Silop On Seukee Distabilitas Pidie

in #indonesia6 years ago


Rumah toko bekas masa kemerdekaan Indonesia, dua lantai di Gampong Blok Bengkel, Kecamatan Kota Sigli itu terlihat amburadul, dibawahnya banyak terdapat sejumlah alat elektronik, seperti lemari es, televisi, radio, AC dan lainnnya. Sebuah papan nama bertulisan, Toko Al Makmur Elektronik, dengan corak biru putih. Saya datang langsung menyapa seorang pria yang sedang mereparasi televisi, tangan kanannya terlihat cidera, jalan sedikit pincang jika diperhatikan. Syukri, begitu orang-orang memanggilnya, sapaannya sangat sopan, seperti kita sudah saling mengenal lama. Diambil sehelai kain, tangannya yang kotor karena reparasi langsung otomatis mengelap serta menyodorkannya kepadaku, Minggu (30/9) kemarin.

“Piyoeh bang, meah agak sansui, (mampir bang, maaf sedikit berantakan,)” Sapanya dengan senyuman ikhlas. Seorang wanita yang sedang memasak tak jauh berada dibelakangnya juga bangun dan mempersilahkan saya masuk. Tetap dengan senyuman yang penuh ikhlas.

“Mereka sedang bekerja diatas, keatas langsung atau kita duduk dulu,” Tanya Syukri.

Tanpa menunda waktu, kami langsung bergegas keatas. Dilantai dua, sama juga, terlihat berantakan, dua wanita sedang duduk dilantai, salah satunya membawa anak, dua lagi duduk dimesin jahit, mereka fokus dengan kegiatannya masing-masing, begitu juga dengan seorang anak yang tetap asik dengan mainnya.

“Inilah tempat kami bekerja, maaf sekali lagi masih berantakan,” Ungkapnya.

Diruangan itu, penuh dengan tikar pandan berduri atau Tika On Seukee, seorang wanita asik memotong busa berbentuk sandal, sesekali ditarik oleh anaknya yang berada disamping. Seorang lagi, sibuk dengan lem khusus yang dioleskan pada busa tersebut, lainnya lagi asik dengan mesin jahitnya.

Tempat tersebut merupakan, lokasi diproduksinya sandal yang berbahan baku dari pandan berduri, di Aceh dinamai On Seukee. Karena hal itulah, nama sandal tersebut, Silop On Seukee, adapun kelompok yang membuat sandal yang berasal dari ide seorang Mahasiswi Megister salah satu Universitas ternama di Jogjakarta, Nanda Mariska. saat itu, dia sedang melakukan penelitian untuk studinya dan menggagas project sandal tersebut, terang Syukri.

Adapun pekerjanya semuanya berasal dari penyandang cacat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Berkubutuhan Khusus Aceh (FKM-BKA) Cabang Kabupaten Pidie. Total pekerjanya sebanyak 10 orang, namun hari ini mereka tidak bisa datang semuanya karena banyak yang berhalangan, jadi yang ada saja, jelasnya.

“Kami (FKM-BKA) sudah ada sejak 2015, pogram ini juga baru kami berjalan awal 2018, sejak karya kami yang digagas oleh Nanda, dipakai oleh On Seukee Project. Selama ini, kami setiap pesanan mencapai 200 pasang sandal, itupun kami produksi setiap ada pesanan saja, jadi tidak setiap hari,” Ungkapnya.

Adapun, pihaknya menciptakan sebanyak tiga model sandal, yaitu Model Rahmi, Syukri dan Wiranda. Nama-nama model tersebut, diambil dari nama-nama pelaku kerajinan sandal tersebut. Sementara harganya bervariasi, seperti Model Rahmi dijual dengan harga Rp. 15 ribu, Syukri Rp. 25 ribu dan Wiranda senilai Rp. 20 Ribu.

Pun demikian, karya kami telah dikirim keluar negeri, seperti Thailand dan Swiss pada pergelaran Expo yang dilaksanakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2018. Sementara di Aceh, juga sudah mulai dipasarkan, terutama pada acara Car Free Day di Banda Aceh, sedangkan di Pidie belum, pungkas Syukri.

“Selama ini modal pembuatan, kami masih dibantu oleh Nanda, secara pribadi. Kami juga masih mencari jaringan untuk pemasaraan produk kami, dengan segala keterbatasan,” Katanya.

Sedangkan dari pihak Pemerintah Pidie, belum ada tanggapan terhadap produk kami, kami juga telah lapor Camat dan Kesbangpol Pidie. Kami hanya berharap Pemkab Pidie, memperhatikan dan membantu kami penyandang cacat ini untuk mengembangkan usaha kami, apakah itu dari segi modal dan pemasaran, karena kami memiliki banyak keterbatasan sehingga butuh bantuan pihak lain, harap Syukri, sembari tetap dengan senyuman khasnya.

Penulis dan Foto : Zian Mustaqin

*pernah terbit di Harian Rakyat Aceh, Edisi Rabu, 3 Oktober 2018


Posted from my blog with SteemPress : http://ceritapidie.com/silop-on-seukee-distabilitas-pidie/

Sort:  

Kon Nanda Mariska penggagas bang, tapi Rahmah Masturah.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64449.70
ETH 3164.37
USDT 1.00
SBD 3.87