Mengenang Nurdin AR Bupati Nyentrik Yang Juga Penyair

in #indonesia6 years ago (edited)

Ketika ingin menulis tentang Nurdin Abdur Rachman, yang terbayang adalah bupati nyentrik, penyair bergaya eksentrik, mobil hardtop, rambut kribo, topi koboy, Universitas Jabal Ghafur dan Nova Eliza. Ya Nova Eliza aktris, model dan bintang sinetron itu merupakan anak kandung dari Nurdin AR.

Masyarakat Pidie punya banyak kenangan dengan Nurdin AR ini. Sebagai bupati, ia sepuluh tahun alias dua periode memimpin daerah penghasil eumping melinjo itu. Sebagai seniman, ia juga sukses menggelar pertemuan penyair se-Asia Tenggara di Universitas Jabal Ghafur yang didirikannya dengan susah payah itu.

Inilah sebuah catatan melawan lupa, tentang seorang politisi penyair yang pernah menghiasi belantikan pemerintahan dan dunia kepenyairan Aceh. Kesuksesan Nurdin AR memimpin Kabupaten Pidie membuatnya menjadi bupati paling populer di Pidie sampai sekarang.

Nurdin AR.jpg
Nurdin Abdur Rachman

Ingatan tentang Nurdin AR masih kentara di benak setiap masyarakat Pidie hingga sekarang. Seperti Laudin misalnya. Pria berusia 60 tahun ini punya kenangan tersendiri dengan Nurdin AR.

Ia berkisah, suatu waktu ketika panen padi di sawah. Ia melihat mobil hardtop melaju dari Keude Meureudu menuju Ulim. Ia paham betul bahwa itu mobil bupati Nurdin AR. Laudin yang sedang makan siang di atas balai tengah sawah, melambai tangan dan memanggil Nurdin AR untuk makan siang bersamanya.

Laudin kaget bukan kepalang, ketika Nurdin AR benar-benar menghentikan hardtopnya dan turun ke sawah. Meski ia tak makan, karena memang Laudin tak lagi punya makananya. Ia hanya basa-basi, tapi basa-basinya dipenuhi oleh sang bupati.

Begitulah satu dari ribuan kisah kedekatan Nurdin AR sang bupati dengan rakyatnya. Itu pula yang menjadi inspirasi Nurdin AR dalam karya-karyanya. Baginya, pejabat dan rakyat sama saja, karena hidup hanya proses kembara. Ia mengungkapkannya dalam sebuah puisi berjudul Tiada Beda. Puisi ini ditulis di Sigli pada 15 Juli 1986. Di bawah ini saya kutip sebagian dari puisi itu.

Kita dicipta dengan cara yang sama
Dari tiada menjadi ada

Maka kalau dia kaya
Dan gagah
Hakikatnya tidak berubah

Untuk apa saling beda
Tiada makna di mataNya
Kita semua
Menuju masa
Tiada beda antara sesama
Semua dicipta sama
Kita saja pembuat beda

Penyair berambut kribo dan suka memakai topi koboy ini juga pemimpin yang berorientasi ke depan. Ketika banyak anak-anak nelayan dan anak petani, serta anak masyarakat kurang mampu tidak bisa kuliah, Nurdin AR dengan susah payah membangun Universitas Jabal Ghafur di Gle Gapui.

Ia mendatangi setiap kepala desa, menyuruh mereka untuk mendata setiap petani yang membuka lahan di tanah adat Gle Gapui tersebut. Semua tanaman petani kemudian dihargai, dibayar dengan harga wajar. Para petani kemudian dimobilisasi bergotong royong membersihkan lahan tersebut. Di lahan itu akan dibangun pesantren moderen.

Karena luasnya belantara yang hendak dibersihkan, setiap pengusaha yang punya truk diminta untuk mengangkut masyarakat dari berbagai desa secara bergiliran untuk bergotong royong. Sebagai bupati, Nurdin AR hanya menyediakan nasi bungkus untuk makan siang.

Menariknya lagi kata Laudin, ketika masyarakat sedang makan nasi bungkus. Bupati Nurdin AR yang juga bergotong royong bersama mereka berkata sambil bergurau. “Ini nasi bungkus yang kita makan ini berasal dari uang yang tidak jelas. Kalau ini dianggap korupsi, maka aku telah membaginya kepada kalian semua. Jadi, semua kita akan diminta pertanggungjawabannya,” kata Laudin mengenang almarhum Nurdin AR.

Namun, setelah puluhan hektar lahan di Gle Gapui itu dibersihkan, ternyata pesantren modern tidak jadi dibangun di sana. Meski demikian masyarakat tidak marah. Pesantren Terpadu Alfurqan dibangun di kawasan Bambi, di tepi jalan nasional Banda Aceh - Medan, hanya lima menit berkendaraan dari pusat Kota Sigli ke arah timur. Sampai sekarang pesantren terpadu ini telah melahirkan ribuan alumni.

Kembali ke lahan Gle Gapui. Di lahan yang sudah dibersihkan itu kemudian Nurdin AR mendirikan Universitas Jabal Ghafur. Ia membangun kampus tersebut karena banyak anak nelayan, anak petani, dan anak masyarakat kurang mampu yang tidak bisa kuliah. Menariknya, di kampus ini, selain biaya pendidikannya sangat murah, juga bisa dicicil empat kali dalam satu semester.

Karena usahanya mendirikan Universitas Jabal Ghafur ini pula, Nurdin AR pernah dicap oleh pejabat di Jakarta sebagai “pengemis nomor wahid”. Ya, ia sendiri yang mengurus segala administrasi dan perlengkapan pendirian kampus. Bahkan meminta sumbangan buku ke berbagai instansi dan lembaga di Jakarta. Usahanya itu tidak sia-sia, Universitas Jabal Ghafur sampai kini telah melahirkan puluhan ribu alumni.

Nurdin AR sang penyair ini benar-benar pemimpin yang faham pada derita rakyatnya. Rakyat merupakan inspirasi baginya. Sebagaimana ditulis dalam puisi Derita Kami. Puisi ini ditulis di Pantai Sigli pada April 1985. Di bawah ini saya kutip sebagian dari puisi panjang tersebut.

Adakah engkau perhatikan
Papa dan derita kami
Adakah engkau pahami
Mata kami yang layu
Anak dan bini kami
Yang lesu
Memandang hampa
Penuh ratap
Dan isakan

Apa salah kami
Apa dosa kami
Sehingga terpilih
Untuk jadi tumbal
Sehingga kami ditunjuk
Untuk jadi simbul
Nestapa dan penderitaan
Maka sebelum petaka
Jenguklah kami
Ulurkan tangan
Berikan senyuman
Bantulah kami

Sebagai bupati, Nurdin AR juga dinilai sukses memimpin Pidie selama satu dasawarsa. Pemerintah pusat memberinya penghargaan tertinggi Prasamya Purna Karya Nugraha. Gubernur Aceh Ibrahim Hasan saat pelantikan Bupati Pidie H Muhammad Diah menggantikan Nurdin AR, mengakui kepemimpinan Nurdin AR berhasil. Ia menyebutnya sebagai masinis yang berhasil membawa kereta ke lintas perbatasan.

Nurdin AR_derita kami.jpg
Puisi Derita Kami

Sort:  

sosok inspirasi yang patut di ikuti...

Ya, tokoh panutan masyarakat Pidie hingga sekarang. sosoknya sudah melegenda dalam ingatan rakyatnya.

terimakasih telah berbagi bang!

Sama-sama, terimaksih juga sudah berkunjung dan membacanya

Perjuangan yang tak sia sia...hehe. Bru tahu soal nova eliza anaknya pak nurdin ar...

Ada info baru berarti Bro Ansari wajip vote ha ha ha ha. Ditunggu feature terbaiknya.

Para penyair/seniman/budayawan/dan sesuatu yang mirip dengan itu adalah pribadi-pribadi yang unik, mereka lebih luwes, fleksibel, sehingga selalu berkesan di hati orang-orang yang ditemui.

Dan itu semua dimiliki oleh Nurdin AR.

Orang hebat!!!

Ya Bro. Tokoh terpopuler di mata rakyat Pidie. Belum ada penggantinya sampai sekarang.

Meunye kana nyak kaoy memang ka beda. Hehe

Tugas kita menulis, syukur-syukur kalau bisa jadi pembeda.

Semoga akan lahir pemimpin yang seperti itu. Yang selalu memperhatikan nasib rakyatnya. Amin

Ya, semoga. terimakasih sudah membacanya.

Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fu'anhu.... Terharu saya membaca ini bg... Pidie butuh sosok seperti beliau

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 68539.09
ETH 3904.12
USDT 1.00
SBD 3.62