Mudahnya melafazkan janji, mudah pula mengingkari

Janji adalah utang, jika tidak ditunaikan maka jangan harap hidup tenang

Untuk memuluskan ambisi dan kemauannya ada sebagian orang dengan sangat mudah memberikan janji dan harapan kepada orang lain. Disaat ia kesulitan dan membutuhkan bantuan orang lain ia serta merta memberikan janji, jika nanti ia berhasil maka janji itu akan ditunaikan.

Namun pada kenyataannya banyak orang yang mengingkari janjinya. Jika dahulu ia mengemis-ngemis meminta, dengan mulut manis ia berjanji akan memberikan, atau apa saja yang ia janjikan dia tunaikan, setelah ia berhasil ia lupa, dan mengingkari bahwa ia pernah berjanji.

Ibarat pelaut yang hampir karam ditengah lautan, dalam huru hara gelombang ia bernazar kepada Allah, jika ia selamat ke daratan ia berjanji bersedekah seekor sapi, setelah ia selamat sampai kedarat ia melupakan janjinya, keselamatannya hanya semata-mata atas usahanya sendiri ia mengingkari bahwa berkat nazarnya ia selamat.

Orang seperti ini adalah ciri-ciri orang munafik, tidak sedikit orang yang demikian, setelah manis dinikmati sepah dibuang. Sebelum ia kepuncak ia merangkul semua orang, mengiming-imingkan harapan, setelah sampai dipuncak orang dibawah diabaikan.

Mereka lupa bahwa janji itu adalah hutang, jika hutang harta benda apabila ia mati masih ada kemungkinan dibayar sanak saudaranya tetapi jika hutang janji, siapa yang akan menunaikannya, maka ia akan membawanya sampai mati. Ia harus mempertanggung jawabkan dihadapan Allah Swt nantinya.

Menebar janji manis memang mudah, tetapi harus diingat setiap kata janji yang diucapkannya akan dipegang sebagai hutang oleh sipenerima janji, mereka menunggu janji direalisasikan. Maka jika tidak sanggup untuk menunaikannya jangan pernah berjanji jika ingin selamat dunia dan akhirat.

Orang yang suka berjanji adalah orang yang tidak mampu, mereka menggunakan kekuatan orang lain untuk mencapai meksudnya, ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Seorang kandidat calon pemilihan akan berjanji kepada masyarakat bahwa setelah ia terpilih ia akan begini dan akan begitu, ketika ia sudah terpilih janji-janji itu lenyap seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa.

Ingatlah bahwa neraka itu sangat kejam, ia tidak ada bandingannya didunia ini, jangan karena janji yang tidak ditepati atau janji yang teringkari kita menjadi penghuni neraka jahannam, Nauzubillah....

---

source image : google