Cinta Dunia akan Menghalangi Cintamu Kepada Allah
selamat malam sahabat tercinta...
Suatu pagi, di akhir Zulqaedah 545 H, ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani berceramah di ribath, seseorang bertanya kepadanya ; “Bagaimana caranya mengeluarkan cinta kepada dunia dihatiku ?, Syeikh Abdul Qadir menjawab, “Lihatlah bagaimana dunia memperlakukan para pemilik dan pencintanya. Bagaimana dunia memperdaya dan mempermainkan mereka, membiarkan mereka mengejarnya. Dunia lalu menaikkan derajat mereka diatas manusia lainnya, sehingga dikagumi dan dicintai orang orang lain.
Tapi saat mereka berada dipuncak kebahagian karena tingginya kedudukan dan taraf hidupnya, tiba-tiba dunia mengambil mereka, lalu menjerat mereka, menipu mereka dan melemparkan mereka dari ketinggian itu dengan kepala dibawah, sehigga badan mereka terpotong potong hancur binasa. sedangkan dunia itu berdiri menertawakan mereka dan iblis berada disampingnya ikut menertawakannya.
Begitulah perlakuan dunia terhadap banyak penguasa, raja dan orang orang kaya sejak zaman nabi adam dulu hingga hari kiamat nanti, seperti itu itulah perlakuan dunia yang mengangkat kemudian menjatuhkan, mendahulukan kemudian membelakangi, membuat kaya kemudian membuat miskin, mendekati kemudian menyembelih.
Sedikit sekali manusia yang selamat dari kejahatanya itu. tak banyak yang selamat darinya. Mereka yang mampu selamat hanyalah orang yang mengenal dunia dan sangat berhati hati terhadapnya, serta senantiasa waspada terhadap tipuaanya..
Wahai orang yang bertanya !! jika engkau melihat cacat cacat pada dunia itu dengan mata hatimu, niscaya engkau akan mampu membersihkan dunia itu dari dalam hatimu, tetapi jika engkau memandangnya dengan mata kepalamu, tentu akan tergoda dengan keindahannya sehingga tak nampak aibnya.
Engkau tidak akan mampu mengeluarkannya dari dalam hatimu serta bersikap zuhud terhadapnya, ia akan membunuhmu sebagimana ia telah membunuh orang lain, maka berusahalah mengendalikan nafsumu hingga menjadi tenang, bila telah tenang, nafsu dapat mengetahui cela cela dunia dan akan bersikap zuhud terhadapnya.
Nafsu juga akan mampu taat kepada hati dan batinmu berkaitan dengan apa yang dilarang dan diperintahkan olehnya, serta bersikap sabar atas apa apa yang dicegah oleh keduanya. jika nafsu telah tentram ia akan bergabung dengan hati dan merasa tentram kepadanya. engkau pun kan melihat mahkota taqwa diatas kepalanya serta perhiasan kedekatan dipakaikan kepadanya.
Wahai kaum muslimin, bersabarlah, sebab dunia ini seluruhnya adalah penyakit dan musibah, jarang sekali yang selamat darinya. tidak ada satupun nikmat melainkan disampingnya terdapat kemurkaan, tak ada satu nikmat pun melainkan disertai dengan duka, tak ada kelapangan pun melainkan disertai dengan kesempitan, jalani kehidupan didunia ini dan ambillah bagianmu dengan tangan syariat apabila engkau seorang murid, dengan tangan “perintah”(amr) jika engkau seorang yang khusus (khawas) dan benar keimanannya, serta dengan tangan ‘perbuatan’ Allah azza wajalla jika engkau seorang yang wushul, yaitu orang telah sampai dan didekatkan (kepada Allah) dimana sesuatu itu akan digiring kepadamu. Sang Maha pemberi perintah itu memerintah dan melarangmu, sedang Perbuatan-Nya itu menggerakkanmu.
Petikan dari kitab Al Fath ar Rabbani wa Al Faidh ar Rahmani.