Pena Ku Telan, Agar tak Patah - Muhasabah Diri

in #indonesia6 years ago (edited)

image

Dok. Pribadi "Ini spidol bukan pena"

Pena itu seakan mulai menusuk relung hati.
Datang mempersembahkan diri, lalu pergi menyayat hati.
Pena itu bukan hadiah, melainkan hutang yang harus kubayar, tidak sedikit kau bergurau dan bermain dengan kata santun, semantara perutmu mendidih seolah sedang memasak.

Kucoba cari tuan guru di antah-berantah, lewat internet mereka kujamah, padahal mereka adalah ajnabi sungguh tak wajar berbaik hati, lalu pergi. Pun sangat wajar mereka tidak menggubris, risiko diri mengangkat ajnabi menjadi guru.
Tak pantas diri mengharap iba, ramuan kutelan sembunyi-sembunyi,
jika kau bilang "aku tak berguru maka guruku syaitan", perlu ku tegaskan, kau lah guru ku! Meski terkadang seorang murid tak mendapat pangukuan dari sang guru. Jadi, bukanlah diri tak bertumpu mencari guru.
Ku mengenal ramuan ajaib yang kau tuangkan, akal ku hilang, lalu memakan dengan lahapku, kiniku hilang arah, bak pesilat tanpa peunutoh, gerakan kalah cepat dan kalah tajam, begitu umpama diri sekarang.

image

Dok. Pribadi "Chungkei ek ukei (congkel tahi kuku)"*

Jika kucoba mencari kamu, kau sembunyi tak menampakkan diri. Kiniku melanglang buana internet, mencari mantra persembahan diri, lalu kudapati seonggok daging bernama, persembahanku tak layak diterima, karena aku bukanlah murid yang mumpuni menghantam pena, tidakpun jua telah mengkhatam kitab yang mulia Teungku Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Ya, sangat benar pilihan itu, mengacuhkan lalu membalikkan badan ke mereka yang sejalan dengan bidangmu.
Di dunia nyata akupun hina lagi dina, seorang sahabat bahkan teman akrab di pengajian dulu, sekarang sangat lihai bermain pena bak Khalid bin Walid menghunuskan pedang, juga enggan membuka penutup pena.

Pena yang telah kudapat akan kutelan, agar tak bisa kau patahkan lagi.
Pena yang kutelan tak mudah patah, karena ku beri makan dari darah di hatiku.
Biarlah pena ini tumpul lalu berkumpul dan mengepulkan cerita.
Biar aku dungu, biar aku belagu, niatanku hanya untuk mematahkan kutukan itu, seorang remaja yang dikutuk perang dalam bahasa, seorang pemuda yang dikutuk gelar dalam profesi.
Biaaar! Jangan kau bayar, biar ini ku anggap hutangku.
Hingga dawat telah mengering lalu mengeras, dan aku merdeka bersama pena-ku.

image

Dok. Pribadi "Lagi ladiet jangan diganggu" Ladiet is lazizta (Lezat)

Jangan kau coba mencari arti dari tulisanku, karena ini hanya sampah yang menyampah lalu beranak pinak menjadi tanah.
Aku tak ulung lagi andal, terima kasihku akan malu-ku, kepada engkau yang selalu setia menyukai setiap sampah yang ditulis oleh manusia yang bukan dari seorang awak media maupun sang seniman, apa lagi seorang sastrawan, hanya seorang diri yang tak kenal aksara. Ya, sobat, saudara, kawan, senior, biggboss, sangat kuhargai setiap angka yang kau toreh, ini akan menjadi pengingat diri.

Pintaku, "Jangan pernah kau hutangkan angka itu, karena sungguh tak mampu aku membalas", jika nanti aku durhaka engkau akan melaknatku akan karya sampahku, jika itu kau anggap hutang.
Namun, bila harga itu ikhlas, hamba yang belum mampu akan memelas pada ilahi, untuk selalu membalasnya lewat tangan lain yang begitu tulus kepada engkau.

image

10 Mei 2018, Hamba yang menelan pena: @jubagarang :'(

Sort:  

nice, upvoted

Thank you very much brother.

Foto cungke ukee pih puduk. Hahahaha memang bang @jubagarang kreatif

Terima kasih bunda suwairah...
Anda juga...
Lagi mencoba membangkitkan andrenaline dalam menulis... :)

sampahmu bernilai mutiara. aku tulisan mu @jubagarang. Bahkan berlian pada mulanya hanyalah sebongkah batu berwarna hitam kelam, barulah setelah disepuh dia menjadi pujaan.
Biarlah hari ini tulisan dianggap sampah, tapi setelah sekian lama penamu menari, aku yakin sampahmu adalah mutiara.

Alhamdulillah menyoe meunan...
Gata pih selalu lihai memainkan kata, hanya sebentar engkau sudah menguasai ilmu bidikan dengan kamera, gambarnya nan membahana.

Lagak dan bertus. Mantap Juna

Ada secuil mutiara di antara sampah yang kalian buang itu
Kalian saja yang malas menemukannya
Langkah ini akan terus berjalan
Seiring pena yang ku lahap setiap hari
Jika kalian masih menganggap ini hutang
Pena ini akan selalu ku lahap disetiap goyang jemari ku

Terima kasih telah bersedia singgah di tong sampah dengan segenap bau sampahnya...
:)

Lon lage janji. Meninggalkan jejak hehe

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 61779.77
ETH 2434.59
USDT 1.00
SBD 2.62