orang lain dan kemudian dibiasakan, dianggap lumrah, dan seperti dibenarkan. Akan berpengaruh banyak pada kepribadian dan perilaku kemudian, sehingga sebaiknya dari awal sudah biasakan untuk original. Berbeda dengan menggambar, untuk mendapatkan teknik yg baik dan latihan di awal, meniru itu tidak masalah.
Saya yakin orang yang dalam tahap belajar menulis macam kita ini, tak akan mentah-mentah mengambil isi dan karakter tulisan orang. Tapi, mengombinasikan antara tiruan dan karakter khas sendiri. Walau, keduanya belum jelas benar terlihat.
ya sepertimu mungkin tidak @marxause tetapi banyak yang asli hanya copas.
Mungkin bisa dibuatkan daftar tulisan hasil plagiat tiap minggu oleh para kurator dan sejenisnya, @mariska.lubis
Bisa saja dibuat demikian @marxause tetapi saya lebih memilih mengangkat tulisan yang original dan berkualitas, terutama yang dibuat oleh Steemian baru dan yang memiliki VP rendah. Untuk menjadi contoh yang baik bagi semua.
Benar. Plagiator justru punya keinginan kuat untuk jadi penulis. Setara dengan penulis dengan ide otentik. Keberadaan plagiator sama pentingnya dengan penulis lain menurut saya. Karena secara konsep dan ide, tak ada kebaruan di bawah langit biru.
Selalu ada kegilaan yang membawa kemajuan.
saya salut, jempol, luar biasa pelajaran bermanfaat. terimakasih @mariska.lubis jangan bosan mengajari kami. Salam Sukses
Seruuuu kyknya, apalagi bayangkan ikot naik panggung haha.... Makasih kak, ilmu mahalnya dah di bagikan dengan ikhlas secara free ehe
wkwkwk... asal jangan negebayangin benda yang di panggungnya adalah perempuan cantik... hahaha repot nulisnya @kakilasak!