PESONA ALAM YANG MENCEKAM
Adakah diantara kita kita semua yang tak kenal dengan kabupaten bernama kerinci?wilayah yang penuh pesona ini sejatinya menawarkan berbagai keindahan alam. Udara yang sejuk yang akan kaya budayanya patut menarik perhatian pengunjung yang datang ke wilayah ini.
Kabupaten kerinci berada di wilayah ujung barat Provinsi Jambi, dengan luas wilayah 3.355,27 Km2. Dengan dihuni 229.495 jiwa penduduk (tahun 2010). Tanah kerinci begitu subur sehingga hasil buminya selama ini sangat melimpah. Komuditi yang paling populer adalah kentang. Olahan dodol kentang menjadi buah tangan dari kerinci pun banyak ditekuni masyarakat sehingga taraf perekonomian perlahan-lahan naik.
Berbagai tempat wisata alam yang tersedia disini telah menghipnotis minat pengunjung luar dan dalam negeri, seperti gunung kerinci yang menjulang, merupakan salah satu dari sekian banyak gunung berapi yang aktif di indonesia. Gunung yang tertinggi di pulau sumatera ini menyuguhkan hamparan kebun teh terluas di Asia Tenggara dikakinya. Selain itu juga ada air terjun, sumber air panas, dan banyak danau yang didalamnya hidup banyak spesies ikan air tawar.
Yang disayangkan, dibalik semua keindahan yang tersajikan, kerinci berada pada jalur tektonik aktif, dimana daerah tersebut adalah zona patahan /sesar besar Sumatera yang terbentang 1900 Km sepanjang pulau Sumatera.
Sesar sendiri adalah zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan pergeseran kerak bumi.maka sangatlah wajar apabila daerah ini memiliki potensi gempa bumi tektonik yang bersumber dari aktivitas patahan/sesar tersebut.
Sebagian dari banyaknya dari banyaknya danau di Sumatera pun terbentuk karena adanya aktivitas tektonik.berdasarkan katalog data BMKG setidaknya gempa bumi bisa terjadi 1 hingga 3 kali per hari.
Jika kita melihat kebelakang dari sejarah gempa bumi yang tercatat, pernah terjadi gempa bumi diwilayah Kerinci pada tahun 1995.
Saat itu terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6.8 SR yang dampaknya merusak daerah yang dijuluki 'sekepal tanah surga'. Akibatnya rumah-rumah penduduk hancur dan mereka harus mengungsi di tenda-tenda pengungsian selama berbulan-bulan. Selain harta benda yang hilang, banyak pula korban luka-luka dan meninggal dunia.
Masyarakat daerah 'sekepal tanah surga' jelas masih ingat dengan kejadian gempa bumi merusak pada kala tersebut. Selain itu, pernah pula tercatat beberapa gempabumi yang pusatnya berada di daerah yang terdiri dari 12 kecematan ini.
Hal ini seakan bertolak belakang dengan keindahan yang ada di wilayah ini. Dibalik keindahan yang tersajikan, ada sebuah ancaman yang juga bisa tersaji dan membahayalkan jiwa penduduk sekitar.