Tradisi Peusijuek sebagai Adat diAceh

Hallo Sahabat Stemiiiiaaannn......Selamat malam semuanya bagi warga Indonesia, semoga hari ini kita diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Hari ini aku ingin membahas mengenai Tradisi Peusijuek sebagai Adat di Aceh.

Disetiap daerah itu tentunya pasti mempunyai Tradisi dan Adat yang berbeda bukan? Sebelum kita melihat bagaimana Adat atau Tradisi di Aceh, yuks kita intip dulu sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Tradisi atau Adat itu? Tradisi atau Adat itu adalah suatu kebiasaan atau norma yang sudah dilakukan secara turun-menurun sejak nenek moyang dulu hingga sekarang, tradisi ini selalu hidup ditengah-tengah masyarakat bahkan tidak bisa dihilangkan karena kebiasaan ini tidak melanggar norma apapun baik norma agama, sosial, dan budaya.
Setiap daerah itu pasti mempunyai Adat dan Tradisi masing-masing bukan? Nah kali ini kita akan melihat bagaimana Tradisi atau Adat khususnya di Aceh, contohnya: Ketika seseorang melaksanakan ibadah Haji atau Umrah, ketika ingin melaksanakan resepsi ada istilahnya bainai atau boh gaca selama 3 hari atau 3 malam dikatakan bainai atau boh gaca karena pada malam atau hari itu seluruh tangan dan kaki mempelai wanita dihiasi dengan keindahan inai yang berwarna merah, inai yang pada kuku umumnya daun inai asli yang telah diblender sedangkan untuk hiasannya ukiran itu inai yang sudah diproduksi dan dikemas didalam kemasan yang berbentuk seperti pasta gigi, seperti merek Neha adapun harga inai tersebut berkisaran 10-25 ribu/pcs, sebelum mempelai wanita tersebut dipakaikan inai pada tangan dan kaki nya maka mempelai wanita tersebut dipeusijuek terlebih dulu dengan menggunakan Beras dan Padi yang bermakna tidak boleh sombong, Tepung dicampur dengan air yang bermakna supaya yang dipeusijuek dijauhkan dari perkara-perkara yang dilarang, Oen Sijuek dan Manek Mano yang bermakna bahwa yang dipeusijuek dapat menjalankan hubungan harmonis dengan siapapun. Dan Buleukat (Ketan) ini berwarna kuning dan Putih , Kuning bermakna kejayaan dan kemakmuran sedangkan yang berwarna Putih bermakna Putih dan Suci.

Inilah Peusijuek dalam Adat Aceh sungguh menarik bukan Tradisi Peusijuek dalam Adat Aceh