Enaknya Bekerja di Taiwan #2
Mayoritas PMI (pekerja migran Indonesia) di Taiwan adalah teman-teman yang bekerja di sector rumah tangga dengan pekerjaan utama merawat para lanjut usia. Dengan jumlah PMI yang 300an ribu dan gaji 6-8 juta rupiah sebulan/orang, kita akan mudah menjumpai teman-teman PMI hampir di setiap pojok Taipei. Saat pagi atau sore hari, teman-teman PMI yang tinggalnya berdekatan dapat janjian jalan-jalan ke taman sambil mendorong nenek/kakeknya. Lumayan bisa saling ngerumpi di antara sesama. Kita ngerumpi, nenek/kakek yang nungguin, bahagianya! Saat selepas petang, biasanya ada mobil sampah keliling. Saat buang sampah itulah kesempatan lain untuk bertemu teman-teman satu komplek, berbagi cerita bahkan bersama-sama merayakan ulang tahun sesama teman. Untuk teman PMI yang cerdas, pertemuan-pertemuan itu juga dimanfaatkan untuk jualan. Walaupun gajinya sudah lumayan, tetapi tidak ada salahnya jualan sebagai sumber pendapatan sampingan. Jualan peyek atau gorengan lain yang biasanya dilakukan.
Soal bakat dagang ini, internet di Taiwan cukup lumayan kenceng dan murah lho sebagai media jualan. Dengan hanya sekitar 500 NTD sebulan, kita bias berselancar di berbagai medsos dengan kecepatan nomer 3 tercepat di dunia setelah Singapura dan Swedia, menurut sebuah survey lho. Kalau saya mah cukup puas berinternet ria dengan kurang dari 200 NTD sebulan, bahkan lebih. Dengan layanan internet yang baik ini banyak teman-teman yang berjualan online dengan pendapatan jauh melebihi gajinya sendiri. Bayangken! Jual beli baju muslim, makanan, perhiasan menjadi produk andalan yang bisa di-online-kan. Jika di setiap apartemen ada satu teman PMI, bisa dihitung berapa peluang produk yang bisa ditawarkan mengingat produk yang khas kampung Indonesia yang dikangeni tidak dijumpai di pasar Taiwan, seperti thiwul, ikan asin kembung, jengkol, pete dan lain-lain.
Selain jualan online sebagai usaha sampingan, peluang untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga terbuka lebar. Bayangken, saat berangkat ke Taiwan kita berijazah SD, saat pulang Indonesia kita dapat menggondol gelar sarjana. Kok bias? Ya bisa lah karena di Taiwan telah berdiri sekolah Indonesia yang bernama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menawarkan pendidikan setara SD, SMP dan SMA. Juga sudah tersedia Universitas Terbuka (UT) dengan gelar sarjananya. Jadi pulang purna PMI tidak hanya bawa uang tapi juga bawa ilmu adalah sesuatu yang sangat mungkin. Purna PMI, bawa koin dan poin! Salah satu PKBM yang eksis adalah PKBM Muhammadiyah yang menawarkan program paket A,B, C dengan banyak keunggulannya. Lihat https://www.facebook.com/pkbmMT. Yuk jadi PMI yang pintar heee...tapi saya baru cerita yang indah-indahnya lho, belum yang mbuat nangis.
Bergabunglah dengan kelompok Steemit terbesar dalam dengan 3000 anggota dan dapatkan pelajaran gratis dari Steemit Schools Teachers, mintalah bantuan apa pun yang Anda butuhkan tentang apa pun yang Anda ingin ketahui tentang platform Steemit.
Harapan untuk melihat Anda di sana @manoegra