Book review: Sapiens: A Brief History of Humankind | Review Buku: Sapiens: A Brief History of Humankind | Bilingual

in #indonesia6 years ago (edited)

image
Last week (05.05.18), I bought a book Sapien: A Brief History of Humankind (2014), by Yoval Noah Harari. This book is recommended by @rismanrachman for me to take a look its contents. Books seen from the sales figures, the book is international bestseller. Some international figuress such as Bill Gates, Barrack Obama, and Jared Diamond, praised this book, as it can be seen in cover and inside. These comments lead me to very curious with the contents of his book.

On the way back from Jakarta to Banda Aceh, I tried to read the contents of this book. My impression, the author of this book is to tell history with paradoxical logic. The author also mentions Jared Diamond is very meritorious to Harari. By coincidence I have a Jared Diamond work entitled The World Untill Yesterday: What Can We Learn from Traditional Societies? (2012). In Jared’s book, I find the concept of modern society known as WEIRD (Western, Education, Industry, Rich, and Democracy).

Therefore, reading Harari's book, for me is not so difficult. Because, he tried very hard to show how the paradoxes that have been occurred in human history on earth. Indeed, historians are very good at taking the past, the present, and the future to be swayed there and here. In this context, Harari's book is interesting, especially when it tells the course of human history and the events surrounding it plainly and thoroughly. Harari also wanted to explore aspects of humanity in human history.

image

Reading Harari’s book, sometimes takes us a departure to get out of the contemporary context. Because the author sometimes narrates the contemporary context that comes out of the path of life as it should be. There are four sections and 20 chapters in this book. The first part is about the cognitive revolution. It tells the history of the human past thousands or even millions of years ago. By the author, we are invited to the past. These topics like this can also be read in other books. One of the books that can be read in the form of a narrative of the past such as Simon Schama's The Story of Jews: Findings the Words 1000 BCE 0 1492 CE (2013).

Harari makes the past as a narrative to analyze in the present. He still holds to the question of the theory of evolution. Therefore, it is not so difficult to understand the author's thinking flow. He remains in the group of scholars who say that humans undergo an evolutionary process of animals.

image

The second part contains the Agricultural Revolution. As always, the author will describe how humans use nature as a place to meet daily needs. It seems that human civilization fostered until described some world heritage. As a historian, Harari undoubtedly narrates the various inheritance that arises and the role of man in it.

Meanwhile, the third section describes the unification of humankind. Broadly speaking, this section explains how human stages begin to master each other. There are many issues, such as the roles of imperialism, the laws of religion, and human success over each other. What is interesting about Harari's exposure is that he rarely touches the Jewish and Jewish stories as a religion and identity. The same is also found in the next section of this book.

As if, Harari did not want to show the story of Judaism. Harari always tells Christianity, Islam, and religions in South Asia. Because, as a religious researcher, I suspect Harari really wants to hide the Jewish story in his book. Therefore, I recommend for readers to compare Harari's exposure to one of the books written by Robert B. Bellah entitled Religion in Human Evolution: From the Paleolithic to the Axial Age (2011). The book comprehensively tells how the history of humanity and religion affects humankind historically.

image

In the next section, Harari immediately peeled the science revolution. Here, Harari does not discuss philosophy, just explain how the impact of science on humans. Again, I do not find how the Jewish story in this section, especially in the chapter "The Discovery of Ignorance." Harari just explained the development of science, industrial revival, capitalism, and the human condition after the war. Again, Harari often uses the paradoxical logic to explain human development, to strengthen his thesis Homo sapiens.

Therefore, Harari's work is good source to look at the past and see the future. But it is not fit to awaken our humanitarian awareness. Questioning and explaining, without a core argument, is a matter of extreme concern. There is no introduction in this book. Harari seems to explain somethings, considered people seem already familiar understand of the thought. For me, Introduction is very important to find the basic ideas of a writer. The book is full with arguments and findings in each chapter. Therefore, the reader must read it to the end. Its contents will have a lot of influence on our perspective toward our understanding the world. Therefore, this book is much preferred by readers internationally. Modern society desperately needs this book. While traditional societies need to read without having to agree all with its contents. Because, this paradoxical logic I found also in the book Jared Diamond. This logic often bumps some of the existing realities, then left the reader to make decisions or conclusions.

Writing this book needs to know the past and be familiar with future predictions. The author will give a sharp narrative as well as put his ideas on every narration that wants to give effect to the way the reader thinks. For me, reading such works is important, but we need additional knowledge and data, in order to be able to relate what the writer is trying to convey, as I found in Harari's book.

@kevinwong

image

Minggu lalu (05.05.18), saya membeli buku Sapiens: A Brief History of Humankind (2014), karya Yoval Noah Harari. Buku ini dianjurkan oleh @rismanrachman untuk saya pelajari isinya. Buku dilihat dari angka penjualannya, memang sangat laris. Beberapa tokoh-tokoh internasional memuji karya ini, seperti terlihat di kover dan di dalamnya. Penasaran juga saya dengan isi bukunya.

Dalam perjalanan pulang dari Jakarta ke Banda Aceh, saya mencoba membaca isi buku ini. Kesan saya, penulis buku ini adalah menceritakan sejarah dengan logika paradoks. Itulah kesan saya. Penulis juga menyebutkan Jared Diamond yang sangat berjasa bagi Harari. Secara kebetulan saya punya karya Jared Diamond yang berjudul The World Untill Yesterday: What Can We Learn from Traditional Societies? (2012). Di dalam buku ini, saya menemukan konsep masyarakat modern yang dikenal dengan istilah WEIRD (Western, Education, Industry, Rich, and Democracy).

Karena itu, membaca buku Harari, bagi saya tidak begitu susah. Sebab, dia berusaha keras menunjukkan bagaimana paradoks-paradoks yang terjadi di dalam sejarah manusia di bumi ini. Sejarawan memang pandai mengambil masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang untuk diayun ke sana dan kemari. Dalam konteks ini, buku Harari menjadi begitu menarik, khususnya ketika dia menceritakan perkembangan sejarah manusia dan peristiwa-peristiwa yang mengitarinya secara lugas dan tuntas. Harari hendak menggali juga aspek humanitas di dalam sejarah manusia.

image

Membaca buku seperti ini, terkadang membuat kita hendak keluar dari konteks kekinian. Karena penulis terkadang menarasikan konteks masa kini yang keluar dari jalur kehidupan yang semestinya. Ada empat bagian dan 20 bab dalam buku ini. Bagian pertama tentang revolusi kognitif. Di situ diceritakan sejarah masa lalu manusia ribuan bahkan jutaan tahun lalu. Oleh penulis, kita di ajak ke masa lalu. Topik ini seperti ini juga dapat dibaca dalam buku-buku lainnya. Salah satu buku yang bisa dibada dalam bentuk narasi masa lalu seperti karya Simon Schama yang berjudul The Story of Jews: Findings the Words 1000 BCE 0 1492 CE (2013).

Harari menjadikan masa lalu sebagai narasi untuk menganalisa pada masa kini. Dia tetap berpegang pada persoalan teori evolusi. Karena itu, tidak begitu susah untuk memahami alur berpikir penulis buku ini. Dia tetap berada pada kelompok sarjana yang mengatakan bahwa manusia mengalami proses evolusi dari binatang.

Adapun bagian kedua berisi tentang Revolusi Pertanian. Sebagaimana biasanya, penulis akan menguraikan tentang bagaimana manusia menggunakan alam sebagai tempat untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Di sini diceritakan peradaban manusia dibina sampai dijelaskan beberapa warisan dunia. Sebagai sejarawan, Harari memang tidak diragukan menarasikan berbagai warisan yang muncul dan peran manusia di dalamnya.

Sementara itu, bagian ketiga memaparkan tentang unification of humankind. Secara garis besar, bagian ini menjelaskan tentang bagaimana tahapan-tahapan manusia mulai saling menguasai. Peran-peran imperialisme, hukum-hukum agama, dan kesuksesan manusia atas satu sama lain. Yang menarik dari paparan Harari adalah dia sama sekali jarang menyentuh kisah Yahudi dan keyahudian sebagai suatu agama dan identitas. Hal yang serupa juga ditemukan di bagian selanjutnya dalam buku ini.
Seolah-olah, Harari tidak ingin menampilkan kisah agama Yahudi. Harari selalu menceritakan Kristen, Islam, dan agama-agama di Asia Selatan. Karena itu, sebagai penstudi agama, saya menduga Harari benar-benar ingin menyembunyikan kisah umat Yahudi di dalam bukunya. Saya menganjurkan bagi pembaca untuk membandingkan paparan Harari dengan salah satu buku yang ditulis oleh Robert B. Bellah yang berjudul Religion in Human Evolution: From the Paleolithic to the Axial Age (2011). Buku ini secara komprehensif menceritakan bagaimana sejarah manusia beragama dan agama memberikan pengaruh pada manusia secara historik.

image

Karena itu, dalam bagian selanjutnya, Harari langsung mengupas revolusi ilmu pengetahuan. Di sini, Harari tidak mendiskusikan filsafat, cuma menjelasan bagaimana dampak ilmu pengetahuan pada manusia. Sekali lagi, saya tidak menemukan bagaimana kisah Yahudi dalam bagian ini, khususnya pada bab "The Discovery of Ignorance." Harari cuma menjelaskan perkembangan ilmu pengetahuan, kebangkitan industri, kapitalisme, dan keadaan manusia setelah perang. Lagi-lagi, Harari sering menggunakan logika paradoks untuk menjelaskan perkembangan manusia, untuk memperkuat tesisnya Homo Sapiens.
Seolah-olah binatang itu telah melakukan berbagai hal di dunia ini, sehingga perkembangan tersebut, disadari atau tidak, telah menyebabkan berbagai perkembangan manusia yang amat pesat. Buku ini sebenarnya cocok bagi siapa saja yang ingin mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh manusia dan dampaknya secara ganda terhadap sejarah keduniaan dan manusia itu sendiri.

Tesis akhir Harari juga mirip dengan tesis Michio Kaku, yaitu teknologi manusia mengantarkannya sebagai Tuhan. Hal ini dapat dibaca dalam karya Michio Kaku Physis of the Future: How Science Will Shape Human Destiny and Our Daily Lives by the Year 2100. Jika Kaku memandang positif terhadap kemajuan teknologi, Harari malah mempertanyakan apa yang akan digunakan sesungguhnya melalui kekuatan tersebut (p.466).

Seolah-olah binatang itu telah melakukan berbagai hal di dunia ini, sehingga perkembangan tersebut, disadari atau tidak, telah menyebabkan berbagai perkembangan manusia yang amat pesat. Buku ini sebenarnya cocok bagi siapa saja yang ingin mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh manusia dan dampaknya secara ganda terhadap sejarah keduniaan dan manusia itu sendiri.

Tesis akhir Harari juga mirip dengan tesis Michio Kaku, yaitu teknologi manusia mengantarkannya sebagai Tuhan. Hal ini dapat dibaca dalam karya Michio Kaku Physis of the Future: How Science Will Shape Human Destiny and Our Daily Lives by the Year 2100. Jika Kaku memandang positif terhadap kemajuan teknologi, Harari malah mempertanyakan apa yang akan digunakan sesungguhnya melalui kekuatan tersebut (p.466).

image

Karena itu, karya Harari cocok untuk melihat masa lalu dan menatap masa depan. Tetapi tidak cocok untuk membangkitkan kesadaran kemanusiaan kita. Mempertanyakan dan menjelaskan, tanpa suatu argumen inti adalah sesuatu yang amat memprihatinkan. Buku ini tanpa Pendahuluan. Harari seolah-olah ingin menjelaskan sesuatu, dianggap orang sudah paham akan pemikirannya. Bagi saya, Pendahuluan sangat penting untuk menemukan ide-ide dasar seorang penulis. Buku ini sarat dengan argumen dan temuan di dalam setiap bab. Karena itu, pembaca harus membacanya sampai akhir. Isinya akan banyak memberikan pengaruh pada cara pandang kita terhadap memahami keduniaan. Karena itu, buku ini banyak disukai oleh pembaca secara internasional. Masyarakat modern sangat memerlukan buku ini. Sementara masyarakat tradisional perlu membaca tanpa harus setuju semua dengan isinya. Sebab, logika paradoks ini saya temukan juga dalam buku Jared Diamond. Logika ini sering membenturkan beberapa realitas yang ada, kemudian dibiarkan pembaca untuk mengambil keputusan atau kesimpulan.

Menulis buku ini memang perlu mengetahui masa lalu dan akrab dengan prediksi masa depan. Penulis akan memberikan narasi yang tajam sekaligus memasukkan ide-idenya pada setiap narasi yang ingin memberikan pengaruh pada cara berpikir pembaca. Bagi saya, membaca karya seperti ini penting, tetapi kita memerlukan pengetahuan dan data tambahan, supaya mampu mengaitkan apa sebenarnya yang hendak disampaikan oleh penulis, seperti yang saya temukan dalam buku Harari ini.

@kevinwong

Sort:  

Interesting review, Prof.
How would have it been different though if Harari had discussed the Jewish history?
I miss that part.
I understand Harari has jewish background which would make one suspect him of hiding / avoiding truths of the history of his own people. Do you think thats the case?

I just read of one of his books. May be we need more up date on him and his background. Thanks Bapak Dr.

Wahhh harusnya baca buku the Jew... Tapi nggak ada sih di sini...

Buku nya ada sama kita Bu. Kebetulan itu koleksi kita di Manda. Thanks ...

Congratulations You Got Upvote
& Your Content Also Will Got Curation From

  • Community Coalition

@sevenfingers @steemph.antipolo @arabsteem

You received an upvote as your post was selected by the Community Support Coalition, courtesy of @sevenfingers

@arabsteem @sevenfingers @steemph.antipolo

Loading...

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64107.66
ETH 3148.40
USDT 1.00
SBD 3.84